admin No Comments

Hormon pada sistem reproduksi manusia. APA ITU HORMON ?

Hormon berasal dari bahasa yunani “hormein” yang berarti memacu atau “harmao” yang berarti menggairahkan (membangkitkan). Hormon merupakan zat kimia yang di hasilkan organ tubuh tertentu berasal dari kelenjar endokrin. Kegunaan dari hormon ini sebagai pemicu fungsi organ tubuh tertentu.

Beberapa fungsi dari hormon dalam tubuh kita adalah :

  1. Mempengaruhi dalam memetabolisme tubuh seperti metabolisme glukosa, protein dan lemak.
  2. Dapat mengendalikan tekanan darah.
  3. Merangsang pembentukan sel darah merah dalam tubuh.
  4. Mengendalikan perkembangan dalam ciri-ciri seksual dan sistem reproduksi.
  5. Mengendalikan pembentukan dan dalam pelepasan hormon oleh korteks adrenal.
  6. Merangsang dalam pembentukan dan pelepasan yang berasal dari kelenjar tiroid.
  7. Mempertahankan keseimbangan keadaan tubuh dengan lingkungan yang ada di sekitarnya atau homeostasis.

Dalam tubuh kita, terdapat dua jenis hormon berdasarkan pengaruh dalam fungsi reproduksi. Yaitu, hormon reproduksi primer dan sekunder. Hormon Primer yaitu hormon yang utama berpengaruh pada reproduksi manusia. Pada Hormon primer reproduksi pada pria dan wanita yaitu Follicle stimulating hormone (FSH), Luteinizing hormone (LH), Hormon testosteron, dan Hormon estrogen.

Sedangkan hormon sekunder adalah hormon yang mendukung aktifitas seksual manusia. Hormon sekunder ini sangat penting untuk regulasi yang terjadi di dalam tubuh, termasuk saat melakukan aktivitas seksual. Dalam melakukan kegiatan seksual, hormon yang berpengaruh adalah hormon estrogen, progesteron, dan hormon testosteron.

Apa itu Gonadal ?

Organ reproduksi primer yang menghasilkan gamet pada manusia. Gamet merupakan istilah dalam ruang dalam konteks reproduksi mahluk hidup yang merujuk pada sperma atau sel telur yang bertanggung jawab dan khusus dalam reproduksi. Gonadal juga memproduksi hormon sex yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi primer dan sekunder manusia.

Pada laki-laki, gonadal terletak di testis. Di dalam testis ini tempat terjadinya spermatogenesis, diproduksi hormon Testosteron atau Androgen. Sedangkan pada perempuan, gonadal berada di ovarium. Di dalam ovarium tempat oogenesis dilakukan diproduksi hormon Estrogen dan Progesteron.

apa itu gonadal -- Hormon pada sistem reproduksi manusia

Hormon Testosteron / Androgen

Hormon androgen/ hormon testosteron sering kali disebut “hormon pria”, karena secara umum hormon ini mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan organ reproduksi pria. Walaupun begitu, baik testoteron, androgen, estrogen tetap dimiliki oleh wanita degan kadar yang kecil dan tidak sebanyak pria. Fungsi Hormon Androgen pada pria yaitu :

  1. Mengatur proses pubertas
  2. Mengubah karakter suara
  3. Membantu produksi sperma
  4. Menunjang pertumbuhan jaringan tubuh

 

Sedangkan fungsi Hormon Androgen pada wanita, yaitu :

  1. Menjaga kesehatan tubuh
  2. Mengatur kinerja sistem reproduksi
  3. Meningkatkan kemampuan daya ingat dan konsentrasi
  4. Menunjang pertumbuhan jaringan tubuh

 

Hormon Esterogen

Hormon estrogen merupakan salah satu hormon utama pada wanita yang mengatur sistem reproduksi wanita. Oleh karena itu, hormon estrogen kerap disebut sebagai hormon seks wanita. Hormon Esterogen bagi wanita memiliki fungsi untuk memulai dan mengendalikan siklus menstruasi, serta menunjang kehamilan yang sehat. Sedangkan pada pria, juga memiliki hormon estrogen dalam kadar kecil yang berperan dalam sistem reproduksi, antara lain untuk memproduksi sperma dan membantu fungsi hormon testoteron dalam mengendalikan libido.

