admin No Comments

Memahami konseling psikologi — Dalam proses konseling, dasar teori yang digunakan adalah keilmuan psikologi. Teori yang digunakan mulai dari awal sampai tahap akhir konseling tidak bisa dilepaskan dari teori psikologi. Sedangkan jika kita mengkaji teori psikologi, tidak bisa dilepaskan dari tiga aliran besar psikologi. Yaitu Psikoanalisis, Behaviorisme, dan Psikologi Humanisme. Dikarenakan konseling psikologi berhubungan erat dengan kesehatan mental, terapi, dan analisa permasalahan psikologi khususnya gangguan psikologi. Maka, cabang psikologi yang paling berperan adalah Psikoanalisis.

Bapak Psikoanalisis, Sigmund Freud, sebagai pendiri aliran ini mengemukakan pandangannya bahwa struktur kejiwaan manusia terdiri dari alam kesadaran, pra-sadar, ketidaksadaran. Alam kesadaran dapat diumpamakan puncak gunung es yang muncul di tengah laut. Sedangkan sebagian besar gunung es yang terbenam itu adalah alam ketaksadaran manusia. Alam ketidak sadaran adalah bagian terbesar yang ada dalam diri manusia. Freud menjelaskan bahwa struktur kepribadian menurut Freud terdiri dari id, ego dan super ego. Dinamika kepribadian adalah pertarungan antara Id, ego dan super ego yang saling mencoba mendominasi dalam mengambil keputusan.

Proses konseling harus memegang dasar kajian terkait teori-teori tersebut. Tidak bisa dilepaskan dari dinamika struktur kepribadian, dan pendekatan kesadaran-ketidaksadaran baik dalam proses penggalian masalah, maupun di proses psikoterapi.

 

Tujuan dan Proses Konseling

Dalam aliran psikoanalisis, konseling memiliki tujuan untuk membentuk kembali struktur kepribadian yang sehat pada klien. Langkah konseling dalam Psikonalisis dengan jalan menaikkan hal dalam ketidaksadaran menjadi kesadaran untuk kemudian diterapi/ diselesaikan permasalahan psikologisnya. Proses konseling dititikberatkan pada usaha konselor agar klien dapat menghayati, memahami, mengenal dan menyelesaikan pengalaman masa lalu. Pengalaman-pengalaman masa lalu yang seringkali berada pada masa kecilnya terutama masa usia 2-5 tahun.

artikel terkait: konsultan psikologi

jasa konseling

psikologi konseling

 

Teknik dasar Konseling Psikoanalisis

memahami konseling psikologi — Konseling psikoanalisis di dasari  lima teknik yang sering digunakan dalam proses konseling dan psikoterapi. Pertama, Asosiasi bebas, yaitu klien diupayakan untuk menjernihkan atau mengikis alam pemikirannya dari alam pengalaman dan pemikiran sehingga klien mudah mengungkapkan masa lalunya. Pendekatan asosiasi bebas dalam proses konseling secara praktek seringkali klien dibuat senyaman mungkin. Teknik kedua adalah dengan interpretasi. Teknik interpretasi ini digunakan konselor untuk menganalisis asosiasi bebas, mimpi, resistensi dan transferensi klien. Yang ketiga dari teknik dasar konseling adalah analisis mimpi, yaitu teknik  untuk membuka hal-hal yang tak disadari dan memberi kesempatan klien untuk menilik masalah-masalah yang belum terpecahkan. Dalam analisis mimpi, klien diharapkan menceritakan cerita mimpinya, kemudian konselor menganalisa mimpi klien dengan melihat simbol-simbol yang ada dalam mimpi tersebut.

Teknik keempat adalah analisis resistensi, ditujukan untuk menyadarkan meminta perhatian klien untuk menyadarkan klien terhadap alasan-alasan terjadinya resistensi/perlawanan. Sedangkan teknik kelima yang sering digunakan dalam konseling psikoanalisis adalah analisis transferensi. Dalam teknik ini, konselor mengusahakan agar klien mengembangkan transferensinya agar terungkap neorosisnya terutama pada usia selama lima tahun pertama dalam hidupnya.

Berikut adalah bahasan singkat tentang pendekatan Psikoanalisis dalam Memahami Konseling Psikologi. Semoga artikel ini bermanfaat.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *