Macam-macam Psikotes. Tes psikologi sudah menjadi metode yang digunakan dibanyak bidang. Mulai dari bidang pendidikan, industri organisasi, tumbuh kembang, sosial, dan di bidang klinis. Sehingga, di jaman sekarang, hampir semua orang mengenal tes psikologi. Khususnya psikotes yang digunakan untuk tes pegawai atau calon pegawai. Di dalam tujuan perusahaan, psikotes dibutuhkan untuk proses seleksi atau perekrutan karyawan, promosi jabatan, rotasi posisi kerja, sampai ke efisiensi karyawan. Psikotes menjadi penting dan diaplikasikan di perusahaan karena tes psikologi tersebut bermanfaat untuk pemetaan potensi karyawan. Data dari pemetaan potensi tersebut bisa digunakan perusahaan untuk pengambilan keputusan.
Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa jenis tes psikologi yang sering digunakan dalam tes calon pegawai.
Tes Deret Hitung
Peserta psikotes seringkali diinstruksikan mengerjakan soal penjumlahan dengan dengan cara berderet ke atas. Gugusan angka-angka yang tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur-lajur. Penjumlahan dituliskan dibagian akhir angka saja dan ditaruh di tengah-tengah dua angka yang dijumlahkan. Dalam tes deret hitung ini, alat tes yang digunakan yaitu tes Kraepelin dan tes Pauli. Peserta diberikan tekanan waktu dalam pengerjaan setiap kolomnya. Tester melakukan observasi, apakah peserta tes mengerjakan sesuai instruksi atau tidak. Dalam tes deret hitung ini, aspek yang diukur yaitu konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Tes Proyeksi Gambar
Pada tes gambar, biasanya peserta tes akan diminta menggambar pohon, manusia, dan kadang juga disuruh menggambar rumah, orang, dan pohon dalam satu lembar kertas. Pada tes gambar pohon, peserta disuruh menggambar pohon lengkap berkambium kecuali Bambu, Semak Belukar, Kelapa/ Palem, Pohon Perdu, Pinus, Pisang, Cemara, Ketela, Pepaya, Rumput-Rumputan, Beringin, dan Bakau.
Tes proyeksi gambar tidak menilai dari kualitas bagus tidaknya gambar yang dibuat oleh peserta tes. Tetapi melihat dari analisa psikologi tentang ekspresi ketika menggambar, bahasa tubuh, ketebalan garis, kestabilan garis, ekspresi gambar, arsiran dan penekanan dalam gambar. Hasil analisa pada gambar grafis tersebut digunakan sebagai data sekunder atau untuk memverifikasi hasil tes kepribadian lainnya. Kemampuan melihat dan menganalisa tes gambar sangat tergantung dari jam terbang dan kompetensi dari psikolog untuk menilai.
Tes kepribadian
Karakteristik dari tes kepribadian adalah pengerjaan soal tes tidak ada jawaban benar dan salah. jadi, peserta tes tidak perlu khawatir takut salah mengerjakan. Karena jawaban pernyataan yang dipilih merupakan hal yang paling mencerminkan diri peserta tes. Pernyataan yang diberikan pada tes ini bisa puluhan bahkan sampai seratus lebih item. Masing-masing pernyataan memberikan arah ke klasifikasi tipe kepribadian tertentu.
Pada tes kepribadian, hal yang nampak berkaitan dengan tujuan kebutuhan perusahaan yaitu pengungkapan aspek penyesuaian diri, kemandirian, kepercayaan diri, stabilitas emosi, kontrol diri. Hal lain yang bisa digali yaitu, kemampuan dalam bekerja sama, motivasi diri, dan inisiatif diri. Jenis alat tes yang digunakan dalam tes kepribadian ini diantaranya yaitu tes Papikostik, DISC, EPPS, Big Five, Hexaco, 16 PF, MBTI, SDS Holland, MSDT, dan masih banyak lagi.
Dalam tes kepribadian ini, jika digali dan dihubungkan dengan kebutuhan kerja. Maka juga bisa melihat kemampuan seseorang dalam potensi sikap kerja. Hal yang nampak terkait pengungkapan sikap kerja yaitu, objektifitas, orientasi masa depan terkait karir kerja, perencanaan dan pengelolaan. Juga bisa diungkap terkait disiplin, fokus, ketegaran, pembelajaran teknis, dan ketaatan terhadap aturan kerja.
Macam-macam psikotes Kognitif
Pada psikotes jenis ini, peserta diminta mengerjakan serangkaian soal tes yang terdiri dari jawaban benar dan salah. jawaban benar akan di akumulasikan untuk diskoring yang menunjukkan nilai intelegensi, dan kecenderungan karakteristik potensi kognitif.
Psikotes ini mengungkap kemampuan seseorang dalam berpikir, kemampuan konsentrasi, analisa sintesa, fleksibilitas berpikir, dan daya tangkap informasi. Tes ini juga mengungkap kemampuan verbal dan nonverbal, kemampuan numerikal, kecerdasan bahasa, berpikir abstrak, dan melihat kemampuan mengingat.
Dalam posisi kerja tertentu di perusahaan, beberapa jabatan sangat membutuhkan kerja kognitif dibandingkan posisi lain. Seperti dalam jabatan managerial, Riset and Development, tim HR, dan jabatan lainnya. Pada posisi kerja tersebut, sangat dibutuhkan kemampuan kognitif, khususnya analisa sintesa untuk memajukan perusahaan.
Alat tes yang biasa digunakan dalam tes kognitif ini seperti tes IST, CFIT, Army Alfa, dan SPM.
PSikotes Kepemimpinan
Pada tes ini, digunakan untuk melihat potensi seseorang dalam memimpin. Alat tes psikologi yang biasa digunakan untuk menggali aspek kepemimpinan yaitu tes MSDT. Tes kepemimpinan sangat dibutuhkan di bidang industri organisasi. Karena aktivitas struktural dan manajemen jabatan tidak bisa dilepaskan dalam kerja di perusahaan. Aspek yang bisa digali pada tes ini yaitu melihat :
- Dorongan untuk berperan sebagai figur pemimpin dalam kelompok kerja
- Mampu mengambil keputusan secara cepat dan efisien
- Mampu memberikan tugas kepada bawahan
- Dapat menerapkan aturan dalam kelompok kerja, memberikan ketegasan dalam aturan, dan mengupayakan kelompoknya mengikuti aturan tersebut.
- Mampu dan mau mengambil risiko. Termasuk terhadap kesalahan yang dilakukan anggota kelompoknya.
- Berani berpetualang dibandingkan kebanyakan orang; menyukai hal-hal baru; keluar dari zona aman.
- Kemampuan untuk mendapatkan persetujuan atau membuat orang lain mengikuti arahan melalui presentasi diri dengan pendekatan interpersonal yang tepat
- Memiliki keinginan untuk membagi pengetahuan pada orang lain dan berusaha untuk mengembangkan orang lain yang menjadi bawahannya
Tes Psikologi melihat kompetensi dan hasil observasi
Banyak metode yang digunakan dalam penggalian kompetensi karyawan. Diantaranya dengan melakukan observasi, dan wawancara singkat. Walaupun tidak menggunakan alat psikotes, tetapi metode ini menjadi penilaian untuk melihat performa dan menentukan penilaian terhadap diri kandidat. Pada pengamatan tester selama kandidat mengerjakan psikotes, dapat dilihat dan dinilai berdasarkan kriteria sebagai berikut:
- Ciri lahiriah dan cara berpakaian
- Sikap selama psikotes dan wawancara
- Kemampuan memahami instruksi soal. Dapat disesuaikan terkait dengan kemampuan kognitif dan daya konsentrasi.
- Sikap Ketika berbicara, dapat dijadikan data sekunder dalam penilaian konsep diri, kepercayaan diri, arogansi.
- Tanggapan atas sikap yang ditampilkan
- Vitalitas atau energi yang keluar dalam penampilan fisik dan cara bertindak
- Perkiraan tingkat pengetahuan tentang tugas yang akan dikerjakan
- Kemungkinan sikap terhadap atasan. Dilihat dari ketaatan terhadap instruksi pelaksanaan psikotes.
- Tanggapan terhadap energi dan daya pikat yang dimiliki
Demikian adalah berbagai macam psikotes yang biasa digunakan. Penjabaran terkait hal apa saja yang diungkap dan metode atau alat tes yang digunakan. Semoga artikel singkat terkait “Macam-macam Psikotes yang sering digunakan dalam Tes Kerja” ini bermanfaat, dan semakin menambah wawasan kita terkait tes psikologi.