Teori Karen Horney sebagai salah satu bahasan penting dalam ilmu psikologi yang menyumbangkan banyak gagasan tentang psikoanalisis, khususnya mengkaji tentang masalah neurotik. Karen Horney pun menjadi salah satu tokoh psikologi yang perlu kita kenal dan pahami tentang sumbangan ilmu pengetahuannya di bidang psikologi. Namun, sebelum kita mengkaji teorinya. Perlu kita kenal lebih jauh tentang latar belakang Karen Horney di masa lalu. Karena pengalaman masa lalunya, cukup menyumbangkan perspektif teori yang dikemukakannya.
Karen Horney memiliki latar belakang pendidikan di bidang kedokteran. Ia pernah bergabung dengan psikoanalisa, yang menginduk pada tokoh Sigmund Freud. Namun, ada beberapa pandangan Freud yang membuatnya tidak nyaman berkaitan dengan bahasan Freud yang cenderung merendahkan wanita, sedangkan Horney sebagai tokoh wanita memandang hal tersebut tidak tepat. Horney tidak puas dengan psikoanalisa yang menurutnya ortodoks. Ia berusaha menghilangkan kesalahan-kesalahan dalam pemikiran Freud yang berakar pada prinsip-prinsip yang mekanistis dan biologis. Serta mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang terkait dengan pandangan instingtif dan genetik
Kritik terhadap teori Freud
Karen Horney menjelaskan tentang psikologi perempuan merupakan sesuatu yang muncul dari ketidakpercayaan diri dan penekanan yang terlalu berlebihan pada hubungan cinta. Jadi tidak ada hubungan dengan anatomi organ seksual. Horney juga mengkritisi teori Freud tentang Odipus Kompleks. Menurut Horney, Oedipus kompleks bukan suatu konflik seksual dan dorongan agresi yang terjadi antara anak dengan orangtuanya. Odipus kompleks merupakan kecemasan yang timbul dari gangguan-gangguan dasar yang terjadi dalam hubungan antara anak dengan orangtuanya. Misalnya karena penolakan, perlindungan yang berlebihan, dan lain sebagainya.
Horney mendirikan asosiasi untuk pengembangan psikoanalisa. Pengembangan idenya tidak dengan pendekatan baru terhadap kepribadian. Namun begitu, ide-idenya masih dalam kerangka psikologi Freud untuk banyak hal.
Disisi lain, Horney tidak setuju dengan ajaran-ajaran Freud tentang penis envy dalam psikologi perempuan, odipus kompleks, dan lain sebagainya. Horney tidak sepakat terhadap statement Freud, bahwa sikap-sikap, perasaan-perasaan, dan konflik-konflik yang ada pada perempuan timbul dari perasaan perempuan terhadap inferior genital dan rasa iri pada laki-laki.
Menurut Horney, agresi bukan merupakan sesuatu yang bersifat bawaan. Agresi merupakan cara untuk melindungi diri dari ancaman yang ada di lingkungan luar yang dirasa mengancam. Dengan kata lain, agresi sebagai upaya mendapatkan keamanan. Menurut Horney, narsisme pada dasarnya bukan cinta diri. Tetapi pendewaan diri dan penilaian diri yang berlebihan sebagai akibat perasaan tidak aman. Prinsip-prinsip lain dari Freud yang kurang disetujui Horney antara lain seperti prinsip tentang ego, id, super ego, masokhisme, dan lain sebagainya.
Bahasan Singkat teori Karen Horney di Channel Youtube Deepa Psikologi
Konsep-konsep Ajaran Teori Karen Horney
Konsep utama Teori Karen Horney adalah kecemasan dasar. Yaitu perasaan yang terdapat pada anak, yang disebabkan oleh rasa terisolasi dan tidak berdaya dalam menghadapi hal-hal yang ada di lingkungan dan membuat anak merasa tidak aman. Hal-hal yang menumbuhkan rasa tidak aman adalah dominasi. Baik dominasi tersebut datang atau muncul secara langsung maupun tidak langsung. Hal lain yang menumbuhkan rasa tidak aman yaitu, sikap masa bodoh dari orangtua, kurang adanya penghargaan terhadap kebutuhan-kebutuhan anak, orangtua kurang kesungguhan dalam membimbing anak, sikap orangtua meremehkan anak, kurang adanya kehangatan orangtua, suasana permusuhan, dan lain sebagainya.
