Macam Penyimpangan Seksual — Istilah parafilia mungkin masih terdengar asing di telinga kita. Definisi Parafilia berdasarkan DSM-IV adalah sekelompok gangguan yang mencakup ketertarikan seksual terhadap objek yang tidak wajar atau aktivitas seksual yang tidak pada umumnya. Parafilia meliputi aspek fantasi, dorongan dan perilaku seksual yang menyimpang, hal tersebut setidak-tidaknya harus berlangsung secara intens selama minimal 6 bulan.
Parafilia disebut penyimpangan karena, fantasi, dorongan dan perilaku seksual ini umumnya melibatkan suatu bentuk aktivitas, objek, baik orang atau benda, maupun situasi yang pada kondisi normal tidak merangsang secara seksual. Seringnya, parafilia menyebabkan masalah terhadap hidup seseorang karena hasrat tersebut akan diwujudkan menjadi sebuah perilaku sehingga. Jenis-jenis penyimpangan seksual yang tegolong ke dalam parafilia sangat beragam. Berikut ini adalah penjelasannya :
-
Fetishisme
Orang dengan fetishisme akan memiliki ketertarikan seksual terhadap benda mati. Penderita fetishisme mayoritas adalah laki-laki, mereka memiliki dorongan seksual yang berulang dan intens terhadap benda non genital seperti sepatu perempuan, celana dalam, stoking, sarung tangan, dll. Benda-benda ini yang umumnya digunakan untuk menimbulkan gairah seksual bagi para fetisis.
-
Fetishisme Transvestik
Orang dengan fetishisme transvestic merasakan gairah seksual ketika memakai pakaian lawan jenisnya meskipun ia tetap merasa sebagai laki-laki/perempuan. Misalnya dengan menggunakan pakaian dalam.
-
Pedofilia
Penyimpangan seksual yang terjadi pada individu dewasa yang mendapatkan kepuasan seksual dengan cara berkontak fisik dan/atau seksual dengan anak-anak pra-pubertas yang tidak memiliki hubungan darah dengan mereka. Kasus pedofilia banyak terjadi di Indonesia.
-
Incest
Merupakan hubungan seksual antarkerabat dekat. Hal yang paling sering terjadi adalah antara kakak-adik atau bahkan antara ayah dan anak kandung perempuannya.
-
Voyeurisme
Kondisi dimana seseorang memiliki ketertarikan yang tinggi untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat orang lain yang sedang tanpa busana atau sedang melakukan hubungan seksual. Kadang seorang vouyer berfantasi melakukan hubungan seksual dengan orang yang diintipnya.
-
Eksibisionisme
Seorang eksibisionis akan mendapatkan kepuasan seksual dengan cara memamerkan organ vitalnya kepada orang yang tidak dikenal. Seorang eksibisionis akan merasakan kepuasan apabila orang yang menjadi melihat aksinya terkejut, takut, dan merasa malu.
-
Froteurisme
Melakukan sentuhan yang berorientasi seksual pada bagian tubuh seseorang yang tidak menaruh curiga akan terjadinya hal tersebut. Penderita froterisme biasanya menggesekan alat vital ke bagian tubuh korban dan biasanya dilakukan ditempat umum yang padat, seperti didalam bus, kereta ataupun didalam antrian.
-
Sadisme dan masokisme
Penderita sadisme memiliki ketertarikan yang tinggi untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan cara menyiksa pasangannya secara psikologis dan fisik. Seperti memperkosa, menyiksa, mempermalukannya dengan kata-kata kotor. Sementara itu, penderita masokisme memiliki ketertarikan yang tinggi untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan cara menjadikan diri sendiri sebagai subjek rasa sakit atau kondisi dipermalukan.
Penderita masokisme dapat menyayat atau membuat luka bakar pada dirinya sendiri. Seringkali orang dengan kelainan masokisme mencari pasangan yang meraih kepuasan seksual dengan melakukan kekerasan (sadisme). Pasangan sadomasokisme, di mana yang satu adalah seorang masokis dan yang lain adalah seorang sadis. Biasanya melakukan aktivitas seksual meliputi jeratan atau ikatan (bondage), pemukulan pada bokong (spanking), atau simulasi pemerkosaan.
Referensi :
Davison, Gerald C, dkk. 2006. Psikologi Abnormal Edisi ke 9. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada