admin Tidak ada komentar

Deepapsikologi.com — Seseorang bertanya kepada saya. Apakah mungkin kalau dunia ini cukup dikelola oleh lima organisasi ? Kelima organisasi itu meng-cover semua kebutuhan dan urusan manusia di dunia. Pertanyaan yang diajukan terdengar agak filosofis, seperti pertanyaan apakah Tuhan cukup satu saja.

Penanya kepada saya adalah orang yang aktif dalam banyak komunitas. Utamanya adalah komunitas pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Saya tentunya perlu meraba karakter dan pola pikir penanya. Strategi ini supaya bisa memberikan jawaban yang sesuai bayangan (insight) penanya, sekaligus mencoba menyelami pola pikir penanya.

Di dunia ini tidak akan cukup dengan lima organisasi

Sebagus apapun sistemnya, dan sekompeten apapun petugasnya. Berdasarkan sensus tahun 2017, penduduk bumi berjumlah 7,5 milyar. Mereka memiliki latar belakang yang sangat bervariasi. Pekerjaan yang berbeda, usia perkembangan yang berbeda, jenis kelamin, suku bangsa, agama, pendidikan, status sosial, orientasi seksual, dan target hidup yang berbeda. Jangan lupakan juga bahwa mereka memiliki pola pikir dan derajat kepopuleran yang tidak sama dalam lingkungan sosial. Hal-hal tersebut membuat setiap orang di dunia memiliki need (kebutuhan) dan press (hambatan) yang tidak sama. Bagaimana mungkin kelima organisasi mampu mengelola keanekaragaman dan kerumitan seperti itu ?.

Lima organisasi tidak akan bisa mengelola hajat hidup 7,5 milyar umat manusia. Bumi dengan wilayahnya yang sangat luas dan penduduk yang sangat banyak, bagaimana mungkin semua urusan bisa dikelola oleh lima organisasi. Bidang pertahanan, keamanan, sosial, pendidikan, kesehatan, agama, agraria, perdagangan, kependudukan, pariwisata, keilmuan, kesusastraan dan lain-lain tidak akan pernah bisa diurus oleh lima organisasi. Tidak peduli sehebat apapun orang-orang di dalamnya.

Penanya sebagai pribadi yang memiliki pengalaman panjang dalam ‘mengelola’ manusia tentu memiliki sudut pandang berbeda. Selama ini pekerjaannya sangat terbantu dengan komputerisasi. Semua data-data pegawai dan gejala-gejala psikologis lebih banyak diproses secara sistematis. Saya bisa mengerti proses kuantitatif seperti ini lebih mudah, lebih sederhana dan memberikan hasil lebih cepat. Akan tetapi secara kualitatif, komputerisasi cenderung mengabaikan kebutuhan, motivasi dan hambatan yang dialami orang-orang. Pada aspek ini komputerisasi hanya memberikan gambaran kepribadian, tetapi mengacuhkan penyebab gambaran tersebut dan bagaimana solusi yang seharusnya diberikan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

 

Kemajuan Teknologi untuk menyederhanakan Dunia

Penanya mungkin berpikir bahwa kemajuan teknologi bisa memudahkan kontrol dan monitoring semua urusan. Seperti halnya ketika meminta informasi apapun, semua bisa disediakan oleh Google. Nantinya petugas cukup memasukan kode digital atau NIK seseorang, maka semua data, kebutuhan, dan relasi orang tersebut bisa diketahui. Itu adalah identifikasi.

Banyak masalah yang bisa timbul dari hal-hal sepele

Banyak masalah yang bisa timbul dari hal-hal sepele

Lalu bagaimana dengan intervensi masalah dan solusi yang bisa diberikan ? Penanya seakan lupa (atau mungkin hanya menguji saya) bahwa dalam dunia nyata, suatu masalah bisa ditimbulkan oleh sebab yang terlihat remeh. Orang bisa bermusuhan karena hutang kecil yang tidak dibayar. Orang bisa berpacaran karena bertemu di tempat makan. Anak bisa dimarahi ibunya karena laporan tetangga. Orang memuja pemuka agama karena kharisma yang dimilikinya. Bahkan dua negara bisa bermusuhan karena berebut ikan di laut.

Saya mencoba membayangkan betapa dunia begitu sederhana apabila memang terealisasi. Mungkin hal-hal yang seharusnya mudah, tidak akan menjadi sulit seperti sekarang. Orang-orang tidak kesulitan memperoleh KTP karena blanko selalu ada. Lulusan SMK bisa memperoleh pekerjaan tanpa intervensi LSM. Tidak ada kenakalan remaja karena mereka diperlakukan sesuai kebutuhan perkembangannya. Tidak ada pelecehan seksual karena semua orang sudah dididik sejak kecil untuk menghormati lawan jenis. Dan orang mudah pergi kemana saja karena di bumi ini hanya satu negara, dengan lima organisasi yang mengelolanya.

____

Beberapa saat kemudian, istri membangunkan saya. Dia mengatakan bahwa hari sudah siang. Alhamdulillah Tuhan memberikan mimpi tidur yang terlihat nyata. Dan semoga Tuhan tidak menguji saya dengan halusinasi di dunia nyata.

__________________

Epip Nurdiansah, mahasiswa Psikologi

*Artikel ini adalah opini pribadi, tidak mewakili pandangan orang lain.