admin Tidak ada komentar

Psikotes anak SDIT Nurul Imam melihat Kesiapan Anak Masuk Sekolah Dasar

Psikotes anak SDIT. Tes psikologi merupakan metode untuk menggali potensi psikologi manusia dan dapat diaplikasikan untuk banyak hal dibanyak bidang. Termasuk dapat diaplikasikan ke banyak bidang seperti industri organisasi, klinis, sosial, dan pendidikan. Di bidang pendidikan, psikotes dapat diaplikasikan dari mulai anak usia Pra Sekolah sampai pendidikan tingkat tinggi di universitas. Dengan beberapa tujuan untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Yaitu untuk melihat minat bakat, mengukur intelegensi untuk memilah siswa masuk dalam kelas akselerasi, untuk melihat kematangan anak masuk SD, menggali gangguan belajar, dan sebagainya.

Psikotes anak SDIT di sekolah Nurul Imam

Psikotes anak SDIT di sekolah Nurul Imam

Pada anak usia SD dan menjelang masuk SD, psikotes diperlukan untuk melihat kemampuan anak dalam mengikuti pembelajaran. Dengan asumsi; apakah anak sudah siap mengikuti pembelajaran di SD atau masih perlu belajar di rumah? Sehingga, potensi tersebut perlu diukur dan dilihat.

Tes kematangan sekolah penting untuk memfilter calon siswa SD agar anak sudah siap belajar di Sekolah Dasar dengan kepribadian dan kognitif yang sudah matang secara mental. Anak yang kurang matang secara mental namun dipaksakan masuk SD sebenarnya agak memiliki dampak kurang bagus terhadap tumbuh kembangnya.. karena dipaksakan matang sebelum waktunya. Akhirnya anak dapat mengalami tekanan secara psikologis di strata pendidikan yang lebih tinggi. Seperti ketika anak sudah masuk SMA, atau ke perguruan tinggi.

Tes Psikologi pada anak SD untuk melihat kematangan mental dalam mengikuti pembelajaran masuk Sekolah Dasar

Tes Psikologi pada anak SD untuk melihat kematangan mental dalam mengikuti pembelajaran masuk Sekolah Dasar

Tes Kematangan Sekolah

Pada tes ini, ada beberapa tools yang bisa digunakan untuk mengukur kematangan sekolah anak memasuki pendidikan SD. Beberapa tools yang sering Biro psikologi Deepa gunakan yaitu alat tes NST, CPM, dan Frostig. Masing-masing dari alat tes tersebut memiliki karakteristik dan fungsi yang menyesuaikan dengan kebutuhan.

Pada tes Frostig, digunakan untuk mengukur kecerdasan perseptual. Tes Frostig ini akan melihat terkait koordinasi motorik mata, Figure ground, Position in space, Constancy of shape, dan Spatial relationship. Berikut adalah penjelasan singkat terkait hal-hal yang diungkap dalam tes Frostig.

Eye-motor coordination. Pada tes ini ditujukan untuk melihat kemampuan koordinasi mata dengan tangan. Dimana hal ini berkaitan dengan kematangan anak dalam merespon apa yang dia lihat dengan apa yang akan dia lakukan termasuk di dalamnya aktivitas fisik. Instruksi tes yang diberikan berupa anak diminta menggambar garis lurus, garis lengkung dan garis patah sudut diantara dua batas yang berbeda lebarnya dari satu titik lainnya tanpa pembimbing.

Tes pada anak diberikan dengan pendampingan khusus. Hal ini karena perhatian anak sangat sensitif terhadap rangsangan dan stimulus dari respon luar.

Tes pada anak diberikan dengan pendampingan khusus. Hal ini karena perhatian anak sangat sensitif terhadap rangsangan dan stimulus dari respon luar.

Tes Figure-ground. Untuk melihat kemampuan Persepsi dalam latar belakang atau lingkungan yang kompleks dan rumit. Pada tes ini, anak dilihat kemampuan konsentrasi dan kemampuan membedakan dua objek.

Tes Constancy of shape. Pada tes ini, anak diukur tentang kemampuan membedakan objek, hal yang menonjol, melihat bentuk dan letak dalam ruang serta pemisahan dari bentuk- bentuk geometris lain yang mirip.

Tes Position in space. Pengenalan gambar-gambar yang terbalik atau dirotasikan. Pada tes ini, anak dilihat kemampuan imaginasinya untuk membedakan bentuk dan gambar. Untuk melihat gambar yang sama dan tidak sama.

Spatial relationship. Pada tes ini, anak dilihat kemampuan Analisis bentuk dan pola sederhana, terdiri atas garis-garis dengan panjang berbeda dan sudut berbeda pula.

Pada tes yang diberikan kepada anak perlu dikondisikan tentang rasa nyaman anak dalam mengerjakan tes.

Pada tes yang diberikan kepada anak perlu dikondisikan tentang rasa nyaman anak dalam mengerjakan tes.

Contoh Laporan Tes Kematangan Sekolah

Berikut adalah contoh laporan tes kematangan sekolah untuk psikotes anak SDIT.

_______________

Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap Ananda XXX (usia 4 Tahun, 8 Bulan), didapatkan hasil bahwa kemampuan persepsi visual Ananda Alesha Divyanata Ferdiyan berfungsi pada taraf (PQ = 100).

Ananda XXX menunjukkan kemampuan yang berkembang lebih baik di atas usia kronologisnya pada beberapa aspek. Diantaranya adalah kemampuan koordinasi antara mata dengan tangan. Ia sudah mampu untuk menarik garis lurus, melengkung, dan sudah dapat menghubungkan titik-titik dengan garis lurus. Kemampuan ini sebagai dasar dari kemampuan menulis.     Ananda XXX dalam melakukan analisa terhadap suatu bentuk, meniru pola-pola tertentu, membedakan bentuk – bentuk geometri tertentu yang ditunjukkan di dalam ukuran, tekstur, dan posisi yang berbeda serta bentuk-bentuk tersebut berada di dalam bentuk lain juga berkembang optimal. selain itu, kemampuan Ananda XXX dalam menemukan bentuk yang letaknya berbeda, menghadap ke arah lain, atau menemukan bentuk-bentuk yang identik juga berkembang optimal. Kemampuan ini setara dengan anak usia 6 tahun 3 bulan yang artinya berkembang lebih baik 1 tahun 5 bulan dari usia kronologisnya.

 

Disisi lain, kemampuan Ananda XXX dalam mengenali bentuk di atas dasar yang semakin lama semakin kompleks dan bentuk yang tersembunyi belum berkembang optimal. Kemampuan ini setara dengan anak usia 3 tahun. Hal ini dapat dikatakan bahwa Hamiz memiliki 73% aspek kesiapan perseptual untuk mengikuti proses pembelajaran pada tingkat taman kanak-kanak. Pada aspek tingkah laku, Ananda XXX tampak sudah menunjukkan kemandirian dan penyesuaian diri yang memadai pada saat menghadapi situasi dan orang baru. Ia juga dapat bekerja sama dalam mengikuti kegiatan dan menyelesaikan tugasnya hingga tuntas. Berdasarkan uraian hasil pemeriksaan tersebut Ananda XXX dapat “DISARANKAN” untuk mengikuti pembelajaran di taman kanak-kanak.

 

Demikian artikel singkat kami tentang Psikotes anak SDIT. Semoga bermanfaat.