Cinta adalah merupakan emosi manusia yang paling dalam dan paling diharapkan. Orang yang dikuasai cinta, akan menumpulkan logika kepada objek yang dicintainya. Dia bisa saja akan berbohong, menipu,mencuri dan bahkan membunuh, atas nama cinta. Bahkan banyak yang memutuskan lebih baik mati daripada kehilangan cinta. Cinta dapat meliputi setiap orang dan dari berbagai tingkatan manusia. Memberikan energi besar untuk menguatkan, sehingga orang bisa berkorban tanpa batas kepada pihak yang dicintainya.
Tiga Komponen Cinta untuk Menggambarkan Cinta Secara Utuh
DeepaPsikologi.com — Ada beberapa komponen cinta menurut Stenberg yang dikenal dengan stenberg’s triangular of love. Menurut Stenberg (salah satu tokoh psikologi) menjelaskan bahwa semua pengalaman cinta memiliki tiga komponen. Komponen tersebut yaitu yaitu keintiman (intimacy), gairah (passion), komitmen (commitment).
Keintiman sebagai salah satu komponen Cinta
Keintiman dijelaskan sebagai perasaan selalu ingin dekat, ingin selalu memberi perhatian pada orang yang dicintai. Kedekatan diri dengan pasangan dan komunikasi adalah sesuatu yang penting. Komponen ini sangat penting baik pada cinta romantis pada pasangan, dan cinta terhadap anak-anak.
Di dalam keintiman terdapat suasana emosi berupa kehangatan, kepercayaan, dan keinginan untuk membina hubungan. Keintiman Nampak dalam adanya perasaan kedekatan dengan seseorang, senang berbincang-bincang denganya dalam waktu lama, merasa rindu bila lama tidak bertemu dan ada keinginan untuk aktivitas fisik saling bergandengan tangan atau merangkul bahu, dan memeluk.
Dalam keintiman ada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai dan kemudian meningkatkan kesejahteraannya. Seseorang akan menikmati kegiatan yang dijalankan dengan pasangannya. Ketika mereka melakukan kegiatan itu bersama-sama, mereka akan menikmatinya dan membentuk kenangan-kenangan untuk diingat.
Seseorang akan menghargai dan menghormati orang yang dicintainya. Walaupun ada cacat atau kekurangan pada orang yang dicintainya tersebut, tidak akan mengurangi penghargaan yang diberikan. Dalam keintiman ada upaya untuk menempatkan orang yang dicintai pada penghargaan yang tinggi.
Di dalam cinta ada kebutuhan untuk bergantung pada orang yang dicintai ketika dibutuhkan. Seseorang akan merasakan bahwa pasanganya ada ketika ia membutuhkan. Ketika ia membutuhkan pasangannya, ia dapat memanggilnya dan berharap pasangannya akan segera datang. Keterikatan afeksi menjadikan ada pemahaman satu sama lainnya. Sehingga, pasangan dapat saling mengerti satu sama lain. Mereka memahami kelebihan dan kekurangan pasangannya dan bagaimana merespon terhadap kekurangan dan kelebihan tersebut untuk tujuan bersama dan menghindari konflik yang besar. Saling memahami teresebut juga akan memberikan empati pada kondisi emosi pasangannya.
Karakteristik yang muncul dalam interaksi Cinta
Karakteristik lain yang muncul dalam cinta adalah dorongan berbagi dengan orang yang dicintai. Seseorang mampu memberikan dirinya dan waktunya, seperti juga barang-barang yang dimilikinya kepada pasangannya. Bahkan mereka saling berbagi kekayaan dan yang lebih penting mereka saling berbagi dirinya sendiri.
Cinta akan memberikan dukungan emosi dari dan ke pasangannya. Seseorang akan merasa didukung oleh pasangannya terutama pada saat dibutuhkan. Interaksi cinta menjadikan seseorang mampu berkomunikasi dengan intens dan jujur terhadap pasangannya, berbagi perasaan-perasaan paling mendalam. Mereka akan bertukar cerita, keluh kesah. Dan sebagian dari mereka akan menjadi pendengar yang baik bagi pasangannya.
Karakteristik yang terakhir dari interaksi cinta adalah munculnya upaya menghargai orang yang dicintai. Seseorang merasa betapa pentingnya keberadaan orang yang dicintainya tersebut dalam kehidupannya. Upaya menghargai ini akan muncul dalam setiap perilaku dan bentuk kasih sayang.
Komponen Cinta yang kedua yaitu Gairah
Gairah sebagai dorongan yang mengarahkan pada suatu emosi yang kuat dalam hubungan cinta. Dalam hubungan cinta romantis, ketertarikan fisik dan seksual mungkin adalah hal yang utama. Namun, motif yang lainnya seperti memberi dan menerima perhatian, kebutuhan akan harga diri atau kebutuhan untuk mendominasi juga turut terlibat.
Kebanyakan orang menganggap gairah adalah hal – hal yang berhubungan dengan seksual. Tetapi setiap aktivitas fisiologis dalam cinta dapat dikatakan sebagai pengalaman gairah. Misalnya, individu dengan kebutuhan kasih sayang yang tinggi mungkin akan mendapatkan pengalaman gairah dengan orang yang memberikan kasih sayang tersebut.
Komponen Cinta berupa Komitmen
Komitmen sebagai perwujudan cinta pengungkapannya dilakukan secara berkesinambungan untuk tujuan mempertahankan cinta tersebut. Hal ini merupakan komponen kognitif utama dari cinta. Komitmen sendiri memiliki dua aspek jangka pendek dan jangka panjang. Aspek jangka pendek adalah keputusan untuk mencintai seseorang. Sedangkan keputusan jangka panjang adalah untuk mempertahankan hubungan cinta tersebut. Kedua aspek ini harus dialami dalam waktu yang bersamaan.
Keputusan untuk mencintai belum tentu mengakibatkan munculnya keinginan untuk mempertahankan hubungan. Komitmen ini penting untuk menjadikan cinta bertahan lama. Karena untuk awal dalam interaksi cinta, khususnya cinta lawan jenis, yang muncul pertama adalah gairah yang besar. Ketika gairah ini memuncak, hal tersebut menjadikan interaksi cinta dengan pasangan akan nampak indah. Namun, ketika gairah mulai pudar, komitmen lah yang menjaga interaksi dengan pasangan tetap bertahan.