Hormon Progesteron

Yaitu hormon dari golongan steroid yang berpengaruh pada siklus menstruasi perempuan, kehamilan dan embryogenesis,  serta  berperan penting juga terhadap pengaturan ovulasi dan menstruasi. Hormon Progesteron pada wanita berfungsi menjaga kehamilan dan tumbuh kembang embrio, serta mengatur siklus menstruasi dengan mengendalikan pertumbuhan jaringan dinding rahim (endometrium). Sedangkan pada laki-laki berfungsi untuk menjaga tubuh tetap berfungsi normal yaitu merangsang produksi testosteron.

Pengaruh Progesteron pada Reproduksi yaitu :

  1. Menghambat produksi Luteinizing hormone/LH agar korpus luteum mengalami degenerasi saat tidak terjadi fertilisasi
  2. Mempertebal dinding endometrium setelah terjadi ovulasi
  3. Mempersiapkan endometrium untuk implantasi zigot
  4. Menghambat laktasi saat kehamilan

 

Hormon Dopamin

Dopamin merupakan hormon dalam tubuh yang berperan untuk menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh. Selain itu hormon dopamin juga  berfungsi sebagai pengendali emosi yang dapat memengaruhi berbagai aktivitas manusia. Hormon pengendali emosi ini akan berpengaruh terhadap timbulnya perasaan menyenangkan, seperti bahagia, jatuh cinta, atau percaya diri.

Secara umum, fungsi hormon dopamin yaitu:

  1. Membantu meningkatkan suasana hati
  2. Meningkatkan kemampuan Kognitif
  3. Mengontrol fungsi motorik tubuh
  4. Menjadi lebih termotivasi
  5. Menciptakan perasaan senang
  6. Membantu agar tetap fokus

 

Hormon dopamin juga dapat membahayakan seseorang jika dilepaskan secara berlebihan. Jika hal ini terjadi, seseorang akan merasa terobsesi terhadap suatu hal. Hal tersebut akan menyebabkan seseorang menjadi lebih keras berusaha dan berpikir untuk mendapatkan apa yang ingin dicapai. Jika hal ini terjadi, bisa jadi tubuh dan otak kekurangan waktu untuk beristirahat.

Ada dampak jika tubuh memproduksi Hormon Dopamin yang Berlebih, diantaranya yaitu:

  1. Menumbuhkan perilaku Hedonisme
  2. Senang menangtang diri sendiri
  3. Terlalu bersemangat
  4. Mudah sekali gelisah
  5. Rentan akan stres
  6. Agitasi (kondisi kejiwaan berupa perasaan marah dan gelisah yang dipicu oleh suatu kondisi atau bahkan atau tanpa pemicu sama sekali) yang tinggi
  7. Hiperaktif

 

HORMON OKSITOSIN

Oksitosin adalah hormon pada manusia yang berfungsi untuk merangsang kontraksi yang kuat pada dinding rahim/uterus sehingga mempermudah dalam membantu proses kelahiran. Pada tubuh manusia, hormon oksitosin dihasilkan di bagian hipotalamus pada otak dan dikeluarkan melalui kelenjar pituitari yang terletak di bawahnya.

Hormon Oksitosin sering disebut juga sebagai hormon cinta. Karena berkaitan dengan perasaan cinta, kasih sayang, emosi yang baik, dan keterikatan antarmanusia. Meski identik dengan wanita, hormon ini juga dimiliki oleh pria.

Berikut adalah peran dari Hormon Oksitosin, yaitu:

  1. Memperkuat ikatan antara Ibu & Anak
  2. Melancarkan ASI
  3. Menumbuhkan perasaan tertarik pada orang lain
  4. Meredakan rasa stress pada Ibu baru
  5. Mempersiapkan kelahiran bayi

 

PENGARUH HORMON TERHADAP PERILAKU SEKSUAL MANUSIA

Hormon seksual yang dikeluarkan oleh Gonadal ( Kelenjar seks) mempengaruhi perilaku seksual manusia. Terkait hasrat, keberfungsian sistem reproduksi, dan mempengaruhi perilaku manusia. Bagaimana seseorang mencoba menarik lawan jenis, memberikan kasih sayang, memunculkan cinta. Serta hormon-hormon tersebut mempengaruhi kesetabilan emosi kita dalam berperilaku.

