Menghadapi Wawancara Kerja. Mendapatkan panggilan kerja merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh kita yang sedang mencari pekerjaan impian. Salah satu tahap seleksi kerja yang sering membuat kita cemas adalah wawancara kerja. Padahal, pada umumnya setiap orang yang melamar pekerjaan akan melalui tahap wawancara.
Wawancara kerja sendiri merupakan pembicaraan langsung antara pewawancara dan kandidat untuk menggali secara mendalam serta mengklarifikasi kemampuan dan kepribadian pelamar.
Cemas yang kita rasakan seringkali disebabkan oleh kurangnya persiapan dalam menghadapi proses wawancara kerja. Sehingga, ketika wawancara berlangsung, kita akan merasa gugup dalam menjawab pertanyaan, dan performa pun menjadi kurang baik. Oleh karena itu, penting sekali untuk mempersiapkan diri sebelum menghadapinya.
Hal yang perlu dipersiapkan sebelum wawancara kerja
Sebelum masuk ke tahap persiapan dalam menghadapi wawancara kerja, ada baiknya kita catat dulu hal-hal yang perlu ditanyakan atau dipastikan kepada HRD ketika mendapat telepon/email/sms panggilan kerja :
- Kapan ? (hari & jam)
- Dimana ?
- Wawancara dengan siapa ?
- Posisi apa ?
- Perusahaan apa ?
Nah, setelah semua pertanyaan diatas sudah pasti, sekarang saatnya kita mempersiapkan diri untuk menghadapi wawancara kerja. Senarnya apa saja sih yang perlu dipersiapkan ?
Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini ada beberapa hal yang bisa kita persiapkan :
-
Upayakan survey l okasi sebelum hari pelaksanaan wawancara
Jika lokasi masih dalam kota yang sama atau dapat dijangkau dengan mudah. Kita bisa datang langsung ke lokasi agar nanti tidak perlu cari-cari lagi saat hari H.
Tapi, jika lokasi cukup jauh, semisal diluar kota atau membutuhkan biaya transport yang cukup tinggi, kita dapat memeriksa melalui google maps dan atau aplikasi sejenisnya. Jika kita akan menggunakan alat transportasi umum, kita perlu mencatat dengan detail, kendaraan apa, nomor berapa yang dapat digunakan ke lokasi tersebut.
Sayangkan, kalau karena mencari-cari lokasi, kita jadi datang terlambat dengan pakaian kusut dan muka yang lelah.
-
Datang & Bersiap 15 menit sebelum jadwal yang telah ditetapkan
Terkadang ada saja hal tak terduga yang bisa membuat kita terlambat, meskipun kita sudah sampai di gedung yang dituju. Mulai dari kesulitan untuk parkir sampai salah naik lift. Memberi spare waktu juga akan memberi kita kesempatan untuk touch up penampilan kita. Minimal menyisir rambut, dan memastikan wajah kita tidak berminyak karena berkeringat.
Dengan datang 15 menit lebih awal juga bisa memberikan waktu kita untuk beradaptasi dulu dengan lingkungan perusahaan/kantor tempat dilaksanakannya wawancara. Hal ini dapat mengurangi rasa cemas yang berlebihan serta membuat kita lebih tenang, dan dapat lebih fokus.
Baca Juga: Manfaat Utama Psikologi Konseling Secara Ilmiah
-
Siapkan kondisi fisik yang prima
Usahakan untuk sarapan pagi terlebih dahulu, karena kadang kita tidak dapat prediksi berapa lama menunggu giliran wawancara atau berapa lama kita akan diwawancara.
Upayakan malam sebelumnya kita mendapatkan tidur yang cukup, relakanlah tidak menonton pertandingan bola, menyelesaikan game online, atau mengikuti perkembangan drama korea favorit semalam saja.
Jangan juga begadang menyelesaikan pekerjaan, karena kita cuti untuk wawancara keesokan harinya. Persiapkanlah koordinasi pekerjaan saat hari H tersebut beberapa hari sebelumnya.