Segala sesuatu yang mengganggu keamanan anak dalam hubungan dengan orangtuanya akan menimbulkan kecemasan dasar. Anak yang tidak aman dan cemas akan menempuh berbagai siasat untuk mengatasi perasaan-perasaan terisolasi dan rasa tidak berdaya. Cara-cara yang ditempuh anak antara lain:
- Anak bisa menjadi bermusuhan dan ingin membalas dendam terhadap orang-orang yang menolaknya atau sewenang-wenang terhadapnya. Serta anak bisa tumbuh menjadi sangat patuh, untuk mendapatkan kembali cinta yang dirasanya telah hilang.
- Anak mengembangkan gambaran diri yang tidak realistik sebagai kompensasi terhadap perasaan-perasaan inferioritasnya. Anak dapat menyogok atau mengancam orang lain supaya mencintainya. Membuat dirinya merasa patut dikasihani untuk mendapat simpati dari orang lain.
- Bila anak tidak mendapatkan cinta, maka ia akan berusaha menguasai orang lain sebagai kompensasi terhadap rasa ketidakberdayaan. Dia akan mengeksploitasi orang lain, mencari cara untuk menyalurkan permusuhan, meremehkan diri sendiri, menjadi sangat kompetitif, dan lain sebagainya.
Macam-macam kebutuhan neurotik menurut Teori Karen Horney
Horney membagi kebutuhan neurotik kepada beberapa jenis, yaitu:
-
Kebutuhan neurotik akan kasih sayang dan penerimaan.
Yaitu keinginan yang membabi buta untuk menyenangkan orang lain dan berbuat sesuai dengan harapan-harapan mereka. Orang dengan kebutuhan kasih sayang yang neurotik ini mengharapkan pendapat dari orang lain dan amat peka terhadap penolakan atau ketidakramahan.
-
Kebutuhan neurotik akan mitra atau sahabat yang bersedia mengurus kehidupan seseorang.
Orang dengan kebutuhan ini akan menjadi parasit dalam interaksi sosial khususnya ke hubungan orangtua anak, atau hubungan pasangan. Ia akan terlalu menghargai cinta dan sangat takut diabaikanatauditinggalkan sendirian.
-
Kebutuhan neurotik untuk membatasi kehidupan dalam batas yang sempit.
Orang dengan kebutuhan ini tidak menuntut, puas dengan yang serba sedikit, lebih suka tetap tidak dikenal, sangat menginginkan kesendirian. Dalam skala kecil terlihat tidak mengganggu, namun orang tipe ini tidak banyak mengijinkan orang lain masuk ke zona dekatnya. Atau mengijinkan didekati oleh orang-orang.
-
Kebutuhan neurotik akan kekuasaan.
Orang dengan kebutuhan ini ingin berkuasa demi kekuasaan itu sendiri. Orang tipe ini sama sekali tidak hormat terhadap orang lain. Jika dia tampak hormat adalah upaya untuk mendapatkan apa yang ingin dia dapatkan. Dia sangat memuja segala bentuk kekuasaan untuk dapat mengendalikan dan mengatur sesuatu diluar dirinya. Orang yang takut menunjukkan kebutuhan ini secara terang-terangan akan menguasai orang lain melalui eksploitasi dan superioritas intelektual. Orang-orang dengan kebutuhan ini percaya akan kemahakuasaan kemauan. Mereka percaya dapat mencapai apa saja dengan menggunakan kekuatan kekuasaan.
-
Kebutuhan neurotik untuk mengeksploitasi orang lain.
Mereka bisa mengupayakan untuk mendapatkan kekuasaan dengan tujuan dapat mengendalikan orang lain. Atau dengan jalan kekayaan dan uang untuk mengendalikan orang lain.
-
Kebutuhan neurotik akan prestise.
Orang dengan kebutuhan ini percaya bahwa harga diri seseorang ditentukan oleh banyaknya penghargaan yang diterima dari masyarakat.
-
Kebutuhan neurotik akan kekaguman pribadi.
Orang-orang dengan kebutuhan ini mempunyai gambaran diri yang melambung dan ingin dikagumi. Dia selalui ingin dipuji dan disanjung. Dia menganggap dirinya lebih baik dari orang lain, dan layak mendapatkan prioritas dan jabatan atau prestasi yang lebih dibandingkan orang lain.
