Latar Belakang Konseling Keluarga — Sumber terbesar dari permasalahan kesehatan mental berasal dari permasalahan keluarga. Biasanya, tumbuh kembang seseorang yang berasal dari keluarga penuh konflik dan pola parenting tidak tepat menyumbangkan permasalahan psikologis bagi seseorang ketika dia dewasa kelak. Oleh karena itu, perlu digali lebih dalam terkait kesehatan dalam keluarga. Perlu diperhatikan tentang interaksi orangtua dan anak, antara pasangan, bagaimana pola komunikasi dan pengasuhannya. Sehingga, dengan pemahaman yang tepat, akan didapatkan keluarga yang harmonis. Akan didapatkan generasi yang kuat secara mental dan fisik.
Penyebab dasar munculnya permasalahan dalam keluarga
Berikut adalah penyebab dasar dari permasalahan yang memunculkan konflik dalam rumah tangga adalah perubahan kehidupan keluarga. Yaitu segala kondisi baik dari luar maupun dari dalam yang dapat mempengaruhi kehidupan keluarga. Seperti kebangkrutan usaha, penyakit yang dialami anggota keluarga, perubahan nilai yang dianut anggota keluarga, dan juga faktor perkembangan teknologi.
Misalnya, anak yang sudah mulai tumbuh besar menginjak dewasa. Dimana dia sudah memasuki masa pubertas, sudah banyak berinteraksi dengan orang di luar rumah, dan aktif dengan gadget. Ketika orangtua tidak bisa mengimbangi anak dalam pola komunikasi dan interaksi. Maka, anak menganggap bahwa orangtua ‘tidak memahaminya’. Kemudian memunculkan tensi yang membuat pola komunikasi anak dan orangtua terhambat. Anak kemudian melakukan banyak hal tanpa sepengetahuan orangtua. Ketidaksinkronan komunikasi ini dapat menyebabkan konflik antara anak dan orangtua.
Contoh lain misalnya, perubahan kondisi ekonomi. Dari mulai perekonomian yang bagus tiba-tiba orangtua terlilit hutang dan kurangnya pemasukan. Akibatnya, segala fasilitas yang didapatkan anak akan berpeluang hilang. Tekanan perekonomian orangtua dapat berpengaruh terhadap tensi komunikasi kepada anak. Orangtua dapat menjadi lebih pemarah, jarang ada waktu ke anggota keluarga yang lain. Dan dampak lainnya.
Perubahan kehidupan keluarga yang lainnya adalah keluarga pecah (Broken Home) yang seringkali menjadi penyebab utama sumber stres keluarga. Ada dua aspek dalam keluarga pecah, pertama keluarga itu terpecah karena strukturnya tidak utuh, karena meninggal dunia, atau bercerai. Kedua, orang tua tidak bercerai akan tetapi struktur keluarga itu tidak utuh lagi. Misalnya karena ayah atau ibu jarang ada di rumah, atau tidak memperlihatkan kasih sayang lagi. Sehingga walaupun secara fisik hadir, tetapi secara atensi, emosional, dan interaksi tidak ada.
artikel terkait: manfaat konseling psikologi
Konflik Keluarga yang Berdampak pada Kasus Siswa di Sekolah
Banyak kasus siswa di sekolah yang bersumber dari keadaan keluarganya atau konflik yang dialami oleh orangtuanya. Dampak bagi anak yang menjadi siswa di sekolah seperti, menjadi pemarah, pendiam, prestasi menurun, suka mencari perhatian guru dan teman, dan membolos. Biasanya jika ternyata memang kasus itu berkaitan erat dengan masalah keluarga, maka guru pembimbing/ guru BK akan berusaha konsultasi yang melibatkan orangtua. Orangtua akan disarankan dapat datang ke sekolahan. Menjelaskan tentang kondisi anak, dan diharapkan bisa bekerja sama untuk membuat siswa kembali berprestasi.
Lingkungan keluarga dan sekolah merupakan dua sistem yang penting bagi kehidupan anak. Keluarga memiliki peran utama dalam mempengaruhi anak-anak dalam proses perkembangan, penanaman nilai, modelling perilaku orangtua, dan penanaman pola pikir. Kemudian lingkungan sekolah berpengaruh dalam mengembangkan aspek kognitif, keterampilan komunikasi dan interaksi sosial. Di dalam lingkungan sekolah juga perkembangan perilaku emosional dan penanaman nilai dan moral. Sehingga dua sistem tersebut berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak/siswa selanjutnya.
Memahami latar belakang Konseling Keluarga
Bahasan di atas adalah dasar dari sumber permasalahan keluarga. Mulai dari faktor internal keluarga sebagai penyebab utama, juga dari faktor eksternal. Secara keseluruhan, sumber konflik dalam keluarga adalah karena perubahan kehidupan keluarga. Segala permasalahan yang muncul dalam keluarga menjadi latar belakang konseling keluarga. Konseling selalu berangkat dari tujuan yang dibutuhkan. Dalam konseling keluarga, tujuan yang diharapkannya adalah terjadinya keseimbangan keluarga yang harmonis. Permasalahan dalam keluarga yang dapat diselesaikan dalam bantuan oleh konselor. Konselor disini berperan sebagai mediator saja, problem solving dan penggalian insight penyelesaian masalah, biasanya selalu dikembalikan kepada anggota keluarga.
Konseling keluarga merupakan upaya bantuan pendampingan psikologis yang diberikan kepada anggota keluarga melalui pembenahan komunikasi keluarga dalam sistem keluarga. Tujuan dari konseling keluarga agar potensinya berkembang seoptimal mungkin dan masalahnya dapat diatasi sehingga masing-masing anggota keluarga dapat berperan sebagai mana seharusnya. Landasan konseling keluarga atas dasar kemauan membantu dari semua anggota keluarga berdasarkan kerelaan dan kecintaan terhadap keluarga.
Deepa psikologi merupakan biro psikologi yang konsern dalam layanan psikotes dan konseling. Kami memberikan layanan konseling baik individual maupun keluarga/pasangan. Tim Deepa psikologi terdiri dari psikolog yang memiliki backgroup klinis anak, dan dewasa. Sehingga, dalam pelaksanaan konseling bisa didampingi sesuai dengan permasalahan yang dihadapi keluarga. Jika Anda mencari layanan psikologi, maka, bisa datang ke kami sebagai salah satu alternatif layanan psikologi. Demikian artikel singkat tentang Memahami Latar Belakang Konseling Keluarga dan Upaya Menyelesaikannya. Semoga bermanfaat.
artikel terkait: jasa konseling