“Ah… saya udah biasa begadang kok”
Baik. Kalau sudah biasa, silahkan. Tapi jangan sampai kita terlihat kuyu dan mata kita tidak bercahaya pada saat wawancara yaa.
-
Siapkan kondisi mental sebaik-baiknya
Pastikan kita tidak sedang dalam keadaan marah, kecewa, takut, khawatir dan emosi negatif lainnya. Bereskan dahulu kemarahan dan kekesalan kita, baik kepada atasan, keluarga, dan orang-orang lainnya. Berikanlah maaf, karena memaafkan itu bukan masalah perasaan, melainkan masalah keputusan.
Hilangkan perasaan takut, khawatir dan minder dari diri kita, percayalah bahwa setiap orang punya rezekinya masing-masing, termasuk kita. Kita memang punya kelemahan, tapi pewawancaranya juga. Jadi santai saja.
Bangun mental positif dalam diri kita, dan jangan lupa minta doa restu orang tua yaa.
-
Gunakan pakaian yang sesuai dengan perusahaan dan posisi yang dituju
Kecuali jika HRD menyampaikan harus pakai hitam putih atau sejenisnya. Kita bisa check instagram perusahaan yang dilamar, biasanya disana ada banyak photo yang menggambarkan pakaian yang biasa mereka pakai.
Jika kita memperoleh informasi perusahaan dari Jobstreet, kita juga bisa check profil perusahaan tersebut disana, biasanya disebutkan pakaian yang biasa dipakai seperti apa. Kita tidak harus berpakaian seperti mereka, tapi sebaiknya kita menyesuaikan tingkat keformalannya.
Baca Juga: Gunakan Jasa Konsultan Psikologi Untuk Individu Disini
dan 5 Manfaat Menggunakan Psikotes Online
-
Jadilah diri sendiri yang percaya diri
Tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain. Percayalah, bahwa ada kualitas dari diri kita yang menarik, yang membawa kita sampai ke tahap ini. Jangan bandingkan diri kita dengan kandidat lain yang kita temui di ruang tunggu.
Setiap posisi memiliki kualifikasi yang berbeda-beda. Setiap perusahaan memiliki budaya dan preferensi yang berbeda pula. Singkirkan setiap pikiran negatif yang mengatakan kita akan gagal lagi dalam wawancara hari ini. Jalankan dan lakukan saja yang terbaik, Do the best and God will do the rest.
Komunikasi Verbal dan Non-Verbal dalam menghadapi wawancara kerja
Namun, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat sedang wawancara kerja, diantaranya komunikasi non verbal dan verbal. Komunikasi non verbal seperti apa sih yang perlu diperhatikan saat wawancara ?
- Ketuk pintu
- Wajah ramah dan senyum tulus
- Kontak mata terjaga
- Sikap jabat tangan
- Jika cemas, jelaskan saja (minta waktu sebentar)
- Tidak buru-buru dalam menjawab
- Pastikan suara jelas
- Pamit saat mengakhiri sesi
Selain itu, komunikasi verbal yang baik saat wawancara ialah :
- Perkenalkan diri
- Pengetahuan mengenai perusahaan yang dituju
- Pengetahuan mengenai posisi yang dilamar
- Kemampuan akademis dan non akademis
- Tentang diri; berikan contoh atau analogi untuk membantu pewawancara memahami pesan yang kita sampaikan
- Rencana mendatang
- Negosiasi gaji yang rasional
Demikian hal-hal yang perlu kita persiapkan ketika akan menghadapi wawancara kerja. Kenali dahulu “medan perang” dan “persiapkan persenjataan” sebelum kita terjun kesana. Semoga bermanfaat, selamat berjuang, dan semoga sukses meraih pekerjaan impian!
Baca juga, 5 Manfaat Menggunakan Psikotes Online untuk Perusahaan
dan Cara Daftarkan Diri Psikologi Konseling Untuk Individu