admin No Comments

 

Deepapsikologi.com sebagai media pengembangan psikologi di bidang pendidikan, klinis dan PIO. Kami hadir di karawang dan sekitarnya untuk pemenuhan tuntutan aplikasi keilmuan psikologi dalam kehidupan sehari- hari.

Dalam artikel ini, kami akan membahas terkait keilmuan psikologi diaplikasikan di dunia pendidikan. Di dunia pendidikan, psikologi digunakan tidak hanya untuk kebutuhan murid saja, tetapi juga kepada orangtua dan pendidik, serta instansi pendidikan terkait.

Tujuan dari aplikasi psikologi untuk pendidikan adalah tercapainya tujuan pendidikan agar siswa didik dapat termaksimalkan prestasi akademisnya. Bagi sekolah, psikologi digunakan untuk mendukung kemajuan lembaga pendidikan, baik dari segi prestasi siswa didik, proses belajar mengajar, mengurangi dan meminimalkan problem siswa bermasalah. Sedangkan bagi orangtua, tentu orangtua mengharapkan anaknya bisa tumbuh berkembang menjadi remaja atau anak dengan prestasi yang bisa dibanggakan orangtua.

Oleh karena itu, untuk memenuhi tuntutan masing- masing pihak. Maka, deepa psikologi di bidang layanan pendidikan memberikan beberapa opsi.

 

Tujuan Psikologi terhadap Lingkup Pendidikan

Terkait asesmen pendidikan terhadap kompetensi menggunakan alat ukur psikologis. Asesmen pendidikan bertujuan untuk mengidentifikasi potensi siswa, sehingga diketahui aspek mana saja yang bisa dimaksimalkan. Harapannya, siswa dapat berprestasi sedari dini. Atau… siswa bisa menemukan metode belajar yang tepat. Jika siswa bisa menemukan cara belajar yang sesuai dengannya, maka stressor siswa terhadap tugas-tugas sekolah bisa diminimalkan.

Di dalam asesmen, terdapat tahapan psikotes. Tujuan psikotes tersebut untuk mengetahui profil dan informasi psikologis siswa, sehingga bisa diketahui terkait minat dan bakat. Setelah diketahui informasi psikologis siswa tersebut  maka bisa diberikan pengarahan terkait potensi yang hendak dikembangkan, jurusan yang paling sesuai ditingkat selanjutnya. Informasi tersebut juga membantu siswa untuk mencari metode belajar yang paling sesuai dengan tipikal siswa.

 baca artikel lainnya: pengenalan potensi anak

Konseling Siswa Bermasalah

 

Di dalam psikologi pendidikan dan psikologi pola asuh, ada sebuah nilai yang menyatakan, bahwa tidak ada murid yang bodoh, yang ada hanya murid yang tidak terungkap potensinya. Begitu pula dengan statement murid atau anak nakal. Penilaian anak nakal adalah karena dorongan energinya tidak disalurkan ke hal positif yang tepat sehingga, energi tersebut sering nampak berupa aktivitas mengganggu teman atau berbuat jahil. Jika, energi anak tersalurkan di tempat positif yang sesuai, maka akan akan terarah dan tidak akan melakukan aktivitas jahil.

pandangan lingkungan tentang anak nakal

pandangan lingkungan tentang anak nakal

Berdasarkan nilai di atas, kami bermaksud mengarahkan siswa yang berstigma ‘nakal’ agar mendapatkan penyaluran energi ke arah yang diterima lingkungan.

Indikator lainnya, terkait stigma ‘nakal’ siswa adalah karena faktor modelling dan pola asuh. Apakah memang perilakunya didasarkan dari belajar atau mengamati bagaimana orangtuanya bersikap. Bagaimana siswa dalam bersosialisasi dengan teman sebaya? Bagaimana dengan konsep diri dan ada dorongan untuk mendapatkan pengakuan dari lingkungan?

