admin Tidak ada komentar

Psikotes keluarga untuk mengintrospeksi diri dan keluarga agar didapatkan interaksi yang sehat

Psikotes keluarga. Di dalam keluarga terdapat interaksi antar anggota yang terdiri dari suami, istri, dan anak. Namun tidak jarang terdapat keluarga non-inti yang juga masih satu atap atau satu rumah dengan keluarga inti. Seperti orangtua, paman, sepupu, dan saudara yang ikut tinggal di dalam keluarga. Sehingga, semakin banyak interaksi di dalam keluarga tersebut akan semakin kompleks dengan berbagai permasalahan yang ada. Seperti kita ketahui bahwa setiap permasalahan psikologis seseorang, banyak dipengaruhi oleh permasalahan seseorang dimana dia dibesarkan dalam keluarga. Sehingga, memperbaiki permasalahan keluarga juga akan membuat generasi (keturunan) yang lebih sehat mental.

Di dalam keluarga, terdapat banyak sumber masalah. Seperti permasalahan seksualitas, finansial, kurang komunikasi yang berdampak kepada salah paham, pola komunikasi yang tidak tepat, keterlibatan pihak lain dalam keluarga inti, ekspresi cinta, dan banyak hal. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan setiap permasalahan keluarga, perlu kita telaah dengan tepat. Dimanakah sumber permasalahan tersebut. Jika tidak diselesaikan dipermasalahan pokok, maka masalah baru akan muncul. Dan masalah lama akan terangkat kembali.

Psikotes keluarga untuk mengintrospeksi diri dan keluarga agar didapatkan interaksi yang sehat

Psikotes keluarga untuk mengintrospeksi diri dan keluarga agar didapatkan interaksi yang sehat

Manfaat psikotes keluarga

Untuk menggali masalah utama yang ada di dalam keluarga. Ada dua cara yang biasa digunakan dalam pendekatan psikologi. Yaitu melalui sesi konseling dan melalui psikotes keluarga. Sesi konseling merupakan pendekatan untuk konsultasi dengan psikolog melalui pendekatan wawancara. Kemudian psikolog memberikan terapi pasangan, kelompok, atau individu dalam keluarga untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan pendekatan psikotes keluarga adalah metode untuk menguji, atau melihat dititik mana kemungkinan masalah tersebut muncul melalui pendekatan tes yang dikerjakan oleh anggota keluarga. Psikotes keluarga bisa digunakan untuk membantu memudahkan psikolog untuk menggali sumber masalah. Kemudian digunakan untuk data penunjang dalam proses konseling. Psikotes keluarga juga bisa digunakan anggota keluarga untuk saling mengitrospeksi diri sehingga dapat menjadi bahan untuk melakukan evaluasi bersama dalam menyelesaikan masalah keluarga.

Biro psikologi Deepa sering menggunakan psikotes keluarga untuk membantu psikolog dalam melakukan tahapan konseling. Kami memiliki tiga alat tes untuk melihat permasalahan di dalam keluarga. Yaitu tes keluarga fungsional, tes relasi keluarga dan tes bahasa cinta.

Berikut adalah beberapa alat tes yang biasa kami gunakan dalam melakukan psikotes keluarga.

Tes keluarga fungsional

Pada tes ini, anggota keluarga akan diberikan serangkaian pernyataan untuk dipilih. Tes ini digunakan untuk melihat persepsi anggota keluarga tentang permasalahan finansial di dalam keluarga, permasalahan seksual, komunikasi perkawinan, serta Pengampunan dan Perbaikan Pernikahan. Tes ini penting jika dilakukan dua arah. Misalnya antara suami istri. Sehingga suami tahu bagaimana persepsi masalah keuangan, pengampunan, seksual istrinya. Dan sebaliknya, sehingga istri tahu bagaimana suami memahami dan pempersepsikan permasalahan seksualitas, finansial, dan pengampunan suami padanya. Dari situ,,, diharapkan akan ada diskusi antar pasangan, adanya pemakluman, saling menyesuaikan diri antara suami istri.

Berikut akan kami jabarkan sekilas tentang aspek-aspek dalam tes keluarga fungsional, yaitu:

 

Psikotes Finansial dalam Keluarga Fungsional

Uang menjadi hal yang penting ketika seseorang berkeluarga. Karena berkaitan dengan nafkah dan kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan. Tidak jarang sumber konflik pasangan berasal dari permasalahan keuangan. Namun ternyata, permasalahan keuangan tidak hanya dialami oleh keluarga dengan kekurangan finansial. Tetapi ada yang dengan keuangan surplus. Permasalahan muncul jika ada ketidaksamaan pasangan dalam memahami finansial.

Setiap orang bisa memaknai uang menjadi empat kriteria berkaitan dengan pemahaman tentang finansial. Yaitu Money as Status, Money as Security, Money as Enjoyment, dan Money as Control.

Money as Status

Berkaitan dengan individu memaknai uang sebagai kekuasaan; merupakan alat untuk merasa lebih berkuasa dari orang lain. Di sini seseorang akan senang jika bisa membeli sesuatu yang menjadi sarana untuk ditunjukkan kepada orang lain, atau menaikkan nilai dirinya. Ada barang-barang yang bergengsi jika bisa kita beli. Sehingga, perasaan dihargai, dianggap mapan, mampu, merupakan hal yang penting ketika orang memiliki nilai Money as Status yang tinggi.

Money as Security

Berkaitan dengan uang sebagai lambang keamanan. Penggunaan uang yang keliru akan mengancam rasa aman. Individu sangat berhati-hati dalam membelanjakan uang dan cenderung menabung. Orang dengan Money as Security yang tinggi akan mengalokasikan dananya untuk kebutuhan proteksi, jaga-jaga jika sesuatu hal buruk terjadi di masa depan atau saat ini. sehingga, banyak dana dialokasikan untuk berinvestasi agar ada tabungan pensiun di masa tua, membeli asuransi jiwa dan perlindungan terhadap harta benda. Misalnya proteksi terhadap kecelakaan dan kebakaran. Seseorang dengan Money as Security yang tinggi bisa menyewa seorang security untuk menjaga rumah, atau mempekerjakan driver untuk membawanya dari satu tempat ke tempat lain.

Money as Enjoyment

Berkaitan dengan Individu mendapatkan kepuasan dari berbelanja menggunakan uang untuk diri maupun orang lain. Kenikmatan adalah ketika seseorang bisa menukarkan uang dengan hal yang membuatnya bisa makan enak, pergi traveling ke tempat-tempat indah, bisa tidur nyenyak di kasur yang empuk. Orang dengan Money as Enjoyment yang tinggi akan memandang bahwa uang menjadi alat untuk menikmati hidup saat ini dan dimasa depan. Untuk di masa depan, seseorang bisa menabung untuk persiapan berwisata ke tempat yang diidam-idamkannya.

Money as Control

Berkaitan dengan individu menggunakan uang sebagai cara mempertahankan kontrol atas hidupnya dan kemandirian dari pasangan atau anggota keluarganya. Orang dengan Money as Control yang tinggi akan menggunakan uang untuk mengontrol sesuatu diluar dirinya agar sesuai dengan apa yang dia harapkan.

Pada dasarnya, kelima elemen dari psikotes finansial ini ada dalam diri seseorang. Akan tetapi, biasanya akan muncul elemen mana yang paling dominan dari elemen lainnya. Kelima elemen ini sifatnya netral. Akan condong ke hal yang negatif atau positif jika tidak tepat penggunaannya atau salah waktu dan tempat dalam pengendaliannya. sehingga, penting bagi kita untuk melihat… disisi mana pasangan kita menaruh uang berkaitan dengan persepsi yang menurutnya paling penting. Karena dititik tersebut, dimana fungsi uang paling penting akan menjadi prioritas dalam memanfaatkan uang.

 

Kuesioner Pengampunan dan Perbaikan Pernikahan

Setiap anggota keluarga pasti pernah berbuat salah dengan anggota keluarga yang lainnya. Namun harus ada pemaafan dan resolusi konflik untuk menyelesaikan masalah yang muncul atau diakibatkan oleh anggota keluarga. Terkait resolusi konflik, perlu kita lihat bagaimana anggota keluarga memahami tentang Pengampunan dan Perbaikan. Tes ini untuk melihat berkaitan dengan hal tersebut. Jika seseoraang mengerjakan tes, akan didapatkan skor yang tinggi dan skor yang rendah. Skor rendah menjelaskan tentang seseorang yang sulit memberikan pemaafan kepada pasangan, sedangkan skor tinggi jika mudah memberikan pemaafan kepada pasangan.

 

Pemeriksaan Komunikasi Perkawinan

Komunikasi pasangan menjadi salah satu hal yang paling penting dalam keluarga. kurangnya komunikasi akan menimbulkan salah paham, konflik, dan stres pasangan. Banyak perselingkuhan berasal dari kurangnya komunikasi antar pasangan. Oleh karena itu, perlu kita gali tentng bagaimana komunikasi perkawinan dalam keluarga. Jika seseoraang mengerjakan tes ini, akan didapatkan skor yang tinggi dan skor yang rendah. Skor rendah menjelaskan tentang seseorang yang tidak menyampaikan perasaan dan apa yang dibutuhkan secara terbuka kepada pasangan. Sedangkan skor tinggi menjelaskan jika seseorang tersebut mampu bersikap asertif, tanpa menyakiti hati pasangan tetapi tidak melukai diri sendiri.

Kuesioner Keintiman Seksual

Berkaitan dengan bagaimana pasangan mempersepsikan permasalahan seksualitas. Apakah pasangan sudah merasa puas dalam interaksi seksual dengan pasangan atau masih merasa ada konflik internal di sana. Jika seseoraang mengerjakan tes ini, akan didapatkan skor yang tinggi dan skor yang rendah. Skor rendah menjelaskan tentang interaksi seksual cenderung kurang hangat, belum bisa memberikan kepuasan bagi diri sendiri. Sehingga diharapkan pasangan keluarga perlu adanya perbaikan komunikasi. Sedangkan skor tinggi menjelaskan jika Interaksi seksual dapat memberikan kepuasan bagi diri sendiri dan pasangan. Disini, keintiman seksual mampu mendukung dalam keharmonisan keluarga.

 

 

Demikian artikel tentang Psikotes keluarga. Di artikel ini hanya kami bahas tentang Psikotes keluarga fungsional. Ada dua alat tes lain yaitu psikotes relasi keluarga dan tes bahasa cinta yang akan kami bahas di artikel lainnya. Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat.