Konsultasi Fobia — Rasa takut adalah hal fitrah dalam diri manusia. Selama rasa takut tersebut merujuk kepada sesuatu yang berbahaya dan mengancam kehidupan. Rasa takut adalah sebuah manifestasi dari dorongan kehidupan, mempertahankan hidup, dan menghindari rasa sakit. Rasa takut yang tidak wajar adalah jika sudah mengarah kepada Fobia. Atau ketakutan yang berlebihan sehingga mengganggu fungsi hidup seseorang. Bayangkan saja, seseorang bisa berteriak-teriak histeris bahkan sampai pingsan dan memukuli teman di sampingnya hanya karena melihat kucing di dekatnya. Tentu hal itu tidak baik jika dibiarkan seperti itu terus.
Perasaan takut muncul dalam perilaku berupa dorongan kecemasan. Bentuk rasa ketakutan bisa dibagi menjadi dua jenis berdasarkan sumber penyebabnya. Yaitu ketakutan realistis dan ketakutan tidak realistis atau kecemasan unrealistis.
Ketakutan realistis dan ketakutan unrealistis
ketakutan realistis adalah jenis ketakutan yang memang berhubungan langsung dengan bahaya yang sesungguhnya. Seperti misalnya, takut dengan harimau, takut jatuh dari ketinggian, dan takut akan tertabrak kendaraan bermotor. Jenis ketakutan seperti ini harus kita dengar bentuk kecemasannya, untuk mengotrol perilaku. Karena jenis ketakutan ini akan menjadi alarm bagi mara bahaya di sekitar kita yang bisa saja menimpa kita dalam keadaan lengah.
Sedangkan jenis ketakutan kedua adalah ketakutan unrealistis. Ketakutan tidak realistis ini merupakan jenis ketakutan yang tidak berhubungan dengan bahaya. Terkadang bisa saja kita takut dengan bulu ayam, takut dengan ruangan tertutup, dan takut dengan mayat. Jenis ketakutan ini berasal dari kecemasan yang tidak bisa dinalar dengan logika. Pengidapnya pun tahu, bahwa ketakutan ini memang tidak logis, tetapi mereka terkadang tidak bisa untuk mengendalikan rasa takutnya tersebut.
Fobia sebagai ketakutan berlebihan
Fobia sebagian besar adalah kecemasan tidak realistis.
Jenis kecemasan tidak realistis inilah sebagian besar merupakan bentuk dari fobia.
Apa itu fobia? Fobia adalah rasa takut berlebihan atau tidak wajar yang mengidap seseorang, yang dapat menghambat aktivitas kehidupan seseorang.
Umumnya rasa takut yang wajar hanya akan berdampak pada kecemasan dan ketakutan ketika mendekati benda atau sesuatu yang berada di dekatnya. Efeknya hanya sementara, begitu dia dan objek yang ditakuti sudah menjauh maka rasa takut itu akan hilang. Jadi rasa takut tersebut hanya berdampak perilaku menjauh objek yang ditakutinya.
Berbeda dengan jenis fobia, pengidapnya akan mengalami rasa takut yang berlebihan. Sehingga hanya dengan membayangkan objek ditakuti tanpa benar-benar ada objek tersebut di sekitarnya, si penderita fobia bisa langsung berkeringat dingin, jantung berdetak kencang , dan lemas. Bahkan pengidap fobia dalam menghadapi rasa takutnya bisa berteriak kencang, membanting sesuatu di sekitarnya, sampai pinsan. Tentu perilaku ini sangat mengganggu aktivitas hidupnya. Karena seseorang tidak bisa netral untuk menghindari objek yang ditakutinya dalam seluruh aktivitas hidupnya.
Misalnya, penulis pernah melihat seseorang yang fobia pada tikus. Hanya dengan mencium bau dan bahkan lihat dari jauh saja, orang ini bisa teriak dan pinsan. Bahkan bau yang orang lain tidak bisa cium, dia bisa mencium dengan sangat sensitif. Tentu kita tidak bisa seumur hidup untuk menhindari melihat tikus.
Fobia sebagai bentuk kecemasan yang susah dikendalikan
Subjek yang menderita fobia sangat paham bahwa ketakutannya ini sangat berlebihan dan sangat tidak wajar. Tetapi, dia tidak bisa mengendalikan rasa takutnya tersebut. Respon terhadap perilaku tersebut muncul begitu saja dan itu diluar kendali dirinya.
Terkadang penderita fobia ingin sembuh dari rasa takutnya tersebut. Karena sangat mengganggu aktivitas kehidupannya. Namun penderita tidak bisa mengendalikan otak dan pikirannya begitu objek kecemasannya itu dilihat atau bahkan di bayangkannya.
baca juga artikel lainnya, psikotes online
dan juga tes psikologi online
Kesembuhan fobia ditentukan oleh kesadaran klien untuk ingin sembuh
Salah satu kunci utama dari kesembuhan psikologi seseorang adalah kesadaran akan gangguan dan dorongan untuk sembuh. Jika klien sudah paham bahwa dia ingin sembuh dari penyakit psikologisnya. Maka langkah selanjutnya dari psikolog bisa diterapkan untuk terapi. Namun, jika klien tidak menginginkan sembuh dari penyakit psikologisnya, maka.. langkah psikolog apapun tidak akan berhasil bagi kesembuhan psikologis klien.
Begitu pula dengan gangguan fobia, seseorang yang mengidap fobia harus sadar dan ingin sembuh sebelum psikolog melakukan langkah-langkah terapi.
Konsultasi fobia sebagai salah satu penggalian masalah kecemasan
Setelah klien ingin sembuh. Salah satu pendekatan awal dari psikolog adalah dengan membangun raport untuk klien bisa di gali bentuk – bentuk kecemasan masa lalunya yang menjadi fobia sekarang.
Ada kejadian masa lalu yang menjadi trauma sebagai pemantik munculnya fobia. Sehingga permasalahan masa lalu tersebut harus di gali. Penyelesaian masa lalu tersebut menjadi kunci awal untuk mengatasi gangguan fobia tersebut.
Setelah diketahui sumber awal di masa lalu penyebab trauma, maka psikolog akan membawa konseling ke tahap selanjutnya.
baca artikel lainnya, jasa psikotes
dan jasa psikotes online
Kami sebagai Biro psikologi berfokus dalam penyelesaian kesehatan mental klien dengan gangguan fobia sehingga, klien bisa mengatasi rasa takutnya. Harapannya, dengan melalui tahapan konseling dengan kami, klien bisa memaknai rasa takutnya untuk mengubah sudut pandang dan cara melihat objek ketakutannya dari sudut pandang lain.
Dengan kemampuan klien untuk mengubah persepsi rasa takutnya, dan menyelesaikan trauma masa lalu… maka, klien akan sembuh dari fobia.