admin Tidak ada komentar

Deepapsikologi.com. Saat ini pemerintah mengeluarkan peraturan dalam proses penyelenggaraan sistem pendidikan selama masa pandemi yang dilakukan secara online atau daring. Hal ini merupakan hal baru bagi sebagian besar mahasiswa dan perubahan yang terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya kesiapan yang matang yang berdampak pada mahasiswa yang mengalami kesulitan selama pembelajaran daring.

 

Pembelajaran secara daring memang sangat melelahkan dan menguras seluruh tenaga. Akibatnya, stres pun tak terhindarkan. Mahasiswa yang terus mengalami hambatan selama proses perkuliahan daring ini mempengaruhi motivasi mereka untuk berprestasi, dan stres yang terus-menurus memicu burnout pada proses pengembangan akademik (Fernandez-Castillo, 2021). Lantas, apa itu burnout?

 

Burnout adalah sindrom kelelahan emosional dan perasaan sinis yang sering terjadi di antara individu yang melakukan kegiatan pekerjaan (Maslach & Jackson, 1981). Burnout yang terjadi di kalangan mahasiswa memberikan dampak kehilangan minat belajar sehingga mahasiswa merasakan pembelajaran daring kurang bermanfaat. Timbul perasaan lelah dan stres, akibatnya mahasiswa mengalami burnout.

 

Indikator Burnout

Menurut Ivanchevic, Konopaske, dan Matteson (2007) terdapat tiga indikator pada burnout, yaitu:

1. Kelelahan Emosi

Kelelahan emosi yang dimaksud dapat menyebabkan perasaan terkuras oleh pekerjaan, merasa lelah di pagi hari, dan merasa frustrasi. Mahasiswa kerap kali merasa kelelahan secara emosional karena banyaknya tugas yang diberikan selama pembelajaran daring.

2. Perubahan Kepribadian

Perubahan kepribadian yang dimaksud mengacu pada menjadi keras atau sensitif karena pekerjaan, tidak peduli apa yang terjadi kepada orang lain, dan merasa orang lain menyalahkan nya.

3. Pencapaian Pribadi yang Rendah

Pencapaian pribadi yang rendah dapat menyebabkan tidak dapat berhadapan dengan masalah secara efektif, tidak memiliki pengaruh positif terhadap orang lain, tidak dapat memahami masalah orang lain dan mengidentifikasi diri dengan mereka, dan tidak lagi merasa bersemangat dalam bekerja.

 

Gejala Burnout

Terdapat gejala-gejala burnout yang kerap kali dialami oleh mahasiswa selama proses pembelajaran daring, antara lain:

  • Melewatkan istirahat untuk mengambalikan stamina
  • Keluhan fisik yang meningkat seperti, kelelahan, iritabilitas, ketegangan otot, dan kerentanan terhadap penyakit.
  • Kinerja pekerjaan yang berubah seperti, sering tidak hadir saat kuliah daring, kurang berkonsentrasi saat kuliah, penurunan efisiensi atau produktivitas, dan ketidakmampuan untuk memenuhi tugas-tugas kuliah.
  • Perubahan internal seperti, kelelahan emosional, kehilangan motivasi, frustrasi, depresi, dan kehilangan kepercayaaan pada kemampuan sendiri selama perkuliahan daring.

 

artikel lainnya: Psikotes Bekasi

Bagaimana Cara Mengatasi Burnout?

Mahasiswa umumnya membawa harapan dari keluarga serta diri sendiri terkait kesuksesan yang akan dicapai. Hal tersebut pastinya membuat mahasiswa memikul beban yang sangat berat. Maslach dan Leiter (2016) menyatakan bahwa beban kerja yang berlebihan pada individu dapat memicu terjadinya burnout, hal ini juga berlaku bagi mahasiswa. Beban kerja pada mahasiswa dapat berupa tugas-tugas akademik dan non akademik. Untuk itu, hal yang terpenting bagi mahasiswa adalah kenali tanda-tanda burnout dan mengantisipasi hal-hal yang dapat menyebabkan burnout merupakan langkah awal untuk dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengatasi burnout pada mahasiswa selama pembelajaran daring:

 

Buatlah prioritas tugas

Selagi tugas-tugas menumpuk, ada baiknya mahasiswa membuat prioritas tugas dari yang lebih penting dahulu untuk dikerjakan. Dengan begitu, mahasiswa tahu mana yang perlu dikerjakan terlebih dahulu, sehingga tidak terlalu menguras energi dan waktu terlalu banyak.

artikel terkait: Minat bakat online

Manfaat psikotes online

Seimbangkan antara waktu belajar, tugas, dan istirahat

Selama pembelajaran daring, mahasiswa terkadang tidak bisa mengatur waktu antara mengerjakan tugas dan kapan waktunya istirahat. Selama mengerjakan tugas, usahakan kamu lakukan sesuatu untuk menghilangkan bosan seperti, olahraga berinteraksi dengan teman sebaya, dan usahakan waktu untuk beristirahat karena istirahat dapat membuatmu memulihkan fokus, meningkatkan kreativitas, dan meningkatkan daya ingat.

 

Meminta bantuan pada orang yang dapat dipercaya

Mengalami kelelahan saat beraktivitas selama pembelajaran daring adalah hal yang wajar. Sebagai makhluk sosial, sudah sewajarnya kamu membutuhkan orang lain. Coba ceritakan apa saja yang kamu alami selama pembelajaran daring kepada orang-orang yang dapat kamu percaya. Meskipun tidak selalu mendapatkan solusi, tapi paling tidak cara ini dapat membuatmu merasa rileks dan mengurangi stres.

 

 

Sumber:

Biromo, A.R., Ariani, V., & Permana, M.R. (2021) Pencegahan burnout pada kegiatan pembelajaran daring di lingkungan peajar. SENAPENMAS, 979-984.

 

Fernandez-Castillo, A. (2021). State-anxiety and academic burnout regarding universitu access selective examination in spain during and after the COVID-19 lockdown. Frontiers in Psychology, 12, 1-9.

 

Ivanchevic, J. M., Konopaske, R., Matteson, M. T. (2007). Perilaku dan manajemen organisasi (7th edition). Jakarta: Erlangga.

 

Maslach, C., & Jackson, S. (1981). The measurement of experienced burnout. Journal Of Occupotional Behavior, 2 ,(2), 99-113.

 

Maslach, C., & Leiter. M. P. (2016). Burnout. Stress: Concepts, Cognition, Emotion, And Behavior, 1, (1), 351-357.