admin Tidak ada komentar

Deepapsikologi.com. Setiap orang pasti pernah mengalami perasaan tertekan, stres, jengkel terhadap sesuatu di luar diri maupun di dalam diri kita. Ada perasaan gagal dan mendapatkan hal di luar yang kita harapkan. Permasalahan-permasalahan hidup yang penuh dengan keadaan dan peristiwa tidak sesuai harapan disebut sebagai stressor. Stres tersebut menghasilkan ancaman terhadap kesejahteraan kita.

Tidak hanya hal yang membuat kita susah. Bahkan peristiwa menyenangkan seperti merencanakan pesta, memulai suatu pekerjaan baru dapat menghasilkan stress. Aktivitas yang membuat kita keluar zona nyaman walaupun itu mengindikasikan untuk hidup lebih baik juga membuat kita stres. Meskipun peristiwa negatif lebih mengakibatkan konsekuensi yang merugikan daripada peristiwa positif.

Stres Sebagai Hal yang Alamiah dan Netral

Kita semua menghadapi stress dalam kehidupan kita. Beberapa psikolog kesehatan percaya bahwa kehidupan sehari-hari melibatkan serangkaian urutan berulang. Yaitu memahami ancaman kemudian mempertimbangkan cara untuk mengatasinya. Dan akhirnya beradaptasi dengan ancaman tersebut secara sukses (baik besar maupun kecil).

Jadi sebenarnya stres adalah hal yang alami dalam diri kita. Stres merupakan energi gerak. Ketidakstabilan energi yang membuat kita gerak. Tanpa stres kita tidak akan bergerak. Dalam dunia binatang, jika rusa tidak selalu waspada dan tertekan terhadap lingkungan, dia akan lengah dan bisa sewaktu-waktu diterkam singa. Stres pula yang memaksa rusa harus berlari lebih kencang dari singa jika rusa itu ingin tetap hidup. Stres bisa menjadi perwujudan perasaan waspada terhadap respon dari luar, kemudian kita sikapi untuk mempertahankan hidup.

Dikarenakan stres merupakan hal alamiah dan wajar dimiliki oleh semua mahluk hidup, maka sifat stres adalah netral. Respon menghadapi stres lah yang terkadang bisa disikapi dengan banyak hal. Jika kita tertekan, kemudian kita menjadi bergerak menyelesaikan, termotivasi, dan membuat hidup kita lebih baik dibandingkan sebelum masalah itu muncul. Maka itu disebut eustress.

Jika kita tertekan dan membuat hidup kita menderita, depresi, menghindar dari lingkungan, sampai mengalami gangguan fisik. Maka stres tersebut berdampak buruk bagi hidup dan stres tipe ini disebut distress. Sedangkan, tipe stres yang tidak memberikan dampak buruk maupun baik bagi seseorang disebut sebagai neustress atau stres yang netral.

 baca artikel lainnya: Psikotes stres

Memahami Karakteristik Stres bagi Seseorang

Stres sendiri memiliki beberapa karakteristik. Stress merupakan hal yang sangat pribadi (personal). Situasi lain bisa mungkin menjadi suatu hal yang membuat stress, mungkin saja tidak. Karena perasaan tertekan berasal dari bagaimana seseorang memandang lingkungan. Kemudian bagaimana dia mengolah informasi itu, dan memaknainya. Misalnya, anak kelas 4 SD mendapatkan tugas berhitung dari guru kelas bisa menjadi tertekan. Tetapi bagi anak SMP, hal tersebut tidak masalah. Beberapa anak tidur di ruangan tertutup dan lampu dimatikan membuatnya tertekan. Tetapi pada anak yang lain, hal tersebut wajar dilakukannya setiap malam. Beberapa kejadian yang memunculkan stres sering terjadi karena terasosiasi dengan pengalaman traumatis sewaktu kecil. Misalnya, ketika kecil pernah hilang di kerumunan. Maka, setelah dewasa dia menjadi cemas dan tidak nyaman jalan di keramaian.

konseling stres -- untuk membantu klien mengatasi permasalahan depresi

konseling stres — untuk membantu klien mengatasi permasalahan depresi

Walaupun stres merupakan permasalahan personal yang subjektif berdasarkan pemaknaan orang terhadap lingkungan. Tetapi, ada stres universal berlaku pada semua orang. Hal-hal dimana seseorang dihadapkan pada kejadian yang dapat melukainya, mengancam masa depannya, dan mengancam nyawanya akan membuat siapapun manusia mengalami stres. Beberapa kejadian yang membuatnya kehilangan miliknya juga dapat membuat siapapun tertekan. Seperti kehilangan anggota keluarga, kehilangan pekerjaan, atau tersesat di hutan.

Orang-orang yang melihat suatu kejadian sebagai suatu ancaman dan tantangan serta kekurangan kemampuan atau sumber daya untuk menanganinya secara efektif dapat melihatnya sebagai suatu kejadian yang membuatnya tertekan. Oleh karena itu, bagaimana kita menginterpretasi suatu peristiwa memainkan peran penting dalam menentukan apa yang membuat stres dan apa yang tidak.

Memahami Stres yang Berdampak Buruk Bagi Seseorang

Setelah kita tahu bahwa stres bisa berdampak baik, netral, dan buruk bagi seseorang. Tergantung bagaimana kita merespon tekanan yang dapatkan. Kita juga telah memahami bahwa stres itu bersifat subjektif (kecuali stres universal), sehingga tergantung persepsi kita memaknai lingkungan.

Distres atau stres yang berdampak buruk bagi seseorang bisa berpengaruh secara psikis maupun fisik. Dampak psikologis seperti ketidakstabilan emosi, kemampuan untuk berpikir menurun, dan hubungan sosial terganggu. Sedangkan dampak fisik dari distres dapat menimbulkan efek jantung berdetak kencang, kepala pusing, mual, dan pinsan. Untuk kasus yan berkepanjangan, distres bisa mengakibatkan seseorang mengalami gangguan jantung, stroke, dan vertigo.

Dari hasil pemahaman tentang stres, maka dapat disimpulkan bahwa stres perlu di-manajemen. Proses manajemen stres ini berfokus terhadap bagaimana kita memaknai lingkungan, dan bagaimana kita bersikap terhadap masalah yang membuat kita tertekan. Beberapa orang bisa memanajemen permasalahan yang didapatkannya. Tetapi, beberapa orang memiliki karakteristik yang lebih rentan. Sehingga butuh bantuan dari orang lain. Seperti orangtua, saudara, sahabat, dan psikolog.

Konseling stres sebagai salah satu cara memanajemen distres

Konseling ke psikolog merupakan alternatif perlu kita coba setelah kita mendapatkan bantuan stres dari orang terdekat kita. Psikolog, khususnya psikolog klinis terlatih untuk melakukan konseling terhadap orang-orang yang mengalami stres. Dengan bantuan psikolog, seseorang bisa melakukan peredaan terhadap tegangan dalam menyikapi permasalahan. Untuk membantu menyikapi stres yang berasal dari persepsi dan kejadian traumatis, psikolog bisa melakukan proses psikoterapi. Begitu pula dengan bagaiman seseorang merespon tekanan, psikolog bisa memandu dengan konseling. Yang kemudian dilanjutkan dengan proses CBT, Terapi Behavior, reality therapy, dan psikoterapi yang lainnya.

Deepa psikologi memberikan layanan konseling dan psikoterapi

Deepa psikologi sebagai biro psikologi. Menghimpun beberapa psikolog dengan spesialis di bidang klinis dewasa, klinis anak, dan pendidikan dalam layanan konseling psikologi. Kami menawarkan konseling stres bagi klien kami agar permasalahan dapat diuraikan. Tujuan dari proses konseling agar klien mendapatkan kesehatan mental dan bisa beraktivitas hidup lebih baik. Deepa psikologi memberikan layanan konseling stres secara tatap muka, maupun lewat gawai. Kami menyadari perubahan jaman membuat setiap orang terkoneksi dengan handphone. Sehingga, kami perlu beradaptasi dengan cara memberikan layanan konseling secara online. Deepa psikologi mungkin bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan dengan melakukan konseling stres.