Beberapa pertanyaan di atas menjadi dasar kami, dalam menggali siswa yang memiliki permasalahan sehingga, kami bisa membantu agar siswa tersebut mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya.

Terkadang, siswa hanya butuh teman untuk berbagi dan bercerita. Karena sebagian besar ada perasaan yang menghinggapi siswa, bahwa lingkungannya tidak pernah memahaminya. Sehingga, siswa akan menjadi stress dan terasing dengan lingkungannya.

Kami, deepa psikologi akan menggunakan pendekatan- pendekatan psikologis untuk membantu siswa- siswa yang mengalami gejok emosional atau sedang mengalami tumbuh kembang arah pubertas.

 

Tes Kesiapan Sekolah Dasar

Seringkali beberapa orangtua memasukkan anaknya ke pendidikan sekolah dasar di usia anak belum ada 7 tahun. Terkadang malah kurang dari 6 tahun. Mungkin secara kemampuan anak, sudah mampu mengikuti pendidikan anak di SD kelas 1 walaupun memang secara usia anak jauh dibawah standar usia 7 tahun.

Dewasa ini, dinas pendidikan memandang bahwa untuk memasuki sekolah SD, anak minimal harus berusia 7 tahun atau lebih. Sehingga, anak di bawah usia tersebut harus membutuhkan rekomendasi dari psikolog untuk menentukan kesiapan belajar. Mengapa pemerintah mencanangkan aturan tersebut? Disini kami berusaha memberikan beberapa sudut pandang yang mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan orangtua memasukkan anaknya di bawah 7 tahun ke SD.

Yaitu, karena perkembangan anak tidak hanya dari kemampuan intelektual saja, tetapi harus memperhatikan perkembangan sosio emosional atau psikologisnya. Jadi, disini pentingnya peran psikolog untuk mengungkap apakah anak tidak hanya siap secara kemampuan intelektual tetapi juga psikologis.

Anak diusia di bawah 7 tahun atau kurang, masih dalam tahap bermain dan bereksplorasi dengan lingkungan. Jika anak sudah diberikan tuntutan silabus pendidikan, tetapi secara batin, dorongan untuk bermain-main pada anak atau perkembangan emosional tidak sejalan dengan pesatnya intelektual. Maka akan menjadi hambatan dan siksaan emosional bagi anak. Dampaknya tidak hanya dirasakan anak di masa SD saja tetapi bisa berdampak sampai kuliah.

 

Anak adalah ‘Mesin’ Pembelajar

tanpa dituntut dan diwajibkan belajar melalui pendidikan formal akademis mengikuti silabus yang ditetapkan sekolah. Anak mulai usia 0 sampai 12 tahun secara kodrati adalah pembelajar. Anak tidak usah dikekang dan diatur, secara alamiah dia akan belajar dengan caranya sendiri yang lebih menyenangkan menurut mereka. Kita tentu ingat, bahwa anak saat bayi belajar tengkurap, duduk, berdiri, berjalan, berbicara dengan kesadaran sendiri. Hal ini karena anak, instingtifnya memang mengarah terhadap dorongan berkembang melalui mempelajari segala sesuatu.

Jadi jika anak anda lebih awal masuk sekolah SD atau terlambat masuk sekolah SD, tidak mengapa. Karena sejauh ada beberapa jurnal penelitian, hampir tidak ada korelasi antara kesuksesan hidup seseorang dikaitkan dengan kecepatan anak mengenyam dunia pendidikan di SD.

 

 

_____________________________

Demikian adalah artikel kami terkait layanan deepa psikologi dalam lingkup pendidikan. Artikel kami yang berjudul Tes Potensi Anak Sekolah Dasar untuk Menggali Minat Dan Bakat Siswa semoga menjadi informasi tambahan yang bermanfaat bagi anda. Jika ingin berkontak dengan tim kami terkait layanan Deepa psikologi. Silahkan hubungi kami via kontak yang ada di halaman website ini. Terima kasih.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *