Cepat Mendapat Panggilan Kerja — Teknologi ternyata banyak mengubah kebiasaan para pelamar dalam mencari pekerjaan. Di era digital seperti ini aktivitas melamar pekerjaan lebih sering dilakukan melalui e-mail Banyak perusahaan yang membuka kesempatan bagi para pencari kerja untuk apply lamaran melalui e-mail. Hal ini tentu saja membuat proses melamar pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat.
Melamar pekerjaan melalui e-mail ini dianggap menjadi langkah yang sangat effisien karena selain dapat menghemat dari segi waktu juga menghemat dari segi biaya pembuatan surat lamaran dimana kita harus mengeprint hingga membeli amplop yang biayanya tidak sedikit.
Oleh karena itu, kita perlu mengetahui cara mengirim lamaran lewat e-mail dengan benar, sehingga semakin membuka peluang agar kita mendapat balasan ataupun respon dari perusahaan yang dilamar.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum melamar pekerjaan
Ada beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum melamar kerja, yaitu :
- Surat lamaran kerja yang baik dan benar dengan bahasa yang formal
- CV yang baik dan menarik
- Scan ijazah
- Scan daftar nilai
- Pas photo sesuai dengan yang diperlukan perusahaan
- Scan KTP
- Scan sertifikat yang diminta oleh perusahaan seperti ( Toefl, ISO, dan lain sebagainya )
- Pastikan file lampiran tidak terlalu besar (tidak lebih dari 2 mb), kalau memang besar, bisa simpan file tersebut di google drive kemudian beritahukan linknya di e-mail.
- Pastikan tidak mengedit/merubah file asli
- Jangan lupa ubah semua dokumen menjadi format pdf
Tips melamar pekerjaan melalui e-mail :
Melansir dari tulisan Milka Santoso mengenai A little Great Tips, berikut adalah tips-tips dalam melamar pekerjaan melalui e-mail :
-
Isi Subject E-mail
Cara mengirimkan lamaran melalui e-mail memang dengan di attach, namun bukan berarti kita bisa mengosongkan subject begitu saja. Tidak memberikan judul email dengan baik akan membuat HRD kesulitan menemukan email yang kita kirim. Percayalah, e-mailmu akan masuk toplist untuk di skip.
Lalu subject e-mail harus ditulis apa ?
Pertama, coba kita periksa kembali informasi lowongan pekerjaannya. Terkadang HRD meminta kita untuk mencantumkan Job Code atau nama sourching tertentu (Misalnya, Linkedin, HRM Club, brosur, dll), hal tersebut dilakukan guna mempermudah HRD dalam mensortir lamaran.
Contohnya :
Linkedin – Staff Administrasi
K099 – Operation Manager
Tapi, bagaimana kalau tidak ada instruksi untuk mencantumkan Job Code atau nama sourching tertentu ? Hanya diminta mengirimkan CV saja ? Jadi, apa yang harus dituliskan pada subject e-mail ?
Tuliskan nama lengkap kita beserta nama posisi yang dilamar.
Misalnya :
Aluna Nuraini – HR Staff
Firman Suseno – IT Engineer
-
Jangan Kosongkan Body E-mail
Karena sudah meng-attach surat lamaran, terkadang kita berpikir tidak perlu lagi menulis apapun pada body e-mail. Percayalah, hal itu akan menjadi nilai minus dimata HRD. Jadi, apa yang harusnya kita tuliskan di body e-mail ?
Awali narasi dengan memberikan informasi mengenai darimana kita tahu adanya lowongan pekerjaan tersebut. Kemudian, lanjutkan dengan memberikan gambaran singkat mengenai diri kita.
Misalnya,
Berkaitan dengan informasi lowongan pekerjaan yang saya dapat dari Linkedin, saya ingin melamar pekerjaan untuk posisi HR Staff pada perusahaan ABC. Saya Aluna Nuraini, saat ini berusia 23 tahun, saya adalah Sarjana Psikologi dengan Peminatan Psikologi Klinis. Memiliki pengalaman 3 tahun di bidang HRD, saya menguasai teknik seleksi dan interview, berpengalman dalam melakukan perhitungan Payroll, lembur serta PPH 21.
Semoga lamaran yang saya kirimkan dapat dipertimbangkan, terimakasih.
-
Periksa Typo
Sebelum mengirimkan e-mail, harap periksa kembali apakah ada typo dalam e-mail yang kita kirimkan. Typo yang paling sulit dimaafkan adalah salah penulisan nama perusahaan dan salah dalam menyebutkan nama HRD-nya.
Lalu baiknya bagaimana ? Jika kita sudah memastikan bahwa nama perusahaan dan nama HRD adalah benar, tidak ada typo dan salah sebut nama, maka sangat dipersilahkan untuk mengirimkan email lamaran tersebut. Namun, apabila kita masih ragu, ada baiknya untuk meminimalisir kesalahan penulisan dan salah sebut nama, lebih baik dituliskan saja secara general, misal “Kepada Yth. Bapak/Ibu HRD Perusahaan”, daripada kita menulis “Kepada Yth. Ibu Rima HRD Perusahaan ABC” padahal nama HRD yang sebenarnya adalah Rina.
Hal lain yang juga jangan sampai typo adalah penulisan Job Code, nama posisi, nama keahlian, /program/sertifikasi. Coba periksa kembali apakah nama-nama tersebut sudah ditulis dengan benar. Terkadang HRD menggunakan fasilitas search dalam menyeleksi lamaran yang masuk ke e-mail. Jangan sampai e-mail lamaran kita tidak muncul dihasil pencarian hanya karena ada typo yaa.
Silahkan baca artikel kami lainnya, jasa psikologi
-
Lengkapi Attachment-nya
Terkadang, saat sudah sibuk mengisi subject serta body e-mail, kita menjadi lupa untuk meng-attach dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti, CV, surat lamaran, ijazah dan lain sebagainya. Jadi, harap pastikan lagi yaa bahwa dokumen-dokumen tersebut sudah ter-attach dengan sempurna agar lamaran yang dikirimkan tidak sia-sia.
-
Rename CV Dengan Nama yang Mudah di Search oleh HRD
Ketika men-save CV, ubahlah nama file tersebut dengan nama yang jelas dan memudahkan HRD ketika mencarinya. Format paling umum dalam penamaan file CV adalah : CV – Nama Pelamar.
Dengan me-rename atau men-save CV dengan format tersebut, kita akan membatu HRD dalam menemukan CV kita ditengah tumpukan CV-CV pelamar yang lain.
-
Gunakan Nama E-mail yang Sewajarnya
Ketika kita mengirimkan e-mail lamaran pekerjaan, usahakan pakai alamat e-mail yang tidak alay. Percaya atau tidak, nama e-mail yang belebihan akan memberikan kesan kurang baik dimata HRD loh.
Demikian cara mengirim lamaran pekerjaan lewat email yang perlu kita ketahui. Walaupun hanya melalui media online, kamu harus tetap teliti dan jangan terburu-buru untuk mengirim berkas lamaranmu. Jika kamu ingin mengirim ulang e-mail lamaran kerja, pastikan gunakan bahasa dan etika yang sopan.
Silahkan baca artikel kami lainnya, biro psikologi