admin Tidak ada komentar

Psikoterapi merupakan bagian dari psikologi. Psikoterapi (psychotherapy) adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih tepatnya, pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologi. Istilah ini mencangkup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi gangguan emosionalnya, dengan cara memodifikasi prilaku, pikiran, dan emosinya, sehingga individu tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam mengatasi masalah psikisnya.

  1. Psikoterapi Sholat

Solat dari sudut istilah atau pengertian fuqaha’ pula bermaksud “beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadat kepada Allah S.W.T., menurut syarat-syarat yang telah ditentukan”.

Dari  sudut  bahasa,  perkataan  solat  memberi  arti  doa, yaitu  doa  ke  arah kebaikan   atau   memohon   keberkatan,   kesucian,   penyucian   jiwa   dan keampunan. Solat  berasal  dari  perkataan al-silah  yang  bererti  hubungan. Para peneliti  menemukan  ada  tiga  manfaat  sholat  sebagai  terapi  kesehatan yaitu dari segi waktu, gerakan, dan bacaan sholat.

Dari segi waktu, pelajaran yang dapat diajarkan dari sholat adalah selalu  menghargai  waktu  dan  mengajarkan  untuk  bertanggung  jawab atas  kewajiban. Dari segi gerakannya, sholat adalah salah satu sarana melakukan relaksasi dan juga sarana olahraga karena dengan malaksanakan sholat tubuh   dan   pikiran   akan   terasa   sangat   tenang,   dapat   mengurangi kecemasan  dengan  sangat  baik,  melatih  dan  meregangkan  otot – otot pada tubuh manusia.

Dari  segi  bacaannya,  bacaan – bacaan  dalam  sholat  diibaratkan sebagai  keluhan-  keluhan  pasien  yang  sedang  mengadukan  semua  yang dirasakannya  kepada  seorang  dokter  atau  seorang  psikolog  ataupun psikiater  yang  mana  psikiaternya  disini  adalah  Allah  SWT. Salat sebagai terapi bagi pengidap penyakit Kecemasan7.Ritual  salat  memiliki  pengaruh  yang  sangat  luar  biasa  untuk terapi  rasa  galau,    gundah,  dan  cemas  yang  bersemayan  dalam  diri manusia.

 

  1. Psikoterapi Dzikir

Salah satu psikoterapi islam adalah dzikir. Dzikir adalah ibadah yang cukup sering dilakukan oleh umat islam. Dzikir biasanya dilakukan setelah melaksanakan sholat fardhu. Dzikir atau mengingat memiliki arti lain diantaranya  memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran, mengenal atau mengerti ingatan sambil menghayati kehadiranNya. Dzikir biasanya diungkap melalui ucapan tahlil (La Ilaha Illa Allah), tasbih (Subhana Allah), takbir (Allahu Akbar) dan tahmid (Alhamdulillah).

Selain dapat menggugurkan dosa, salah satu keutamaan dzikir yang lainnya adalah untuk ketenangan hati, seperti yang disebutkan dalam surat Ar-Rad ayat 28 yang artinya  “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah (berdzikir), hati menjadi tenteram.” Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa dzikir dapat memberikan dampak positif bagi psikologis seseorang.

  • Penelitian yang dilakukan kepada penderita Bipolar menggunakan terapi dzikir, hasilnya menujukkan bahwa ibadah dzikir dapat memberikan rasa damai, tenang dan tentram pada hati, meski tidak berlangsung lama dzikir dapat memberikan dampak positif yang telah dirasakan manfaatnya oleh individu setiap kali merasa depresi juga dapat menurunkan perasaan depresi, rasa bersalah, gangguan tidur, gangguan makan, gejala psikotik, ide untuk bunuh diri, dan gejala depresi lainnya.
  • Selain itu, dzikir juga dapat mengurangi perasaan cemas. Penelitian dilakukan kepada ibu hamil dengan membagi dua kelompok, kelompok pertama diberikan relaksasi dzikir dan kelompok kedua tidak diberikan relaksasi dzikir. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok yang diberikan relaksasi dan yang tidak diberikan. Kelompok ibu hamil yang diberikan relaksasi dzikir menunjukkan berkurangnya kecemasan. Dan masih banyak lagi manfaat dari berdzikir bagi kesehatan mental.

 

  1. Psikoterapi Puasa

Menurut Bahasa Shiyam/Puasa Berarti “Menahan Diri”. Menurut Syara’ : “Menahan Diri Dari Segala Sesuatau Yang Membatalkannya Dari Mulai Terbit Fajar Hingga Terbenam Matahari, Karena Perintah Allah Semata-mata, Dengan Disertai Niat Dan Syarat-syarat Tertentu.

Manfaat psikologis dari puasa :

  • Puasa membiasakan kesabaran, menguatkan kemauan, mengajari dan membantu bagaimana menguasai diri, serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh dalam diri, yang ini merupakan hikmah puasa yang paling utama. Firman Allah Ta ‘ala : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. ” (Al-Baqarah: 183)

Selain itu, puasa juga memiliki manfaat pada psikologis atau kesehatan jiwa. Saat berpuasa tubuh mengeluarkan hormon-hormon yang dapat membantu memperbaiki rasa cemas, menjaga suasana hati, hingga mengurangi stres. Salah satu manfaat puasa pada psikologis adalah membantu meningkatkan suasana hati (mood) yang positif. Pada minggu awal puasa Ramadan, tubuh mulai beradaptasi dengan rasa lapar yang melepaskan sejumlah besar katekolamin yang membuat perasaan menjadi lebih baik. Katekolamin adalah sekelompok hormon untuk menanggapi perasaan stres, termasuk hormon adrenalin, norepinefrin, dan dopamin.

Bagi kaum perokok yang sulit meninggalkan kebiasaan buruknya. Sesungguhnya secara psikologis dengan cara berpuasa mereka bisa meninggalkan kebiasaan merokok yang mereka sendiri percaya tentang bahayanya terhadap jiwa, tubuh, agama dan masyarakat. Manfaat psikologis lainnya dari puasa Ramadan adalah bisa mengurangi stres dan menurunkan rasa cemas.

 

Penulis : Naimah Mujahidah
DAFTAR PUSTAKA

Jiwa, S. (2020). Psikoterapi Islam Pada Penderita Gangguan Jiwa…. Fitria Dewi. 4, 18–33.

Zaini, A. (2015). Shalat Sebagai Terapi Pengidap Gangguan Kecemasan dalam Prespektif Psikoterapi Islam. Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 6(2), 319–334.

Zarrina, C. (n.d.). Terapi Solat Dalam Menangani Penyakit Gelisah (Anxiety) Menurut Perspektif Psikoterapi Islam. 1–44.

Haryanto, R. (2014). Dzikir: Psikoterapi Dalam Perspektif Islam. AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial, 9(2), 338-365.

Retnowati, S. (2011). Pengaruh pelatihan relaksasi dengan dzikir untuk mengatasi kecemasan ibu hamil pertama. Psikoislamika: Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam, 8(1).

Triswidiastuty, S., & Rusdi, A. (2019). TERAPI DZIKIR UNTUK MENURUNKAN SIMPTOM BIPOLAR. Journal of Psychological Science and Profession, 3(1), 43-48.

Wulur, Meisil B.(2015). Psikoterapi Islam. Yogyakarta. Gustraprajasa