-
Ambisi neurotik akan prestasi pribadi.
Orang dengan kebutuhan ini ingin menjadi yang terbaik dan memaksa diri untuk semakin berprestasi guna mendapatkan rasa aman.
-
Kebutuhan neurotik untuk berdiri sendiri dan bebas (mempunyai independensi).
Orang tipe ini seringkali merasa pernah kecewa dalam usaha menemukan hubungan-hubungan yang hangat dan memuaskan dengan orang lain. Kemudian orang-orang ini memisahkan diri dan tidak mau terikat pada siapapun atau apapun. Mereka menjadi orang-orang yang menyendiri dan tidak mau terikat dengan organisasi, kelompok, atau peraturan, dan hubungan dekat dengan orang lain.
-
Kebutuhan neurotik akan kesempurnaan dan ketidaktercelaan.
Orang tipe ini takut membuat kesalahan dan dikritik. Sehingga terkadang dia takut untuk mencoba hal baru, atau takut tampil di depan banyak orang. Orang tipe ini berusaha membuat diri mereka sebagai orang tidak terkalahkan dan tanpa cela. Mereka terus menerus mencari kekurangan-kekurangan diri agar dapat ditutupi sebelum diketahui oleh orang lain.
Menurut Horney, sepuluh kebutuhan tersebut merupakan sumber yang menyebabkan konflik batin dan merupakan kebutuhan yang tidak realistik
Orientasi kebutuhan terhadap Kecemasan
Horney juga mengelompokkan sepuluh kebutuhan yang disebutkan di atas ke dalam tiga kelompok, yaitu kebutuhan dengan orientasi:
- Bergerak menuju orang lain (moving toward people), misalnya, kebutuhan akan cinta
- Orientasi bergerak menjauhi orang lain (moving away from people), misalnya, kebutuhan independen
- Bergerak melawan orang lain (moving again people), misalnya, kebutuhan berkuasa
Setiap kelompok kebutuhan tersebut menunjukkan orientasi dasar terhadap orang lain dan diri sendiri. Menurut Karen Horney, pada setiap orientasi ditemukan adanya dasar konflik batin. Dasar konflik batin ini akan menentukan normal atau neurotiknya seseorang, dan yang menentukan adalah tingkatannya. Jadi pada dasarnya, setiap orang mempunyai konflik batin. Tetapi pada orang-orang tertentu (yang mengalami penolakan, pemanjaan, perlindungan yang berlebihan, dan lain sebagainya), cenderung mempunyai konflik dalam taraf yang memberatkan.
Kepribadian sehat dalam teori Karen Horney
Orang yang sehat atau normal adalah dimana konflik batinnya tersebut tidak mengganggu aktivitas hidupnya. Atau malah, konflik batinnya tersebut mampu menjadikan energi yang mendorongnya untuk berprestasi atau menjadi lebih baik. Sebaliknya, orang dengan kondisi yang tidak sehat jika konflik batinnya mampu menghambat dirinya menjadi lebih baik, terus mengganggu aktivitas hidupnya. Sehingga dia menjadi tidak bisa berdaya melakukan aktivitas hidupnya dengan lebih baik.
Ketiga orientasi terhadap kecemasan tersebut tidak ada yang lebih baik. Hanya saja, pada orang-orang normal atau sehat cenderung mengintegrasikan ketiga orientasi tersebut. Akan efektif diterapkan orientasi tertentu pada kondisi tertentu.
Sedangkan orang-orang neurotik cenderung menggunakan pemecahan yang irasional dan dibuat-buat. Karena mereka mengalami kecemasan dasar yang lebih kuat, mereka juga cenderung menggunakan satu orientasi saja dan tidak mengakui yang lain. Menurut Karen Horney, konflik-konflik itu dapat dihindarkan dan dipecahkan, kalau anak dibesarkan dalam keluarga yang memberi rasa aman, cinta, memberi kepercayaan, menghargai, dan toleransi.
Demikian artikel tentang Teori Karen Horney. Kami juga mengulas secara singkat di channel youtube Deepa Psikologi. Anda bisa mengakses channel tersebut untuk informasi dan pembelajaran lainnya.