admin Tidak ada komentar

Apa itu FGD – Focused Group Discussion – Teori Psikologi wawancara

Apa itu FGD. FGD yang merupakan singkatan dari Focuses Group Dscussion merupakan bentuk kegiatan pengumpulan data melalui wawancara kelompok. Focuses Group Dscussion menjadi metode dan teknik dalam mengumpulkan data kualitatif di mana sekelompok orang berdiskusi tentang suatu fokus masalah atau topik tertentu dipandu oleh fasilitator atau moderator.

Jadi Apa itu FGD ?

FGD merupakan diskusi terfokus bukan diskusi bebas. Selama diskusi berlangsung, moderator harus fokus pada tujuan diskusi, sehingga moderator akan selalu berusaha mengembalikan diskusi ke “jalan yang benar”.

 

Karakteristik FGD

Peserta FGD terdiri dari 1 kelompok berisi peserta yang idealnya terdiri dari 7-11 orang. Namun begitu, FGD bisa diselenggarakan dengan peserta dengan jumlah minimal 3 peserta. Hal ini karena dibutuhkan peserta dengan jumlah lebih baik ganjil sehingga bisa didapatkan suara terbanyak jika dibutuhkan untuk voting atau mencari pendapat dengan pernyataan terkuat. Namun harus dipahami, soal jumlah ini bukanlah pembatasan yang mengikat dan tidak mutlak sifatnya.

Kelompok pada sesi FGD harus cukup kecil agar memungkinkan setiap individu mendapat kesempatan mengeluarkan pendapatnya. Sekaligus agar individu tersebut cukup memperoleh pandangan dari anggota kelompok yang bervariasi dan penggalian masalah melalui diskusi atau pembahasan kelompok dapat dilakukan secara relatif lebih memadai.

Peserta FGD terdiri dari orang-orang dengan ciri-ciri yang sama atau relatif homogen yang ditentukan berdasarkan tujuan dan kebutuhan studi atau proyek. Atau bisa kelompok orang dalam divisi yang berbeda tetapi satu tujuan untuk memajukan perusahaan atau menyelesaikan permasalahan perusahaan yang sama. Kesamaan ciri-ciri pada peserta FGD ini seperti: persamaan gender, tingkat pendidikan, pekerjaan atau persamaan status lainnya.

FGD memerlukan pedoman seperti halnya wawancara umum. Pedoman tersebut berisi pertanyaan mengenai hal-hal yang akan disampaikan selama FGD berlangsung. Pedoman ini di buat berdasarkan tujuan yang ingin di capai melalui FGD. Juga perlu disiapkan sebelum pelaksanaan FGD tentang contoh kasus yang hendak diangkat.

FGD merupakan metode dan teknik pengumpulan data kualitatif. Oleh sebab itu di dalam metode FGD yang digunakan oleh fasilitator adalah pertanyaan terbuka (open question) yang memungkinkan peserta memberi jawaban dengan penjelasan dan eksplorasi ide serta opini mereka.

Berikut adalah dokumentasi materi FGD dalam mata kuliah online psikologi wawancara

Fungsi Fasilitator atau Moderator dalam FGD

Keberhasilan pelaksanaan FGD sangat ditentukan oleh kecakapan moderator dalam menjalin komunikasi dengan para peserta. Moderator yaitu fasilitator diskusi yang terlatih dan memahami masalah yang dibahas serta tujuan penelitian yang hendak dicapai (ketrampilan substantif), serta terampil mengelola diskusi (ketrampilan proses). Fasilitator berfungsi selaku moderator yang bertugas sebagai pemandu, pengamat, pendengar, dan menganalisa data secara induktif.

Meskipun dengan peserta yang relatif homogen, FGD yang bertujuan untuk menggali dan memperoleh beragam informasi tentang masalah atau topik tertentu yang sangat mungkin dipandang secara berbeda-beda dengan penjelasan yang berbeda pula. Sehingga fasilitator harus cerdas dalam memahami sudut pandang tiap peserta FGD.

Seperti wawancara umum, fasilitator memiliki tugas seperti interviewer yang mengarahkan diskusi dengan menggunakan panduan pertanyaan yang telah disiapkan. Hal ini penting agar FGD berjalan sesuai tujuan awal.

 

 

Waktu dan Tempat yang Tepat untuk Melakukan FGD

FGD umumnya dilakukan dalam 60 sampai dengan 90 menit. Jika waktu FGD terlalu pendek dikhawatirkan diskusi dan pembahasan masih terlalu dangkal sehingga data yang diperoleh sangat terbatas. Sedangkan jika waktu terlalu lama, dikhawatirkan peserta lelah, bosan atau

sangat menyita waktu sehingga berpengaruh terhadap konsentrasi dan perhatian peserta. Namun terkait waktu sangat fleksibel. Hal ini tergantung dengan kualitas peserta FGD dan kemampuan dari fasilitator untuk membuat pelaksanaan FGD lebih efisien. Pada dasarnya, FGD bisa disudahi jika tujuan dari FGD sudah tercapai. Jika data yang hendak digali sudah didapatkan semua.

Pelaksanaan FGD dilakukan dalam ruangan yang nyaman dan netral dengan pertimbangan utama bahwa peserta dapat secara bebas dan tidak merasa takut untuk mengeluarkan pendapatnya. Penting untuk menghindari gangguan dari luar ruangan. Seperti suara bising, orang dan kendaraan lalu lalang yang terlihat di jendela ruangan FGD.

 

Teknis Pelaksanaan FGD Bagi Fasilitator

Ada beberapa teknis dalam pelaksanaan FGD yang perlu disampaikan fasilitator yaitu Menjelaskan maksud dan tujuan FGD, Menjelaskan topik/isu pokok diskusi, dan Menjelaskan tata cara pelaksanaan dalam FGD.

Fasilitator perlu menciptakan suasana kondusif dan mampu mengelola dinamika kelompok. Diantara tugas lain fasilitator terhadap peserta yaitu:

  1. Memperhatikan keterlibatan peserta,
  2. Tidak boleh berpihak atau membiarkan beberapa orang tertentu memonopoli diskusi
  3. Memastikan bahwa setiap orang mendapat kesempatan yang cukup untuk berbicara.
  4. Peserta merasa nyaman untuk berbagi dan menyampaikan pendapat/pemikirannya.
  5. Mengamati peserta dan tanggap terhadap reaksi mereka
  6. Memperhatikan bahasa non verbal peserta seperti nada suara, ekspresi, dan gerak tubuh.
  7. Menghindari pemberian pendapat pribadi dan komentar setuju/tidak setuju
  8. Mampu mengendalikan waktu yang telah ditentukan

 

Pertimbangan Dalam Menggunakan FGD

Pentingnya Sinergisme. Dimana peserta dalam berpendapat apakah saling menguatkan pendapat atau saling mematahkan dan menyalahkan pendapat peserta yang lainnya. Perlu juga diperhatikan ketika suatu kelompok mampu menghasilkan informasi, ide dan pandangan yang lebih luas. Fasilitator perlu melemparkan umpan ke peserta dan kemudian melihat apakah ada efek bola salju dalam sesi diskusi. Efek bola salju yaitu komentar yang didapat secara acak dari peserta atau fasilitator dapat memacu reaksi berantai respons yang beragam dan sangat mungkin menghasilkan ide-ide baru.

Fasilitator perlu menjadi stimulan, serta membiarkan peserta secara alami menjadi stimulan bagi kelompok diskusi. Pengalaman diskusi kelompok sebagai sesuatu yang menyenangkan dan lebih mendorong orang berpartisipasi mengeluarkan pendapat.

Rasa aman perlu diberikan ke peserta. Ketika individu biasanya merasa lebih aman, bebas dan leluasa mengekspresikan perasaan dan pikirannya dibandingkan kalau secara perseorangan yang mungkin ia akan merasa khawatir. Perasaan aman juga membuat peserta mampu bersikap secara spontan. Individu dalam kelompok lebih dapat diharapkan menyampaikan pendapat atau sikap secara spontan dalam merespons pertanyaan, hal yang belum tentu mudah terjadi dalam wawancara perseorangan.

FGD sering digunakan oleh pembuat keputusan untuk mendukung dugaan/pendapat pembuat keputusannya. Hal ini karena FGD dapat dilakukan secara cepat dan murah. Persoalannya adalah, seberapa jauh FGD dilakukan sesuai prinsip dan prosedur yang benar.

FGD terbatas untuk dapat memperoleh informasi yang lebih mendalam dari seorang individu yang mungkin dibutuhkan. Hal ini disebabkan FGD terbatas waktu dan memberi kesempatan secara adil bagi semua peserta untuk menyampaikan pendapatnya. Untuk ini FGD tidak boleh dipertentangkan dengan metode lainnya, tetapi justru harus dilihat sebagai saling melengkapi.

Teknik FGD mudah dilaksanakan, tetapi sulit melakukan interpretasi datanya. FGD memerlukan fasilitator-moderator (pemandu diskusi) yang memiliki ketrampilan tinggi. Hal ini amat berpengaruh terhadap hasil.

 

Demikian artikel singkat tentang ‘Apa itu FGD’. Semoga bermanfaat.