admin No Comments

Berikut kami laporkan hasil pemeriksaan psikologis:

Nama : LST
Usia : 24 tahun
Tanggal Pemeriksaan Psikologis : 2 Februari 20XX
Diperiksa atas permintaan : Institusi XXX
Metode pemeriksaan : Observasi, wawancara, Tes Psikologis (Tes intelegensi, Grafis dan SSCT)
Pemeriksa : XXX, M.Psi., Psikolog

 

  1. Gambaran Umum

Saudara LST berusia 24 tahun dengan postur tubuh tinggi dan berat badan yang berimbang. LST memiliki tampilan fisik yang bersih. Ia bersikap ramah dan dapat  memberikan respons yang baik saat berinteraksi dengan pemeriksa, walaupun seringkali jawaban yang diberikan terkesan pendek dan kurang mendalam. Tidak tampak adanya gejala depresi atau perasaan tertekan berlebihan yang dialami LST. Ia tampak tegar, meskipun sempat menangis ketika proses pemeriksaan psikologis berlangsung dengan alasan teringat ibu kandungnya.

 

  1. Profil Psikologis

Sebagai pribadi, terlihat LST memiliki tingkat kecerdasan rata-rata. Meskipun memiliki tingkat pendidikan yang kurang memadai, tetapi ia cukup mampu menemukan problem solving atas permasalahan sederhana yang harus ia hadapi. Namun, kemampuannya dalam melakukan perencanaan tampak kurang. Ia juga kurang mampu menganalisa secara mendalam sebuah situasi sehingga ketika berhadapan dengan situasi yang rumit, ia akan sulit menemukan alternatif pemecahan masalah yang tepat secara cepat.

Lebih lanjut, LST memiliki kemampuan komunikasi yang cukup baik dengan lingkungan sekitar, terutama pihak yang memiliki otoritas terhadap dirinya. Ia juga dapat menampilkan sikap sopan dan ramah ketika berinteraksi dengan pihak otoritas tersebut. Namun perlu diperhatikan, bahwa LST memiliki potensi agresifitas verbal. Kondisi ini umumnya akan berpengaruh saat LST terlibat dalam kondisi yang menekan bagi dirinya, LST akan memiliki kecenderungan menyerang secara verbal seperti berkata kasar dan berusaha menyakiti lingkungan menggunakan kata-kata kepada orang atau lingkungan yang ia rasa mengganggunya.

Selain itu, LST juga memiliki potensi melakukan agresifitas secara fisik. Hal ini kemungkinan akan juga berpengaruh terhadap cara yang ia gunakan dalam menyalurkan emosi yang muncul dalam dirinya. Ia dapat melakukan upaya menyerang secara fisik terhadap pihak yang ia anggap mengganggunya. Namun, perlu diperhatikan, bahwa seluruh kondisi tersebut hanya akan dilakukan LST terhadap lingkungan yang ia anggap dapat dikuasai atau tidak berkuasa atas dirinya.

Namun demikian, secara keseluruhan, tidak terdapat gejala gangguan kejiwaan (Psychotic Symptom) yang dialami oleh LST. Gejala gangguan jiwa seperti adanya halusinasi dan delusi tidak muncul selama pemeriksaan berlangsung dan tidak pernah pula dialami LST disepanjang masa hidupnya.

Selain itu, fungsi hidup LST sebagai individu juga berjalan cukup baik.  Ia mampu merawat diri sendiri, bekerja, memiliki fungsi kognitif yang cukup baik, dan dapat beraktifitas secara mandiri. Dengan demikian, keseluruhan kondisi tersebut memperlihatkan bahwa LST dapat bertanggung jawab terhadap sikap dan perilaku yang ia munculkan termasuk tindak pidana yang ia lakukan.

 

  • Kesimpulan

  1. LST merupakan individu dengan tingkat kecerdasan rata-rata
  2. Memiliki potensi melakukan agresifitas verbal dan fisik
  3. Tidak memiliki gejala (symptom) gangguan kejiwaan
  4. Dapat dimintai pertanggungjawaban atas tindak pidana yang dilakukan
 

 

 

 

 

Karawang, 5 Februari 20XX

Psikolog,

 

 

 

 

XXX, M. Psi., Psikolog

SIPP No. 16xx-xx-2-2

 

Demikian adalah Contoh Laporan Hasil Periksaan Psikologis kasus Pidana. Sangat membantu jika ada tambahan metode untuk menggali tersangka dengan tambahan psikotes intelegensi. Tersangka bisa diberikan tes CFIT atau tes IST. Untuk melihat potensi intelektual berkaitan dengan kemampuan pengambilan keputusan, problem solving, dan pertanggungjawaban kognitif terhadap perilaku. Semoga Contoh Laporan Hasil Periksaan Psikologis kasus Pidana ini bermanfaat.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *