Deepapsikologi.com — Bermain adalah kegiatan yang disukai oleh hampir semua orang, mulai dari anak bayi sampai dewasa. Coba anda ingat kembali ketika sedang melakukan outbound dari kantor anda atau bermain singkat ketika melakukan workshop atau seminar. Terlihat bapak-bapak dan ibu-ibu sejenak melupakan beban-beban pikiran dan ikut terhanyut, ketawa ketiwi, bersemangat mengikuti jalannya permainan. Dapat dikatakan bahwa orang dewasa pun menikmati sebuah permainan. Apalagi dengan anak-anak. Ada yang bilang bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Namun, terkadang kita sering mendengar seorang ibu mengatakan seperti ini ke anaknya:
“jadi anak kerjaannya main terus!”; “jangan main terus!”; “gimana mau pinter kalau main terus!” dan sebagainya.
Mari kita bahas sedikit mengenai bermain yaitu definisi bermain dan manfaat bermain
Read it out!
Apa itu Bermain?
Sebenarnya definisi bermain itu apa ya? Bermain itu berasal dari kata main. Menurut KBBI, main adalah melakukan permainan untuk menyenangkan hati (dengan menggunakan alat-alat tertentu atau tidak); melakukan perbuatan untuk bersenang-senang (dengan alat-alat tertentu atau tidak). Sejalan dengan definisi yang dikemukakan oleh James Sully yaitu bermain adalah suatu kegiatan yang menimbulkan perasaan senang. Dapat kita simpulkan bahwa suatu kegiatan yang membuat yang melakukan senang itu bisa dikatakan sedang melakukan kegiatan bermain. Pada dasarnya, setiap orang yang sedang bermain akan merasa senang atau merasakan emosi-emosi yang positif. Bermain biasanya berasal dari motivasi dalam diri tanpa adanya paksaan dari orang lain, biasanya lebih menekankan pada prosesnya bukan hasil akhirnya serta sifatnya fleksibel tanpa adanya aturan yang sangat baku.
Hal ini memperlihatkan bahwa sebenarnya tidak lah susah bagi orang tua untuk mengajak anak untuk bermain. Karena bermain itu tidak lah perlu menggunakan alat yang mahal, tempat yang luas, serta orang yang banyak. Kegiatan-kegiatan sederhana seperti berlomba meniup tisu di dalam rumah pun jika dilakukan dengan cara yang menyenangkan akan menjadi suatu permainan yang menyenangkan bagi anak dan orang tua.
Manfaat Bermain
Pertanyaan selanjutnya muncul, kenapa bermain itu penting dan kemudian manfaat dari bermain itu apa saja ya? Pada dasarnya manfaat bermain itu bisa dikategorikan menjadi 5 aspek besar yaitu dilihat dari aspek fisik, aspek motoric kasar dan halus, aspek emosi, aspek sosial, dan aspek kognitif.
- Aspek fisik: anak yang bermain secara aktif yang cukup akan melatih otot-otot dalam tubuhnya lebih baik. Karena banyak gerak dan beraktivitas, anak juga akan memiliki kualitas tidur malam yang lebih baik karena penyaluran energinya sudah tercukupi dengan bermain aktif. Contoh permainan yang bisa dilakukan untuk memenuhi aspek fisik ini seperti bermain lombat tali, bermain lempar-tangkap bola, petak umpet, dan lain-lain. Namun yang perlu diperhatikan adalah anak-anak yang memiliki riwayat kesehatan yang kurang baik, alangkah lebih baik perlu dikonsultasikan kepada dokter anak terkait dengan kegiatan bermain yang membutuhkan olah fisik yang banyak.
- Aspek motorik kasar dan motorik halus. Aspek ini merupakan salah satu aspek yang penting diasah agar anak mampu belajar dan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya dengan lebih baik di kemudian hari. Motorik kasar itu adalah gerakan-gerakan tubuh seperti berjalan, berlari, melompat, dan sebagainya. Sedangkan motoric halus itu adalah gerakan-gerakan yang dihasilkan oleh tubuh seperti menulis, mewarnai, meronce, menuangkan air dalam gelas dan sebagainya. Jika anak tidak diberikan kesempatan untuk melatih gerakan motoric kasar dan halusnya dengan baik, maka kemungkinan anak bisa mengalami kesulitan ketika belajar menulis, olahraga, melakukan kegiatan sehari-hari seperti mengkancing baju, menalikan sepatu, dan sebagainya. Adapun contoh permainan yang bisa melatih aspek ini adalah permainan-permaian fisik di atas bisa melatih motoric kasar, sedangkan permainan seperti origami, membuat gelang menggunakan manik-manik dan tali, memasukkan pasir ke dalam botol, mazes, dan sebagainya.
- Aspek social. Pastinya hampir seluruh anak di dunia ini pernah diajak bermain ci luk ba oleh orang dewasa di sekitarnya. Tahukah bapak ibu apa manfaat dari bermain ci luk ba? Sebenarnya permainan ini melatih salah satu kemampuan sosial pada anak. Yaitu mengajarkan anak untuk mengetahui bahwa tidak adanya orang tua bukan berarti orang tua pergi selamanya. Hal ini penting ketika anak sudah mulai harus ke sekolah dan harus ditinggalkan oleh orang tua nya. Selain itu, permainan ini bisa meningkatkan hubungan yang positif antara anak dan orang tua. Aspek kemampuan social lain yang bisa diasah melalui bermain adalah kemampuan berbagi dengan orang lain, bergantian, mengantri giliran, berkomunikasi yang baik dengan teman sebaya, dan sebagainya. Contoh permainan yang bisa mengasah aspek ini antara lain bermain gobak sodor, board games, bermain rumah-rumahan/masak-masakan, sports game (sepak bola, tenis, bulu tangkis, dll), dan sebagainya.
- Aspek emosi. Dengan bermain, anak belajar dan mendapat kesempatan untuk merasakan berbagai macam emosi seperti perasaan senang, marah ketika ada teman yang bermain curang, sedih ketika kalah, tegang ketika permainannya menantang, bersemangat, dan sebagainya. Anak juga melatih diri untuk mengontrol perasaan-perasaan tersebut dengan cara yang positif, tentunya dengan bantuan orang tua atau orang dewasa yang ada di sekitarnya. Selain itu, dengan bermain anak juga bisa menumbuhkan rasa percaya diri dengan merasakan bahwa ia bisa atau baik dalam melakukan suatu permainan. Hampir semua permainan bisa mengasah aspek ini.
- Aspek kognitif. Secara singkat, aspek kogntif meliputi kemampuan anak untuk berfikir. Biasanya dikaitkan dengan kemampuan belajar. Bermain itu tidak hanya sekedar main dan tidak ada manfaatnya. Anak bisa banyak belajar melalui bermain. Bermain adalah cara belajar untuk anak. Hampir seluruh permainan dapat mengasah aspek ini dari berbagai sisinya seperti kemampuan matematika, membaca, mengenal huruf, mengenal bentuk, menulis, ilmu sains, dan sebagainya.
Bermain sebagai Sarana meningkatkan Hubungan Orangtua dan Anak
Selain kelima aspek di atas, manfaat dari bermain adalah untuk meningkatkan hubungan yang berkualitas antara orang tua dan anak. Orang tua juga perlu kreatif menciptakan permainan yang inovatif dan menarik bagi anak. Karena dengan bermain bersama antara orang tua dan anak maka bisa meningkatkan pola komunikasi, hubungan, dan cara pandang anak ke orang tua maupun orang tua ke anak menjadi lebih positif. Anak bisa menceritakan hal-hal sensitive atau private mengenai dirinya ketika sedang bermain bersama orang tua karena suasana bermain pastinya menyenangkan dan dekat. Pola komunikasi juga bisa lebih terbuka ketika orang tua secara aktif terlibat dalam permainan anak. Untuk anak-anak yang sudah remaja, maka orang tua bisa bermain bersama permainan-permainan board games seperti monopoli, twister, UNO, dan sebagainya.
Setelah kita mengetahui manfaat dari bermain maka alangkah lebih baiknya, kita sebagai orang tua lebih bijak lagi menanggapi keinginan bermain dari anak-anak kita. Tentunya jenis permainan yang dimainkan juga tidak luput dari perhatian dan seleksi dari kita. Perlu diperhatikan pula jenis permainannya, konten dari permainannya, bermain aktif atau terlalu banyak permainan pasif (tv, gadget, dan sebagainya), serta jam yang dihabiskan untuk bermain. Lantas bukan berarti anak dibiarkan untuk bermain 24 jam non stop. Perlu adanya pembagian waktu yang bijak dan cermat antara bermain dan juga mengerjakan tugas sekolah, membaca buku, istirahat, makan, membantu orang tua/kakak/adik, membersihkan diri, dan kegiatan lainnya.
Happy playing with your kids, Parents!