admin Tidak ada komentar

Jasa Konseling – Banyak dari orang tua yang gemas melihat tingkah laku anak-anaknya, apalagi bagi anak-anak  yang masih berumur kisaran 3-6 tahun. Itu adalah moment dimana sang anak belajar banyak dari orang tua.

Tetapi sering kali ada beberapa tingkah anak yang kadang sampai membuat orang tua marah, bahkan sampai memukul sang anak. Apakah hal tersebut akan mempengaruhi psikologis sang anak?

Dikutip dari buku Don’t Be Angry Mom karya Dr. Nurul Afifah, terdapat beberapa dampak negatif bagi psikologis anak yang sering dimarahi. Berikut ini ulasannya:

  1. Berkurangnya kepercayaan terhadap orang tua

Akibat terlalu sering dimarahi oleh orang tua akan membuat anak menjadi tidak peduli dan malas untuk mendengar hal-hal yang disampaikan oleh orang tuanya sendiri, walaupun apa yang disampaikan oleh orang tua adalah hal yang baik.

Itu terjadi karena kepercayaan anak terhadap orang tua sudah berkurang, hal itulah yang membuat sang anak perfikir bahwa apa yang dilakukannya akan selalu salah dimata orang tuanya.

 

  1. Anak menjadi pemarah

Biasanya anak-anak akan meniru apa yang sering dilakukan oleh orang tuanya, termasuk menjadi pemarah kepada orang lain. Karena sering dimarahi orang tua ketika melakukan sebuah kesalahan, maka kemungkian sang anak juga akan melakukan hal yang sama terhadap orang lain, entah itu terhadap adik atau teman-temannya.

Baca juga: Apa Pengertian Psikologi dari Berbagai Pakar 

  1. Anak menjadi tidak percaya diri

Salah satu efek dari terlalu sering memarahi anak adalah munculnya perasaan takut salah, sehingga anak cenderung menjadi tidak percaya diri. Hal ini mengakibatkan anak kurang berinisiatif untuk melakukan hal-hal baru, karena takut apa yang akan dilakukannya itu salah dan akan berujung kemarahan orang tua.

 

Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk selalu menjaga emosinya ketika berhadapan dengan anak, apalagi bila sang anak melakukan hal-hal yang salah. Disitulah peran penting orang tua untuk membimbing sang anak.

Jika orang tua mengajarkan kepada sang anak terhadap hal-hal yang baik, pasti anak juga akan melakukan hal itu kepada orang lain.

Tetapi bila orang tua membimbing anak dengan cara kurang tepat dan selalu memarahi anak ketika mereka melakukan kesalahan, maka kemungkinan besar anak juga akan melakukan hal serupa terhadap orang lain.