admin Tidak ada komentar

Gangguan Kecemasan; What Must I Do ?

Gangguan Kecemasan— Aku kenapa ya ?, Kayanya dia gak suka sama aku deh!, Gimana kalau aku gagal?, Gimana kalau aku mengecewakan ?, Aku bisa gak ya ?, dan lain sebagainya.

Sepanjang hidup, kita pasti pernah merasakan kecemasan, dan ini adalah hal yang normal, apalagi jika kita sedang dirundung masalah.

“Namun hati-hati jika rasa cemas sudah muncul secara berlebihan atau sering. Bisa jadi itu merupakan tanda dari gangguan kecemasan.”

Kecemasan itu sendiri apa sih ? Jadi, kecemasan atau anxiety merupakan suatu respon dari pengalaman yang dirasa tidak menyenangkan dan diikuti perasaan gelisah, khawatir, dan takut. Kecemasan ini aspek subjektif dari emosi seseorang karena melibatkan faktor perasaan yang tidak menyenangkan yang sifatnya subjektif dan timbul ketika menghadapi tegangan, ancaman kegagalan, perasaan tidak aman serta konflik. Ketika merasa cemas, seseorang merasa tidak nyaman atau mungkin memiliki firasat akan ditimpa malapetaka padahal ia tidak mengerti mengapa emosi yang mengancam tersebut terjadi.

Rasa cemas merupakan reaksi alami tubuh terhadap stres, yang sebenarnya bermanfaat untuk membuat kita menjadi lebih berhati-hati dan waspada. Namun, rasa cemas bisa menjadi tidak sehat jika muncul secara berlebihan, sulit dikontrol, atau sampai mengganggu fungsi hidup sehari-hari. Kondisi ini disebut sebagai gangguan kecemasan.

 

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Seseorang

Tidak ada penyebab tunggal dari gangguan kecemasan, beberapa faktor dapat memberikan kontribusi, termasuk :

  1. Faktor biologis: keturunan, ketidakseimbangan kimia zat pengontrol fungsi otak, sistem saraf simpatik terlalu sensitive, mengidap penyakit tertentu, seperti gangguan irama jantung dan penyakit tiroid.
  2. Kecemasan karena faktor psikologis: orang yang mudah cemas, pesimis dan kurang merasa aman.
  3. Faktor lingkungan: pengalaman negatif di masa kecil, peristiwa stres (misalnya mengalami bencana, kecelakaan), stres kehidupan sehari-hari lainnya (misalnya pergantian pekerjaan, masalah hubungan antar pribadi).
  4. Efek samping obat atau zat tertentu, termasuk narkoba dan kafein.
Gangguan Kecemasan; What Must I Do ?

Gangguan Kecemasan; What Must I Do ?

Baca artikel lainnya, biro psikologi

dan tes psikologi online

Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Ada beberapa jenis gangguan kecemasan, yaitu gangguan panik, gangguan kecemasan sosial, serta gangguan kecemasan umum atau menyeluruh (GAD). Gejala dan cara penanganan gangguan kecemasan pun berbeda-beda, tergantung pada jenisnya.

  1. Gangguan Panik

Gangguan panik adalah jenis gangguan kecemasan yang ditandai, oleh serangan panik yang berulang-ulang, dengan penyebab yang tidak jelas. Gejala serangan panik termasuk:

  • Jantung berdebar-debar
  • Berkeringat dan gemetar
  • Kesulitan bernapas dengan perasaan seperti tercekik
  • Nyeri atau ketidaknyamanan di dada
  • Mual, pusing atau pingsan
  • Rasa panas dan menggigil
  • Sensasi kesemutan atau mati rasa di anggota tubuh
  • Derealisasi (merasa dalam keadaan seperti mimpi di mana lingkungan tampak tidak nyata) atau depersonalisasi (merasa berada di luar diri sendiri tanpa sensasi pengendalian apapun)
  • Takut mati, takut kehilangan kontrol atau menjadi gila

Seseorang dengan kondisi ini merasa seperti akan diserang kapan saja dan dimana saja. Gangguan panik biasanya berlangsung kurang dari 10 menit, namun ada juga yang berlangsung hingga satu jam atau lebih. Jika mengalami gejala berupa jantung berdebar atau nyeri dada saat serangan panik muncul, duduklah sebentar sambil memejamkan mata. Kemudian tarik napas dalam-dalam melalui hidung, dan hembuskan melalui mulut. Ulangi beberapa kali hingga merasa lebih tenang. Jika cara tersebut tidak berhasil, segeralah temui dokter atau psikolog.

 

  1. Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan sosial adalah suatu kondisi kesehatan mental kronis yang dapat mempengaruhi emosi dan perilaku penderitanya. Hal ini juga dapat menyebabkan gejala fisik yang signifikan. Tanda tanda dan gejala emosi dan perilaku kecemasan sosial, termasuk:

  1. Takut secara berlebihan ketika berinteraksi dengan orang asing
  2. Takut pada situasi dimana Anda dapat dinilai
  3. Khawatirkan memalukan diri sendiri
  4. Ketakutan bahwa orang lain akan melihat bahwa Anda terlihat cemas
  5. Kecemasan yang mengganggu rutinitas harian Anda, pekerjaan, sekolah atau kegiatan lain
  6. Menghindari melakukan sesuatu atau berbicara dengan orang karena takut malu
  7. Menghindari situasi di mana Anda mungkin menjadi pusat perhatian
  8. Kesulitan membuat kontak mata
  9. Kesulitan berbicara

Gangguan kecemasan sosial berbeda dengan perasaan malu biasa. Orang yang pemalu umumnya masih bisa melakukan interaksi sosial atau berkomunikasi dan menjalani aktivitas sehari-hari, meskipun mungkin akan merasa malu jika harus bertegur sapa atau diajak berkenalan dengan orang lain.

Jika rasa malu atau takut berinteraksi dengan orang lain dirasakan sangat ekstrim, hingga menyebabkan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan bersosialisasi, maka kondisi ini perlu mendapatkan pertolongan medis dari psikiater atau psikolog.

  1. Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder/GAD)

Penderita GAD memiliki kekhawatiran yang berlebihan dan tidak realistis mengenai banyak hal. Mereka tidak bisa berhenti mengkhawatirkan hampir semua hal dalam kehidupan sehari-hari, seperti pekerjaan, kesehatan, keuangan atau keamanan. Jenis gangguan kecemasan ini membuat penderitanya merasakan cemas secara berlebihan yang menetap dalam waktu lama, biasanya hingga lebih dari 6 bulan.

Seseorang yang menderita gangguan kecemasan umum biasanya tidak bisa fokus pada suatu hal, sulit berkonsentrasi, dan tidak bisa merasa santai. Pada beberapa kasus, rasa cemas ini bisa begitu berat hingga menimbulkan depresi.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang dapat dirasakan oleh penderita gangguan kecemasan umum:

  • Badan gemetar dan keringat dingin
  • Otot tegang
  • Sakit kepala dan pusing
  • Mudah marah
  • Susah tidur
  • Dada berdebar-debar
  • Sering merasa lelah
  • Sesak napas
  • Merasa sering ingin berkemih
  • Tidak nafsu makan

Baca artikel lainnya, konsultan psikologi

dan jasa psikotes

Langkah-Langkah Yang Dapat Membantu Mengurangi Risiko gangguan kecemasan umum :

  • Latih teknik pereda stres, seperti pengembangan minat dan hobi, olahraga teratur
  • Mengelola waktu dan memprioritaskan tugas untuk mengurangi stres akibat akumulasi pekerjaan
  • Keluar dari alkohol dan hindari penyalahgunaan zat
  • Bicaralah dengan teman, carilah konseling atau saran medis saat merasa sedih atau berkecil hati

Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, gangguan kecemasan umum dapat berdampak buruk dan mengurangi kualitas hidup penderitanya. Oleh karena itu, jika mengalami rasa cemas yang berlebihan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segeralah berkonsultasi pada dokter atau psikolog atau psikiater.

 

Baca artikel lainnya, jasa psikologi

dan jasa psikotes online