Dinda Aisha No Comments

Mengenal Teori Bronfenbrenner

Penulis: Dinda Aisha

deepapsikologi.com — Sudah kita ketahui bersama bahwa sebelum mengetahui dan mempelajari lebih dalam mengenai ilmu-ilmu pengasuhan, alangkah lebih baiknya kita sebagai orang tua terlebih dahulu memahami mengenai individu, terutama mengenai diri kita dan anak kita. Sembari membaca dan memahami mengenai paparan-paparan yang akan dipaparkan dalam artikel ini, para orang tua juga bisa sembari menilai dan mengevaluasi diri  sebagai individu, disamping memahami mengenai anak.

Setiap individu dilahirkan dan dibesarkan dengan berbeda-beda. Anak kembar pun akan tumbuh dan menjadi pribadi yang tidak sama persis. Maka dari itu, mari kita coba pahami bagaimana melihat anak kita sebagai individu yang unik dan berbeda satu sama lain. Sebenarnya banyak sekali teori-teori Psikologi dasar yang perlu dipelajari oleh orang tua supaya lebih memahami anak lebih dalam lagi. Namun, pada seri ini, kita akan mempelajari beberapa teori dasar saja. Mari kita bahas bersama mengenai teori pertama yaitu teori yang dikemukakan oleh pak Urie Bronfenbrenner. Skema yang beliau kenalkan dan populerkan adalah sebagai berikut:

 

 

Teori Bioecological

Setiap manusia memengaruhi dan dipengaruhi oleh segala hal yang ada di lingkungan sekitarnya. Pada intinya dikatakan bahwa manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Pak Urie membaginya menjadi beberapa lingkaran system agar lebih mudah untuk dipahami. Teori ini dikenal dengan nama teori bioecological. Penjabarannya sebagai berikut:

  1. Lingkaran pertama itu adalah ciri-ciri yang melekat dan menetap pada individu seperti jenis kelamin, usia, kondisi fisik yang menetap, kondisi inteligensi dan sebagainya. Tentunya ciri-ciri ini akan memberikan pengaruh pada bagaimana seseorang berperilaku, berpikir, berkata, dan sebagainya.
  2. Kemudian lingkaran kedua itu disebut microsystem. Lingkaran ini terdiri dari lingkungan yang paling dekat dengan individu dan sifatnya memberikan pengaruh langsung kepada individu tersebut. Yang termasuk di dalam sistem ini adalah keluarga, teman, sekolah, komunitas-komunitas yang diikuti, dan sebagainya. Sebagai contoh, bagaimana hubungan kita dengan orang tua dapat memberikan pengaruh bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah dengan baik. Contoh lain, jika orang tua kita memiliki kecenderungan pribadi yang sering marah-marah ketika menghadapi suatu permasalahan, maka kita cenderung akan bersikap yang sama. Di sisi lain, apabila kita memiliki hubungan yang positif dan terbuka dengan orang tua, maka apapun permasalahan yang dihadapi, kita akan mampu berbagi dan mencari solusi bersama dengan orang tua. Intinya kita sebagai individu sangatlah dekat dan mudah terpengaruh dan memengaruhi dengan orang-orang yang ada di lingakaran paling dekat dengan diri kita.

 

  1. Kemudian lingkaran ketiga disebut mesosystem. Sistem ini merupakan interaksi yang terjadi antar microsystem kita. Seperti hubungan antara orang tua kita dan guru kita di sekolah; antara teman dan orang tua; dan sebagainya. Sebagai contoh, jika orang tua memiliki keterbukaan dan hubungan yang baik dengan guru di sekolah, maka seorang anak akan mendapatkan penanganan yang tepat baik di rumah maupun di sekolah. Contoh lain, apabila orang tua memiliki hubungan yang positif dengan teman-teman anaknya, maka anak akan merasa nyaman untuk terbuka ketika terjadi suatu hal yang kurang baik antara dirinya dan temannya. Contoh lain adalah ketika orang tua memahami mengenai komunitas yang diikuti oleh anak, maka orang tua bisa memberikan dukungan yang lebih untuk meningkatkan kemampuan anak selain kemampuan akademiknya di sekolah.

 

  1. Lingkaran selanjutya yaitu keempat disebut Exosystem. Lingkaran ini meliputi hubungan antara microsystem dengan sistem di luar diri individu tersebut. Sebagai contoh, media massa yang menampilkan banyak berita kekerasan secara tidak langsung memberikan pengaruh kepada anak seperti rasa ketakutan dan menimbulkan kecemasan dari orang tua yang menyebabkan anak menjadi tidak dibebaskan untuk bereksplorasi. Contoh lain seperti tempat kerja orang tua, teman orang tua, dan sebagainya. Ketika orang tua memiliki permasalahan di tempat kerja, orang tua menjadi tidak fokus menghadapi anak di rumah.

 

  1. Lingkaran kelima yaitu macrosystem. Lingkaran ini meliputi pola-pola budaya seperti agama yang dianut mayoritas, kondisi ekonomi negara, kondisi politik, budaya-budaya yang dianut di suatu daerah tempat tinggal. Sebagai contoh, anak yang tinggal di Jawa Tengah memiliki nilai-nilai budaya yang berbeda dengan anak yang tinggal di Sumatera Utara. Perlu diingat bahwa, nilai-nilai ini juga memberikan pengaruh pada bagaimana seseorang berpikir, berperilaku dan bertutur kata dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Lingkaran keenam atau yang terakhir yaitu chronosystem. Sistem ini erat kaitannya dengan konteks waktu dalam kehidupan seseorang. Terkadang hidup seseorang ada yang cenderung konstan yaitu lahir, besar, dan tinggal di suatu daerah tanpa adanya perubahan yang berarti di lingkungannya. Namun, ada orang yang memiliki kesempatan hidup berpindah-pindah atau mengalami suatu kejadian yang besar dalam kehidupannya seperti bencana alam, terjadinya perang atau konflik di daerah tempat tinggalnya.

 

Nah, sekarang kita sama-sama sudah mengetahui secara singkat mengenai teori yang diungkapkan oleh Urie Bronfenbrenner terkait dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Dari hasil mempelajari teori ini, diharapkan kita sebagai orang tua lebih bijak melihat dan memahami anak kita dan diri kita sendiri. Percaya-lah bahwa semua hal yang ada lingkungan anak akan memberikan pengaruh baik negatif maupun positif kepada anak, terutama pada lingkaran microsystem-nya yang paling dekat. Begitu juga dengan anak kita akan memberikan pengaruh kepada lingkungannya yang kita harapkan memberikan pengaruh yang positif dan membangun.

 

Teori ini juga memberikan pandangan kepada kita sebagai orang tua bahwa setiap anak pastilah berkembang dengan cara yang berbeda-beda karena setiap anak pastinya memiliki dan tumbuh dalam sistem-sistem yang berbeda pula. Setiap anak memiliki ceritanya masing-masing, maka dari itu, orang tua perlu-lah lebih menghargai anak sebagai manusia tanpa membanding-bandingkan dengan anak lain. Setiap manusia akan tumbuh dan tidak bisa dipisahkan dari pengaruh-pengaruh yang ada linkungan-nya. Maka dari itu, berilah anak bekal yang cukup untuk menghadapi lingkungan-nya dan semaksimal mungkin berikanlah dan paparkan anak pada lingkungan yang positif bagi mereka dengan dimulai dari microsystem nya.

 

Happy reading dan studying, Parents!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *