admin Tidak ada komentar

Terapi psikologi menjadi upaya untuk membantu klien menyelesaikan permasalahan psikologisnya. Tahapan terapi psikologi biasanya dilakukan dalam proses konseling setelah membangun rapport dan identifikasi masalah klien. Proses terapi psikologi merupakan bagian yang paling penting dari upaya untuk menyelesaikan masalah psikologis klien.

Ada beberapa metode yang digunakan dalam terapi psikologi. Diantaranya yaitu, terapi pasangan, terapi kognitif, CBT, hipnoterapi, inner child, terapi perilaku. Ada juga terapi psikoanalisis, psikodinamis, terapi humanistik, terapi seni, terapi musik, terapi kelompok, terapi keluarga, dan masih banyak lagi jenis-jenis terapi psikologi. Masing-masing jenis terapi itu akan efektif diterapkan dalam kasus tertentu klien, tetapi tidak efektif diterapkan ke kasus lain. Begitu juga dengan diri klien, efektif diterapkan dengan masalah dan pribadi klien tertentu. Tetapi tidak efektif diterapkan ke masalah yang sama tetapi berbeda individu klien. Penggunakan terapi psikologi sangat dinamis dan juga menyesuaikan dengan kondisi klien dan kompetensi terapis.

Karakteristik Terapi Psikologi yang sukses

Terapi psikologis yang sukses memiliki beberapa karakteristik seperti :

  1. Kemampuan membangun kepercayaan dan kenyamanan dari terapis ke klien. Dan juga ada kemauan klien untuk menerima terapis.
  2. Adanya kolaborasi proses yang berkesinambungan selama proses konseling dan terapi psikologi. dan di awali dengan terapis yang memiliki kepemahaman holistic terhadap klien dan latar belakangnya.
  3. Kemampuan menggali masalah psikologis yang utama dari permasalahan klien. Terkadang permasalahan yang muncul dan dikeluhkan klien bukanlah masalah inti. Tetapi hanya efek yang dikeluhkan klien. Bisa jadi klien belum nyaman menyampaikan masalah psikologi yang utama, sehingga hanya menyampaikan masalah psikologis yang bersifat dampaknya saja. Atau klien tidak menyadari masalah inti yang menjadi penyebab masalah-masalah psikologis yang dirasakan. Dengan mentraitment masalah inti gangguan psikologis klien, maka dampak psikologis lainnya juga akan terselesaikan.
  4. Terapi yang sukses juga akan melahirkan perubahan signifikan dari klien yang terjadi dari awal hingga akhir sesi terapi
  5. Memiliki harapan yang realistis dan optimis tentang keberhasilan baik dari klien maupun terapis.
  6. Adanya ketidaknyamanan terhadap gangguan psikologis yang dirasakan klien dan dia memiliki keinginan untuk sembuh. Semakin kuat dorongan untuk sembuh, semakin cepat dan efektif proses terapi psikologi
  1. Penguasaan tentang perasaan dan kepercayaan diri/self efficacy
  2. Upaya klien mau mengikuti instruksi dan tugas yang diberikan terapis selama proses konseling dan ketika terapi psikologi diberikan.
  3. Kemampuan terapis me-leading klien sepanjang proses konseling.

 

Baca Juga: Ragam Hal Tentang Psikotes Online yang Patut Diketahui

dan  Manfaat yang Diberikan Konsultan Psikologi untuk Karyawan

 

Usaha terapis dalam menyukseskan proses terapi

Berikut adalah usaha yang harus dilakukan terapis untuk menyukseskan proses terapi:

  1. Memfasilitasi tempat terapi yang nyaman, tenang, dan bersih. Sehingga, klien dan terapis bisa fokus dalam proses terapi. Tidak ada gangguan dari pihak luar selama proses terapi.
  2. Terapis mampu menciptakan suasana aman, mendukung, dan memperbaiki suasana diri klien
  3. Tujuan dan arah perkembangan terapi dibuat jelas dan terukur
  4. Memberi penjelasan mengenai proses penyembuhan yang ditujukan dalam terapi dan proses penerapan yang akan digunakan untuk menyelesaikannya.
  5. Memperbaiki kemampuan klien dalam mengenal, merekonstruksi dengan tepat dalam upaya mengontrol emosi
  6. Berusaha mendalami teknik-teknik terapi dan dikondisikan dengan diri dan permasalahan klien.
  7. Memperbaiki kemampuan klien dalam proses meyakini kebenaran dan mengubah pola pikir. Menumbuhkan kesadaran dan pemikiran baru tentang perspektif masalah psikologis.
  8. Memperbaiki kemampuan klien dalam menilai dan mengubah perilaku disfungsional. Sehingga klien memperoleh perilaku baru yang lebih efektif, mampu mengontrol suasana hati, membangun hubungan yang sehat dan emosi yang baik bagi kesehatan fisik dan mental.

Efektifitas Terapi Psikologi untuk menyelesaikan permasalahan psikis klien

Baca Juga: Tips Memulai Jasa Konseling yang Baik

dan  Trik Cerdas Hadapi Psikotes Online

 

Memahami Kesehatan Mental

Untuk mendapatkan efektifitas terapi psikologi, klien harus memahami pentingnya kesehatan mental. Terapis perlu menanamkan nilai-nilai dan menumbuhkan kesadaran diri klien mengenai pentingnya kesehatan mental. Dengan memahami kesehatan mental, maka klien bisa menentukan arah dan tujuan terapi psikologi. Berikut adalah point tentang kesehatan mental yang mencakup aspek:

  1. Spiritual. Meliputi: nilai-nilai, kepasrahan kepada Tuhan, kepercayaan, etika, kebutuhan dan arah, optimis, kedamaian batin
  2. Kasih sayang: intim, percaya, berbagi, hubungan kerja sama jangka panjang.
  3. Regulasi Diri: rasa layak, penguasaan diri, spontanitas dan responsif emosi, rasa humor, kreatifitas, kesadaran nyata, tubuh sehat.
  4. Bekerja: pekerjaan yang dibayar, pengalaman sukarelawan, membesarkan anak, rumah tangga, dan pendidikan psikologis, sosial dan hadiah lainnya.
  5. Persahabatan: hubungan interpersonal yang positif dan dukungan sosial yang memberikan kegiatan serta interaksi yang bermanfaat.

 

Baca Juga: Persiapkan 10 Hal Ini Sebelum Menjalani Konsultasi Psikologi

dan  5 Tanda yang Menunjukkan Bahwa Anda Butuh Psikologi Konseling

Karakteristik Klien yang Sukses

Dalam proses konseling dan terapi psikologi, dibutuhkan karakteristik yang baik dari terapis maupun klien untuk menunjang kesuksesan proses terapi. Semakin mendukung karakteristik yang baik dari terapis dan klien, maka semakin cepat keberhasillan proses terapi. Berikut adalah karakteristik klien yang mendukung kesuksesan terapi psikologis:

  1. Kedewasaan. Individu yang memiliki fungsi hidup wajar dan berpengetahuan luas mengenai dunia, mampu membangun komitmen terhadap proses terapi sehingga dapat terlibat dalam terapi yang efektif. Pribadi yang dewasa tidak berpikir egois atau memiliki self center yang kuat.
  2. Kemauan untuk segera sembuh. Dorongan bisa bersifat internal maupun eksternal/ di luar diri klien.
  3. Kemampuan untuk membangun hubungan /support sistem yang baik. Klien juga diharapkan mampu untuk membentuk interpersonal bounderies yang tepat
  4. Individu yang memiliki self esteem yang baik dan kemampuan untuk mengendalikan diri dan kehidupannya akan dapat membangun hubungan interpersonal yang sehat
  5. Toleransi yang tinggi terhadap frustrasi. Individu dengan kemampuan menerima rasa sakit sehingga mampu berhadapan dengan proses perubahan dan tidak mudah merasa stres/tertekan. Orang yang mudah merasa canggung dengan perasaan tidak nyaman akan mudah meninggalkan proses terapi yang ditawarkan
  6. Penyesuaian diri yang bagus. Sehingga klien bisa berubah dari kebiasaan dan pemikiran lama menuju pemikiran dan kebiasaan baru yang lebih sehat.
  7. Kemampuan untuk melakukan introspeksi diri dan terbuka dengan masukan dari terapis. Orang-orang yang terbiasa melihat ke dalam diri mereka dan berpikir dengan cara yang mendalam tentang humanism dan relasi interpersonal lebih mungkin untuk melanjutkan treatment dan memiliki hasil yang lebih baik daripada mereka yang tidak

 

 

Budaya dan Issue yang Perlu Diperhatikan dalam Proses Terapi

Sue dan Sue (2008) mengidentifikasi beberapa kompetensi yang perlu diperhatikan terapis terhadap budaya dan issue untuk proses efektifitas terapi psikologi:

  1. Terapis perlu memiliki kepedulian, mengenai nilai-nilai budaya dan bias (terhadap nilai) mereka sendiri. Menurut Glading (2008), Terapis tidak hanya harus sadar budaya yang dimiliki oleh kliennya, tetapi terapis juga harus melihat bias atau issue yang dimiliki. Terapis perlu “memeriksa dan menyadari kondisi diri mereka”. Mengetahui nilai dan perbedaan. Sadar akan budaya yang dimiliki klien. Hal ini berkaitan dengan cara berpikir, perspektif, perilaku, kebiasaan, dan pengambilan keputusan klien. Berkaitan juga dengan nilai “boleh dan tidak boleh dilakukan” oleh klien. Mengakui gender mereka sendiri, ras, etnis, atau bias seksual.
  2. Mampu memahami adanya beragam klien dengan beragam budaya.
  3. Terapis perlu mengembangkan intervensi yang sesuai secara budaya
  4. Belajar merasa nyaman dengan perbedaan di antara lingkungan.
  5. Menyadari kondisi kapan harus merujuk kepada terapis lain.

 

Demikian artikel tentang Efektifitas Terapi Psikologi untuk menyelesaikan permasalahan psikis klien. Semoga menambah pemahaman untuk proses terapi psikologi yang efektif.