admin Tidak ada komentar

Sebagai orang tahu harus memiliki pengetahuan yang lebih terkait kiat mendidik anak yang benar. Orang tua yang baik dapat mengatur proses edukasi pada anak. Sehingga selain anak mendapatkan pendidikan di sekolah, orang tua juga turut memberikan andil pendidikan pada anak. Mendidik anak dengan cara kekerasan secara langsung dapat memberikan dampak buruk pada psikologinya. Berikut beberapa dampak buruknya…

Efek Berbahaya Mendidik Anak dengan Kekerasan

Mudah Ketakutan

Anak memiliki sifat mudah ketakutan. Hal ini di karenakan kekerasan yang di terima olehnya, merubah pola berpikir dan juga keadaan hati. Anak memiliki respon yang berbeda dengan anak pada umumnya dalam merespon banyak hal. Anak cenderung takut untuk mengatakan hal-hal tertentu pada orang tua.

Hal ini karena gangguan psikologi karena adanya unsur kekerasan yang selalu di tunjukkan. Takut menangani sesuatu, takut bertanya, takut bergaul hingga mengungkapkan masalahnya pada orang tua.

Tidak Merasa Percaya Diri

Anak memiliki sikap tidak percaya diri. Sikap ini secara tidak langsung akan mempengaruhi proses pembelajarannya di sertai dengan proses pergaulannya. Ia akan kesulitan dalam pergaulan, karena merasa tidak percaya diri. Ia akan memiliki anggapan bahwa, temannya tidak akan menerima karena banyak hal.

Kemudian terkait dengan prestasi, tentu saja prestasinya menurun. Ia akan kesulitan untuk dapat berbicara di depan umum hingga kesulitan bekerja sama dalam suatu kelompok. Ia merasa selalu berbeda dengan anak lainnya. Hal ini merupakan tanda bahwa psikologinya telah terganggu.

Sering Membentak Orang Lain

Kebiasaan orang tua yang di tunjukkan pada sang anak akan secara langsung memberikan pendidikan karakter pada anak. Apabila anak mengalami kesalahan, kemudian mendapatkan bentakan hingga kekerasan dari orang tua, maka anak akan menirunya.

Sehingga saat berteman, ia akan mudah membentak hingga melakukan kekerasan pada temannya. Hal ini tentu saja akan memberikan pengaruh pada proses pergaulan si anak. anak akan kesulitan berteman dan pasif dalam pergaulan teman sebaya.

Memiliki Sifat Tertutup

Sifat tertutup pada anak dapat terjadi karena orang tua tidak memiliki perhatian khusus. Orang tua yang selalu sibuk dan juga sering memarahai sang anak jika mengganggu pekerjaannya adalah salah stau penyebabnya. Orang tua seharusnya mampu menjadi seorang pendengar dan pemberi solusi yang baik untuk anak. Dengan hal ini anak akan semakin terbuka terhadap berbagai masalah yang di alami.

Anak akan cenderung bersifat tertutup. Hal inilah yang bisa saja membahayakan si anak. Karena apabila anak bersifat tertutup, maka orang tua akan kesulitan dalam melakukan kontrol emosi anak. Tentunya hal ini bukan kesalahan sang anak. Tetapi orang tua yang selalu memberikan unsur kekerasan pada anak.

Baca juga: Kebiasaan Buruk yang Bisa Mempengaruhi Psikologi Seseorang

Prestasi Menurun

Anak juga akan memiliki kesulitan dalam hal akademik. Orang tua yang terus menuntut namun, tak memberikan solusi pada anak menyebabkan anak menjadi lemah dalam hal prestasi. Kekerasan yang di terima akan secara langsung memberikan gangguan mental pada si anak. sehingga hal ini turut mempengaruhi proses belajarnya.

Dalam hal ini orang tua harus bisa memberikan pengajaran dan juga memberikan respon yang baik untuk anak. Karena setiap apa yang di ucapkan dan di lakukan oleh orang tua akan di tiru oleh anak. Hal inilah yang di sebut keluarga adalah pendidikan pertama bagi anak sebelum sekolah dan juga lingkungan bermain.

Menjadi orang tua harus mampu memberikan pengajaran yang baik pada anak. Bukan melalui metode kekerasan. Karena hal tersebut dapat merusak mental dan juga psikologis si anak.