Pada pria, kekurangan hormon testosteron dalam jumlah besar menyebabkan turunnya gairah seks sementara apabila kadar hormon testosteron berlebih akan meningkatkan gairah seks.

Sementara pada wanita ketika usia tua/ sakit akan mempengaruhi kadar hormon esterogen, Beberapa wanita mengalami hanya sedikit perubahan dalam fungsi seksual, dimana wanita mengalami kekeringan dan nyeri saat berhubungan, atau luka pada alat kelamin selama beberapa hari setelah berhubungan bila mereka tidak menggunakan minyak pelumas vagina atau sejenis pengganti hormon.

 

Fenomena penggunaan hormon pada Transgender

Penggunaan hormon ini bertujuan untuk menguatkan peran gender yang mereka pilih. Pada hakikatnya, masalah kebingungan jenis kelamin atau yang lazim disebut juga sebagai gejala transseksualisme ataupun transgender merupakan suatu gejala ketidakpuasan seseorang karena merasa tidak adanya kecocokan antara bentuk fisik dan kelamin dengan kejiwaan. Ketidakpuasan juga bisa berkaitan dengan alat kelamin yang dimilikinya. Ekspresinya bisa dalam bentuk dandanan, make up, gaya dan tingkah laku, bahkan sampai kepada operasi penggantian kelamin (Sex Reassignment Surgery).

Dalam DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder) – III, penyimpangan ini disebut sebagai juga gender dysporia syndrome.Penyimpangan ini terbagi lagi menjadi beberapa subtipe meliputi transseksual, a-seksual, homoseksual, dan heteroseksual.

Penggunakan hormon seksual pada transgender diberikan untuk memperkuat ciri identitas fisik yang diinginkan. Jika seorang pria ingin menjadi wanita, maka dengan memasukkan hormon wanita, bisa dalam bentuk minum pil, disuntik, atau dengan perawatan. Maka, tanda-tanda fisik wanita akan muncul atau berkurangnya tanda fisik pria. Seperti suara mulai merdu, kulit lebih mulus. Begitu pula sebaliknya, jika seorang dengan fisik wanita ingin menjadi pria. Maka dengan memasukkan hormon pria, akan mulai tumbuh kumis tebal, brewok, jenggot, suara mulai berat, kulit tampak tebal.

Penggunaan hormon tersebut bisa digunakan untuk dua cara. Yaitu menguatkan keinginan transgender sesuai keinginan mereka. Atau digunakan sebagai terapi agar mengembalikan diri ke kondisi alami mereka. Misalnya, seorang wanita dengan dorongan pria, justru disuntikkan hormon wanita agar semakin feminis. Maka, bisa digunakan sebagai terapi untuk membuat dirinya stabil dengan posisinya sebagai wanita.

 

Kromosom Seks

Kromosom seks adalah kromosom yang berhubungan dengan penentuan jenis kelamin yaitu X dan Y. Khusus untuk Kromosom X, merupakan salah satu kromosom yang memegang peran penting dalam penting dalam penentuan jenis kelamin pada manusia, kromosom ini dikenal dengan nama lain autosom.

Hormon pada sistem reproduksi manusia --  kromosom seks

Pada wanita terdapat sepasang kromosom X, sedangkan pada pria terdapat satu buah kromosom X dan satu buah kromosom Y. Kromosom Y adalah kromosom seks yang membawa sifat laki-laki. Pada manusia, laki-laki mempunyai kromosom XY sedangkan perempuan XX. Kromosom Y hanya diturunkan dari ayah ke anak. Hingga saat ini sekitar lebih dari 200 gen yang berhubungan dengan kromosom Y telah diidentifikasi.

Kromosom seks memiliki fungsi dalam menentukan jenis kelamin pada manusia

  1. Bayi laki-laki maupun perempuan ditentukan oleh sperma yang lebih dulu mencapai sel telur.
  2. Jika sperma dengan kromosom Y berhasil terlebih dahulu mencapai sel telur maka janin akan berkromosom XY, sehingga akan mengandung bayi laki-laki.
  3. Namun jika sperma dengan kromosom X lebih dulu bertemu sel telur, maka janin akan berkromosom XX dan menjadi bayi perempuan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *