admin No Comments

Psikotes Pasangan untuk Mengevaluasi Interaksi agar Didapatkan Keluarga yang Harmonis

Psikotes pasangan. Dalam berumahtangga, banyak permasalahan yang mungkin muncul dan mengakibatkan konflik pasangan. Seperti permasalah finansial, perbedaan karakter atau kepribadian, penyesuaian diri, masalah seksualitas, ekspresi cinta, dan hal lainnya. Sehingga perlu upaya untuk menyelesaikan permasalahan dalam berkeluarga. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan rumah tangga adalah dengan melakukan konseling pasangan, dan mencoba mengenali kepribadian satu sama lain. Psikotes pasangan merupakan salah satu sarana untuk bisa menjadikan pasangan suami istri bisa mengenali karakteristik satu sama lainnya. Tes pasangan tersebut juga bisa digunakan oleh psikolog untuk menggali data dalam proses konseling untuk membantu klien menyelesaikan permasalahan rumah tangga. Ada banyak tools dalam psikotes pasangan. Di Biro Psikologi Deepa sendiri, setidaknya menggunakan tiga alat tes dalam menggali kepribadian suami istri. Yaitu dengan tes bahasa cinta, tes relasi keluarga dan tes keluarga fungsional.

 

Tes Bahasa Cinta untuk Melihat Ekspresi Cinta Paling Dominan

Tes ini untuk melihat bahasa cinta mana yang paling dominan ada di diri seseorang. Ada lima bahasa (ekspresi) cinta yaitu:

Kata-kata yang menguatkan.

Seseorang dengan dominasi kata-kata afirmasi ini, maka dia cenderung mengatakan pujian tanpa diminta. Suka memberikan rayuan, ucapan manis, sanjungan kepada orang yang dia cintai. Bagi orang dengan dominasi tipe ini, maka mendengar perkataan, “Aku mencintaimu,” merupakan hal yang penting. Mendengar alasan di balik ungkapan cinta adalah hal yang akan menumbuhkan rasa semangat. Perkataan yang mengandung unsur hinaan dapat membuat orang tipe ini hancur dan hal tersebut tidak akan mudah untuk dilupakan. Kurangnya pujian, dan kata-kata yang menguatkan oleh pasangan bisa dimaknai bahwa pasangannya kurang mencintainya.

Waktu yang berkualitas

Seseorang dengan dominasi bahasa cinta Waktu yang berkualitas akan menilai kebersamaan dengan pasangan adalah hal yang penting. Meluangkan waktu untuk pasangan adalah ungkapan cinta. Jadi baginya cinta tidak cukup hanya diucapkan tetapi perlu disertai dengan adanya perhatian. Ekspresi bahasa cinta tipe ini yaitu dengan mendampingi, menemani, melakukan aktivitas bersama-sama menjadi prioritas dibandingkan ekspresi cinta yang lainnya.

Orang dengan tipe ini akan merasa sakit hati ketika ada hal-hal yang mengganggu waktu Anda dengan pasangan, adanya penundaan tanggal pada jadwal yang sudah direncanakan sebelumnya dengan pasangan, atau tidak adanya keberadaan pasangan untuk mendengarkan perasaan Anda. Interaksi LDR atau hubungan jarak jauh akan sangat mengganggu hubungan pernikahannya.

 

Contoh Tes Bahasa cinta. Salah satu Psikotes Pasangan yang bisa digunakan untuk melihat ekspresi cinta pasangan

Contoh Tes Bahasa cinta. Salah satu Psikotes Pasangan yang bisa digunakan untuk melihat ekspresi cinta pasangan

 

Penerimaan hadiah

Seseorang dengan dominasi bahasa cinta Memberi Hadiah, maka Anda akan merasa dicintai, diperhatikan dan dihargai ketika menerima hadiah dari pasangan. Bagi orang tipe ini, Hadiah tidak selalu berupa benda atau materialisme. Kadang hal-hal kecil yang diberikan mampu membuat orang tipe ini sangat bahagia. Seperti memberikan bunga, surprise lagu khusus untuk kekasih dalam acara keluarga, atau makanan dan minuman kesukaannya. Baginya, hadiah adalah bentuk perhatian yang menunjukkan pengorbanan dan itu dianggapnya sebagai manifestasi cinta. Sehingga, orang tipe ini jika diberi hadiah, akan membuatnya merasa diistimewakan. Pemberian hadiah dapat menunjukkan bahwa Anda diakui, dijaga, dan diprioritaskan. Orang tipe ini bisa sangat kecewa ketika hari ulang tahunnya, atau hari-hari spesial terlewatkan tanpa adanya hadiah.

Melakukan pelayanan

Seseorang dengan dominasi bahasa cinta Melayani, maka hal yang paling penting adalah melakukan pengorbanan dengan melayani pasangan. Orang dengan tipe ini akan senang jika bisa mengantarkan istrinya ke pasar, menyiapkan baju kerja yang akan dipakai suaminya. Orang tipe ini menganggap pelayanan sebagai bentuk dari pengorbanan sebagai manifestasi terbesar bahasa cinta. Dia akan sangat merasa senang ketika pasangan membantu meringankan beban tanggung jawab Anda. Orang tipe ini  merasa kesal dengan adanya kemalasan, komitmen yang tidak terjaga, dan pekerjaan yang semakin banyak yang mengakibatkan tidak ada pelayanan dari pasangan.

Sentuhan fisik

Seseorang dengan dominasi bahasa cinta menganggap pentingnya kedekatan fisik dengan pasangan. Sentuhan fisik tidak selalu berhubungan dengan interaksi seksual. Orang tipe ini sangat  sensitif dengan  sentuhan fisik. Dia suka jika bisa pegangan tangan dengan pasangan saat jalan kemana saja. Ketika pasangan sedang tertekan, maka dia dapat diringankan dengan pelukan dan usapan pada punggung untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman. Orang tipe ini menganggap sentuhan fisik yang diberikan pasangan adalah cara untuk menunjukkan kegembiraan, kepedulian, dan cinta. Kehadiran fisik dan adanya akses untuk melakukan sentuhan fisik adalah hal yang sangat penting, tetapi adanya kelalaian atau penyalahgunaan adalah hal yang tidak dapat dimaafkan dan merusak. Dia akan tertekan ketika mendapati pasangannya bekerja di luar kota dan terpaksa menjalin interaksi LDR.

Dari kelima bahasa cinta ini, seseorang akan cenderung dominan di salah satu bahasa cinta. Perlu adanya tes untuk mengetahui tipe bahasa cinta mana yang dominan. Kemudian, pasangan perlu melakukan evaluasi diri… terkait bahasa cinta mana yang pasangannya paling dominan. Dengan mengetahui tipe bahasa cinta pasangan, maka seseorang bisa bersikap dengan tepat. Sehingga pasangan akan merasa dicintai dengan sepenuh hati.

Tes relasi keluarga

Tes ini merupakan alat untuk melihat hubungan timbal balik (relasi) antara anggota keluarga. Sebenarnya tes ini tidak hanya diperuntukkan bagi suami istri. Tetapi bisa juga untuk orangtua dan anak, anak dan kakek-nenek, atau anak dan wali asuh. Dalam relasi keluarga, setidaknya ada enam aspek yang perlu digali yaitu aspek Pembatasan, Afeksi, Kepekaan, Keadilan, Pengakuan, dan Kepercayaan.

Berikut adalah contoh laporan tes relasi keluarga.

Contoh Tes Relasi Keluarga

Contoh Tes Relasi Keluarga

 

 

Psikotes pasangan melalui Tes Keluarga Fungsional

Tes ini mengukur keluarga dari segi keberfungsiannya. Setidaknya ada 4 indikator untuk melihat nilai dari keluarga fungsional. Yaitu Nilai tentang Finansial, Kuesioner Pengampunan dan Perbaikan Pernikahan, Pemeriksaan Komunikasi Perkawinan, dan Kuesioner Keintiman Seksual.

Untuk melihat nilai tentang finansial, maka bisa digali tentang persepsi uang pada pasangan yang meliputi Uang sebagai simbol status, Uang untuk keamanan, Uang sebagai kesenangan, dan memaknai uang sebagai kendali atas sesuatu.

Orang dengan dominasi uang sebagai status maka akan memaknai uang sebagai kekuasaan merupakan alat untuk merasa lebih berkuasa dari orang lain. Sedangkan orang dengan dominasi uang sebagai lambang keamanan akan sangat berhati-hati dalam membelanjakan uang dan cenderung menabung. Penggunaan uang yang keliru akan mengancam rasa aman. Individu yang dominan Uang sebagai kesenangan akan mendapatkan kepuasan dari berbelanja menggunakan uang untuk diri maupun orang lain. Sedangkan, Individu dengan dominasi uang sebagai kontrol akan menggunakan uang sebagai cara mempertahankan kontrol atas hidupnya dan kemandirian dari pasangan atau anggota keluarganya.

Psikotes keluarga fungsional selain mengukur persepsi seseorang tentang pemaknaan uang, juga melihat tentang Pengampunan dan Perbaikan Pernikahan. Dalam tes ini akan melihat bagaimana pasangan sulit memberikan pemaafan atau mudah memberikan pemaafan kepada pasangan.

Untuk tes Komunikasi Perkawinan dapat dilihat tentang apakah pasangan tidak mampu menyampaikan perasaan dan apa yang dibutuhkan secara terbuka kepada pasangan. Atau sebaliknya, pasangan mampu bersikap asertif, tanpa menyakiti hati pasangan namun tidak melukai diri sendiri.

Sedangkan yang terakhir dari psikotes keluarga fungsional adalah melihat Keintiman Seksual. Apakah interaksi seksual cenderung kurang hangat, belum bisa memberikan kepuasan bagi diri sendiri, sehingga perlu adanya perbaikan komunikasi. Atau Interaksi seksual pasangan dapat memberikan kepuasan satu sama lainnya, sehingga dapat mendukung dalam keharmonisan keluarga.

Epilog

______

Demikian adalah psikotes pasangan yang bisa diberikan sebagai sarana untuk melihat dan mengukur sejauh mana permasalahan dan melihat karakteristik pasangan. Psikotes pasangan ini diharapkan bisa membantu dalam mengenal karakteristik suami istri. Sehingga, dapat meminimalisir konflik atau menjadi sarana untuk resolusi konflik. Itulah artikel singkat kami tentang psikotes pasangan, semoga bermanfaat.