Hidup kok gini-gini aja ya? Semakin bertambah usia, mungkin sebagian orang semakin mempertanyakan tujuan hidup yang sesungguhnya “untuk apa aku hidup?” atau mungkin “kemana aku harus melangkah melanjutkan hidup?”. Banyak orang berlomba-lomba mencari kepuasan hidup semata, hari-harinya selalu disibukkan untuk melakukan pekerjaan, menyelesaikan tugas harian sampai lupa menata kebahagiaan dalam kehidupannya bahkan muncul statement “hidup kok gini-gini aja ya?”.
Banyak orang melakukan berbagai cara untuk menemukan kebahagiaan. Kenapa? Apakah kebahagiaan itu penting untuk menjalankan kehidupan? Jawabanya adalah “ya, sangat penting”. Salah satu alasan seseorang bersemangat menjalani hidup adalah agar bahagia.
Kebahagiaan bukan hanya memiliki, tetapi kebahagiaan adalah kemampuan menggunakan apa yang kita miliki dengan baik. Kebahagiaan bisa merujuk ke banyak arti seperti rasa senang (pleasure), kepuasan hidup, emosi positif, hidup bermakna, atau bisa juga merasakan kebermaknaan (contentment). Bebebrap ahli yang telah melakukan penelitian menyatakan bahwa well-being adalah istilah dari kebahagiaan (happiness) itu sendiri.
Perspektif psikologi well-being
Dalam perspektif psikologi well-being atau disebut juga sebagai subjective well being berkaitan dengan dengan rasa puas seseorang akan kondisi hidupnya, seringkali seseorang merasakan emosi positif dan jarang merasakan emosi negatif. Dalam artian seseorang akan merasakan banyak emosi bahagia daripada ketidakbahagiaan dalam menjalani hidup. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa semakin tinggi subjective well being seseorang maka semakin positif juga seseorang menjalankan kehidupannya karena penuh dengan semangat, rasa senang dan optimis. Dalam kata lain, semakin puas seseorang akan kehdupannya maka kehidupannya akan semakin bahagia.
Lalu, bagaimana cara meningkatkan kepuasan dalam menjalani kehidupan biar hidup gak gini-gini aja?
-
Menghargai diri sendiri
“Harga diri” adalah komponen penting yang dapat membangun kepuasan seseorang dalam menjalani hidup karena menghargai diri sendiri akan membantu seseorang menilai kepuasan dan kebahagiaan yang akan dirasakan.seseorang yang memiliki harga diri rendah cenderung tidak puas dengan kehidupannya, alih-alih menghargai diri mereka hanya menyalahkan diri sendiri. Cobalah untuk mereflesikan diri dan memaknai kelebihan atau kekurangan diri agar bisa memandang diri sendiri dengan lebih positif. Cobalah ucapkan “I like my self” aku menyukai diriku dengan segala kelebihan dan kekurang yang dimiliki.
-
Memiliki makna dan tujuan hidup
seseorang akan merasakan kepuasan maupun kebahagiaan dalam hidupnya jika memiliki makna dan tujuan dalam hidup. dalam hal ini, nilai-nilai religiusitas menjadi faktor pengaruh yang penting agar seseorang bisa memaknai dan menentukan tujuan hidupnya. Dengan adanya makna dan arah dalam hidup akan menimbulkan kepuasan dalam hidup dan kebahagiaan.
-
Menjalin hubungan yang positif
Terciptanya hubungan yang positif bila adanya dukungan sosial dan keintiman emosional. Hubungan yang didalamnya ada dukungan dan keintiman akan membuat individu mampu mengembangkan harga diri, meminimalkan masalah-masalah psikologis, kemampuan pemecahan masalah yang adaptif, dan membuat individu menjadi sehat secara fisik. Hubungan positif bisa dijalin dengan keluarga, sanak saudara, dan teman dekat.
-
Bersikap optimis akan masa depan
Orang yang optimis mengenai masa depan merasa lebih bahagia dan puas dengan kehidupannya. Individu yang mengevaluasi dirinya dalam cara yang positif, akan memiliki kontrol yang baik terhadap hidupnya, sehingga memiiki impian dan harapan yang positif tentang masa depan.