Bahaya Overthinking — Manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna. Kenapa? Karena manusia tercipta disertai dengan akal untuk berpikir. Akal manusia dapat digunakan untuk berpikir secara bebas tergantung individu akan ke arah mana membawa pemikiran mereka. The problem is, kebebasan manusia dalam berpikir seringkali membuat mereka kesulitan mengendalikan pemikirannya yang akhirnya menjadikan mereka berpikir secara berlebihan tentang berbagai hal, padahal pemikiran-pemikiran itu hanya akan membuat mereka semakin khawatir. Misalnya, kekhawatiran berlebih akan penyakit yang diderita, berpikir berlebihan tentang pandangan orang lain, memikirkan kematian secara berlebih, dan lain-lain.
Memikirkan sesuatu secara berlebihan biasa disebut overthinking. Secara harfiah overthinking yaitu terlalu memikirkan dan terlalu sering mempertimbangkan arti, penyebab, dan konsekuensi dari perasaan yang tengah seseorang rasakan. Adapun orang yang overthinking biasa disebut overthinker. Menjadi overthinker sebetulnya bisa memberikan dampak positif dan negatif. Hanyasaja, tergantung kepada overthinker akan membawa overthinking mereka ke arah mana? Tentusaja membawa pemikiran ke arah yang positif bukanlah hal yang mudah bagi setiap overthinker sehingga seringkali pikiran negatif lebih banyak dirasakan daripada pikiran positif. Pikiran negatif tentunya dapat merugikan individu. Pada saat orang lain menatapnya, pikiran negatif akan berkata “kenapa dia melihatku, apakah ada yang salah denganku?”. Jika pikiran-pikiran negatif yang menjadikan seseorang overthinking itu terus menerus dibiarkan maka akan membahayakan psikologis individu itu sendiri.
Inilah bahaya overthinking bagi psikologis
-
Gangguan kecemasan
Memikirkan berbagai hal secara terus menerus bisa menyebabkan terjadinya kecemasan dalam diri individu. Sebetulnya kecemasan adalah hal yang wajar ketika terjadi secara normal. Artinya kecemasan muncul ketika adanya ancaman yang membahayakan. Hanyasaja, kecemasan menjadi tidak wajar dan menjadi gangguan ketika rasa cemas yang dimiliki adalah kecemasan berlebihan dan merugikan diri individu itu sendiri.
-
Sulit mengontrol emosi/suasana hati
Seringkali, overthinker merasa kesulitan dalam mengendalikan diri, mengelola suasana hati terutama saat menghadapi ketegangan atau konflik yang terjadi di lingkungannya. Hal tersebut dikarenakan overthinker selalu memikirkan hal-hal yang sebetulnya membuat kondisi emosinya semakin buruk. Mudah menangis, marah, khawatir yang berlebihan, kecewa dan emosi-emosi lain yang dapat mengganggu fungsi hidupnya sehari-hari.
Baca Juga: Manfaat Utama Psikologi Konseling Secara Ilmiah
-
Stress hingga depresi
Ketika overthinking yang dialami sudah sangat parah dan sangat berlebihan, overthinker akan sangat rentan mengalami stress. Stress bisa timbul karena b eberapa faktor seperti permasalahan yang terjadi di lingkungan, pekerjaan, pikiran, perasaan, atau terjadinya fase perubahan dalam hidup. Jika stress berlanjut secara terus menerus, individu bisa mengalami depresi. Depresi adalah gangguan perasaan yang ditandai kehilangan kegembiraan/gairah disertai dengan gejala-gejala lain, seperti gangguan tidur dan menurunnya selera makan. Depresi biasanya terjadi saat stresyang dialami tidak kunjung reda, dan depresi yang dialami berkolerasi dengan kejadian dramatis yang baru saja terjadi atau menimpa seseorang (Lubis, 2009).
Penulis : Chairunnisa, S.Psi
Baca Juga: Gunakan Jasa Konsultan Psikologi Untuk Individu Disini