admin Tidak ada komentar

Curriculum Vitae yang Baik itu Harus Seperti Apa ?

Curriculum Vitae yang Baik. Begitu melamar pekerjaan, kamu pasti dimintai untuk menyertakan Curriculum Vitae atau kita biasa menyebutnya CV. Kalau selama ini kamu pikir menulis CV itu cukup apa ada nya saja, sebaiknya kamu ubah cara pikir itu, karena CV akan menjadi hal yang pertama kali dinilai rekruter ketika menerima lamaran pekerjaanmu. Dengan demikian, kamu perlu mendesain Curriculum Vitae-mu menjadi lebih eye catching namun jangan terlalu berlebihan yaa. Kamu bisa sesuaikan desain Curriculum Vitae-mu dengan background perusahaan maupun posisi pekerjaan yang dilamar.

Curriculum Vitae yang Baik itu Harus Seperti Apa ?

Tips cara membuat Curriculum Vitae yang baik

Dilansir dari tulisan Milka Santoso dalam A Little Great Tips, berikut adalah cara membuat Curriculum Vitae yang baik :

  1. Jangan Maksa

Kalau kamu adalah seorang Fresh Graduates dan belum ada banyak hal yang bisa kamu tuliskan selain pengalaman organisasi dan magang wajar jika Curriculum Vitae-mu hanya satu lembar. Sebaliknya, jika kamu sudah pengalaman kerja selama 15 tahun, di sejumlah posisi dan industri yang berbeda, jangan memaksa juga untuk memangkas profil, kompetensi dan pengalaman kamu ke dalam satu halaman. Sayangkan kalau banyak informasi penting yang terbuang.

 

  1. Pastikan isi Curriculum Vitae-mu Dapat Dipertanggungjawabkan

Jika kamu menulis “Saya adalah orang yang suka tantangan”. Maka tanyakan pula kepada dirimu, pertanyaan-pertanyaan seperti ini:

“Apa yang membuat kamu menggambarkan dirimu sebagai orang yang suka tantangan?”

“Tantangan terbesar apa yang pernah kamu alami?”

“Bagaimana cara kamu menanganinya?”
“Menurutmu, apa yang kamu gambarkan tadi dapat membuat kamu layak disebut sebagai orang yang suka tantangan?”, dst

Pastikan kamu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu dengan yakin, sebelum menuliskannya di Curriculum Vitae yaa.

 

  1. Konsisten Dalam Berbahasa

Jika kamu ingin menggunakan Bahasa Indonesia untuk menulis CV-mu, maka gunakanlah Bahasa Indonesia sepenuhnya. Jika kamu ingin menggunakan Bahasa inggris, maka gunakanlah Bahasa inggris sepenuhnya.

Jangan di satu bagian bahasa indonesia, di bagian lain bahasa inggris, kecuali ada istilah tertentu yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia ataupun sebaliknya ke dalam bahasa inggris.

Contoh judul seminar, saran saya, tetap sesuai judul seminarnya begitu juga dengan nama perusahaan, dan nama universitas.

  1. Pastikan Curriculum Vitae-mu Memuat Data Yang Dicari Rekruiter

Bagaimana kita tahu data yang dicari Rekruter ? Simple, kita lihat di Job Requirement nya.

Misalnya: Kamu mau melamar untuk posisi SPG/SPB

Di lowongan kerja posisi tersebut tercantum persyaratan :

  • Tinggi Min. 165cm untuk Pria dan 155 cm untuk wanita
  • Berat badan proporsional
  • Domisili Karawang

Nah, pastikan kamu mencantumkan tinggi badan, berat badan, dan tempat domisili di Curriculum Vitae-mu.

  1. Pastikan Data di CV-mu Lengkap tapi Hemat

Lengkap memuat data yang diperlukan rekruter tapi hemat, dalam arti tidak memasukan data-data yang tidak diperlukan.

Contohnya :

Data Riwayat Pendidikan

Lengkap: Tuliskan jenjang pendidikan, jurusan, nama institusi, dan tahun kamu menempuh pendidikan disana.

Misalnya : S1 Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang, 2015-2019

Jika kamu melamar di posisi yang mensyaratkan angka minimal IPK tertentu, kamu harus mencantumkan juga angka IPK terakhirmu.

Misalnya : S1 Teknik Mesin Universitas Trisakti, 2004 – 2009, IPK: 3,37

 

Hemat, artinya kamu tidak perlu memasukkan nama sekolah TK, SD dan SMP di Riwayat Pendidikan. Untuk data riwayat pendidikan di Curriculum Vitae, cukup kamu cantumkan data riwayat 2 lembaga pendidikan terakhir saja.

 

Yuk, coba periksa lagi data informasi di Curriculum Vitae-mu. Mana yang belum lengkap?
Mana yang belum hemat?

 

  1. Tuliskan Data Pekerjaan Secara Berurutan

Tulislah data Riwayat Pendidikan secara berurutan, mulai dari Riwayat pekerjaan terakhir dulu. Lho, kok dari yang terakhir ? Iya, karena biasanya pekerjaan terakhirlah yang dianggap paling relevan untuk menilai kompetensi kamu saat ini.
Demikian pula dengan data riwayat pendidikan, dan list data training dan seminar. Cantumkan dari yang paling terakhir terlebih dahulu. Karena biasanya, yang terakhir, yang terlebih dahulu dilihat oleh rekruter.

 

Silahkan baca artikel lainnya, jasa psikotes online

dan tes psikologi online

  1. Tuliskan Informasi Lengkap pada Bagian Riwayat Pekerjaan

Tuliskan informasi selengkap-lengkapnya mengenai nama jabatan, nama perusahaan, bulan dan tahun bergabung di perusahaan tersebut, serta job description pekerjaanmu.

Curriculum Vitae bisa diibaratkan seperti sebuah kado. Jika isinya bagus tapi bungkusnya tidak menarik, maka tidak akan ada yang meliriknya. Sebaliknya, jika tampilannya menarik tapi isinya tidak bagus maka akan mengecewakan yang membukanya. Jadi, mari kita buat bagus keduanya.

Demikian cara membuat Curriculum Vitae yang baik seperti yang dilansir dari tulisan Milka Santoso dalam A Little Great Tips. Semoga membantu, sukses untuk kita semua 😊

 

Silahkan baca artikel lainnya, 5 Manfaat Menggunakan Psikotes Online untuk Perusahaan

dan konsultan psikologi