admin Tidak ada komentar

Komunikasi Verbal dalam Seksualitas, hal yang mempengaruhi Komunikasi dalam Perilaku Seksual

Deepapsikologi.com — Berbicara masalah seksualitas dalam psikologi adalah hal yang complicated. Tidak seperti dalam persepsi sosial bahwa seksualitas mengalami penyempitan makna, hanya untuk istilah hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan. Dalam psikologi seksualitas mencakup banyak hal, seperti dorongan energi yang harus disalurkan, aktivitas sekualitas, upaya menarik pasangan, dan manifestasi energi seksual untuk hal yang diterima sosial. Seksual lebih bermakna jika kita pahami sebagai segala energi hidup (eros) untuk mendapatkan kesenangan dan melanjutkan keberlangsungan hidup spesies.

Dalam banyak budaya, ekspresi seksual cenderung tabu dan tidak diterima jika diungkapkan di masyarakat. Oleh karena nilai yang dianut tersebut, maka peran seksualitas menempatkan peran spesial dan banyak yang ditutup-tutupi dalam masyarakat, khususnya perilaku seksual.

Perilaku seksual adalah normal dalam kebutuhan dasar manusia. Menurut Abraham Maslow, aktivitas seksual merupakan kebutuhan dasar yang disetarakan dengan kebutuhan seperti makan, minum, buang hajat dan tidur/ beristirahat. Aktivitas seksual merupakan kebutuhan paling dasar dari mahluk hidup untuk meneruskan keturunan.

Dalam perilaku seksual, komunikasi seksual memiliki peran penting dalam tercapainya kepuasan seksual dengan pasangan. Komunikasi tidak harus selalu dalam komunikasi verbal. Komunikasi seksual yang efektif berdasarkan mutual empathy. Perasaan mutual empathy menekankan bahwa adanya saling peduli dan memahami antar satu sama lain.

artikel terkait lainnya: rangsangan seksual dan respon yang mempengaruhi

Beberapa hal yang mempengaruhi Komunikasi dalam Perilaku Seksual

Beberapa alasan terkait komunikasi yang berpengaruh terhadap perilaku seksual, yaitu:

  1. Sosialisasi dan komunikasi seksual

Pola asuh saat masa anak-anak dapat mempengaruhi kesulitan untuk membicarakan hal seksual dimasa dewasa. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa banyak budaya memandang seks sebagai hal yang tabu. Anak-anak yang tidak memiliki model dalam komunikasi verbal dalam hal seksual kemungkinan memiliki hambatan dalam membicarakan hal seksual (keinginan, kebutuhan) dengan pasangan. Permasalahan yang muncul dalam kaitannya dengan seksualitas juga sulit untuk dibicarakan di depan orang lain.

 

  1. Bahasa dan komunikasi Seksual

Dikarenakan hal-hal berkaitan seksualitas di tabukan di lingkup sosial. Maka, pembahasaan diungkapkan secara tidak apa adanya, dengan pendekatan kultur yang diterima. Hambatan  penggunaan kata-kata yang tepat terjadi akibat kesulitan untuk mengungkapkan kebutuhan seksual. Orang seringkali tidak memiliki pengetahuan dalam istilah-istilah seksual (bahasa sehari-hari vs istilah ilmiah).

  1. Komunikasi seksual berdasarkan jenis kelamin

Ada pola komunikasi yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Dalam komunikasi, laki-laki cenderung bertujuan untuk mencari menang-kalah, pemberian solusi atau nasehat, sedangkan perempuan komunikasi dengan tujuan untuk mencari kedekatan dan keitiman. Begitu juga dengan komunikasi seksual. Laki-laki lebih memungkinkan untuk mengungkapkan seksualitas dalam komunikasi lebih terbuka dibandingkan perempuan. Pola komunikasi seksual pada perempuan cenderung tertutup, dan tidak elok jika diungkapkan.

 

____________

Itulah pembahasan yang berhubungan antara pola komunikasi dengan perilaku seksual. Mengungkapkan hal-hal tabu secara sebagian kultur untuk berbicara terkait perilaku seksual. Semoga artikel singkat ini bermanfaat.