Stres dan Penyakit Fisik — Setiap individu hidup di dunia tidak pernah terlepas dari stres. Setiap hari dan setiap saat selalu saja ada kejadian yang membuat diri kita stres. Adanya tuntutan yang berlebihan dari orang lain terhadap diri kita dapat membuat kita merasa pusing atau sakit kepala (migren). Kemacetan lalu lintas, ketinggalan bis, dan mobil yang mesinnya tidak mau menyala membuat kita merasa tekanan darah dan menjadi mudah marah.
Baca artikel lainnya, tes psikologi online
Apa itu stres?
Menurut Robert S. Feldman (dalam Fausiah & Widury, 2005) stres adalah suatu proses yang menilai suatu peristiwa sebagai sesuatu yang mengancam, menantang, ataupun membahayakan dan individu merespon peristiwa itu pada level fisiologis, emosional, kognitif dan perilaku. Peristiwa yang memunculkan stres bisa saja positif (misalnya merencanakan perkawinan) atau negatif (contoh : kematian keluarga). Peristiwa-peristiwa yang menyebabkan stres berpotensi memunculkan penyakit-penyakit fisik akibat stres seperti asma, tekanan darah tinggi, sakit kepala dan penyakit lain yang dapat menganggu kondisi tubuh.
Hubungan stres dan Penyakit Fisik
Menurut Fausiah & Widury (2005) telah banyak penelitian yang membuktikan adanya hubungan antara stres dan penyakit, baik pada manusia maupun hewan. Stres memberikan pengaruh yang buruk pada fungsi kekebalan tubuh dan hal ini berarti berhubungan dengan munculnya berbagai penyakit fisik.
Beberapa penyakit fisik yang berhubungan dengan stres, diantaranya :
-
Asma
Asma merupakan penyakit pernafasan yang berkaitan dengan adanya hambatan pada aliran udara sehingga individu mengalami kesulitan bernafas atau mengeluarkan suara berdecit ketika bernafas. Penelitian menemukan bahwa kecemasan, rasa marah, depresi, dan rasa gembira yang berlebihan merupakan penyebab yang dominan pada satu pertiga kasus asma.
-
Tekanan darah tinggi (hypertension)
Salah satu tipe hipertensi darah tinggi adalah essential hypertension. Pada ganggguan ini, munculnya tekanan darah tinggi pada indiidu tidak disertai dengan adanya penyebab fisik yang pasti. Oleh karena itu diduga penyakit tersebut muncul karena faktor psikologis. Berbagai kondisi atau peristiwa yang menekan diyakini dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah (walaupun hanya sementara).
-
Penyakit jantung coroner
Penyakit ini menyebabkan menurunnya aliran darah menuju jantung dan hal ini ditandai dengan adanya episode rasa sakit, tidak nyaman ataupun tekanan pada bagian dada dan jantung. Hal ini salah satunya disebabkan oleh stres yang terlalu berat.
Baca artikel lainnya, Jasa Konseling Untuk Memperbaiki Kualitas Diri
dan Gunakan Jasa Psikologi Konseling Profesional
-
Migrain
Migren adalah sakit kepala yang muncul secara tiba-tiba, namun hanya pada satu sisi kepala saja, dapat pada sisi kiri atau sisi kanan kepala. Dua pertiga dari seluruh pasien yang menderita migren memiliki anggota keluarga dengan gangguan penyakit yang sama. Memiliki anggota dengan gangguan yang sama, memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk menderita penyakit migren, terutama apabila mereka berada dibawah konflik atau stres emosional yang tidak jelas.
-
Gangguan pada Kulit
Gangguan pada kulit meliputi berbagai masalah pada bagian kulit kita, seperti misalnya gatal-gatal. Berbagai hal bisa menjadi penyebab dari gangguan pada kulit. Misalnya digigit serangga, alergi, bahkan penyakit kencing manis pun dapat menimbulkan gangguan pada kulit. Disisi lain, gangguan pada kulit ternyata tidak disebabkan oleh masalah organis namun lebih karena masalah psikologis.
Emosi-emosi yang mengarah pada munculnya gangguan pada kulit misalnya emosi marah dan cemas yang direpres. Ketika individu baik secara disadari maupun tidak disadari mengalami kemarahan atau kecemasan, mereka menggaruk diri mereka sendiri, kadangkala dengan sekuat tenaga. Meraba kulit memberikan kepuasan sebagai pengganti dari kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Demikianlah artikel kami tentang “Stres dan Penyakit Fisik”, Semoga bermanfaat.
Baca artikel lainnya, Tips Memilih Jasa Konseling yang Tepat
dan Tanda Anda Butuh ke Psikologi Konseling