admin Tidak ada komentar

Mengenal Penyakit Skizofrenia

Psikologi Konseling – Apakah anda pernah mendengar penyakit dengan nama Skizofrenia? Mungkin hanya sedikit yang pernah mendengar nama penyakit Skizofrenia ini.

Skizofrenia sendiri adalah penyakit gangguan mental dimana pada kondisi ini si penderita susah untuk membedakan antara realita dengan apa yang si penderita imajinasikan.

Hal inilah yang kadang membuat penderita biasanya mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata (halusinansi) dan kadang tersenyum sendiri tanpa di dasari sesuatu apapun.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, diperkirakan ada sekitar kurang lebih 21 juta orang di dunia yang menderita Skizofrenia. Sementara itu untuk di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, bahwa dari 1.000 penduduk Indonesia ada 1 hingga 2 orang yang menderita penyakit Skizofrenia.

Penyakit Skizofrenia pada dasarnya memilki beberapa tanda dan gejala sebagai berikut :

  • Sering Berhalusinasi

Para penderita Skizofrenia pada awalnya akan sering mengalami halusinasi seperti mendengar, melihat, bahkan merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.

Tetapi yang paling sering terjadi adalah halusinasi suara yang entah itu datang dari orang yang dikenal ataupun orang yang tidak dikenal.

  • Sulit Berkonsentrasi

Bagi para penderita penyakit Skizofrenia, mungkin konsentrasi adalah satu hal yang sulit mereka lakukan. karena seperti penjelasan sebelumnya, penderita Skizofrenia sering mengalami halusinasi suara.

Itulah yang menjadi kendala mereka untuk bisa berkonsentrasi penuh, karena selalu ada suara-suara yang dating entah darimana menghantui pikiran mereka.

Baca Juga : Kepribadian Ganda : Satu Orang Dengan Banyak Kepribadian

  • Delusi

Delusi adalah meyakinkan akan sesuatu hal yang salah. Sebagai contohnya, seseorang penderita Skizofrenia merasa bahwa dia akan dicelakai oleh orang lain.

  • Pola Pikir Yang Kacau

Kondisi ini dapat dilihat ketika kita berkomunikasi dengan seseorang penderita Skizofrenia. Penderita Skizofrenia mungkin tidak memahami apa yang kita sedang bicarakan dengannya, begitupun dengan jawaban yang mereka utarakan kemungkinan tidak ada hubungannya dengan pertanyaan yang diajukan.

Itulah penjelasan ringkas tentang penyakit Skizofrenia dan beberapa gejalanya. Untuk penyebabnya sendiri belum diketahui secara pasti. Namun para peneliti mengemukakan bahwa penyakit Skizofrenia bisa disebabkan oleh kombinasi factor genetik, sistem kimiawi otak, serta faktor lingkungan yang berkontribusi terhadap perkembangan penyakit ini.

admin Tidak ada komentar

Kepribadian Seseorang dapat Dilihat dari Model Tulisan Tanganmu Lho!

Kepribadian seseorang dapat dilihat dari kebiasaannya keseharian. Bukan itu saja, jika dicermati ternyata model atau gaya tulisan seseorang secara tak langsung juga menyebutkan bagaimana kepribadian dari orang tersebut. Bagi Anda yang belum mengerti bagaimana tulisan tangan dapat menujukkan kepribadian, berikut ini merupakan model tulisan tangan di sertai dengan kepribadian apa yang dimiliki.

Ukuran Tulisan Tangan

Kepribadian Seseorang dapat Dilihat dari Model Tulisan Tanganmu Lho!

Tulisan tangan dengan ukuran tertentu memiliki makna tertentu. Hal tersebut telah di lihat dan di analisis. Misalkan, saja seseorang yang suka menulis dalam bentuk ukuran yang besar dan ia merasa bahwa tulisannya biasa saja, meskipun menurut orang lain besar. Hal tersebut dapat dilihat bahwa orang itu memiliki karakter yang suka keterbukaan. Sehingga dia bisa di sebut termasuk ke dalam orang yang sulit menyembunyikan perasaanya.

Tulisan tangan dengan ukuran kecil menandakan bahwa orang tersebut memiliki sifat yang pemalu. Orang tersebut akan cenderung menyembunyikan diri dan terkadang memiliki sifat yang kurang percaya diri. Lain halnya jika seseorang yang memiliki gaya tulisan dengan ukuran sedang.

Orang yang memiliki tingkat fokus yang tinggi terhadap suatu hal, cenderung memiliki gaya tulisan dengan ukuran sedang. Orang tersebut akan selalu memusatkan perhatiannya kepada sesuatu yang menjadi tujuan saat itu. Sehingga orang dengan kepribadian seperti ini, ia tidak akan mengalami gangguan yang dapat mengubah fokusnya.

Jarak  yang Ada Pada Tulisan Tangan

Selain ukuran, jarak yang terdapat pada tulisan juga memiliki makna tersendiri. Seseorang yang memiliki jarak jauh antar tulisannya memiliki tanda bahwa orang tersebut lebih menyukai kebebasan dalam hidupnya. Sehingga apabila Anda mencoba untuk mengusik kebebasannya, maka orang tersebut akan merasa sangat terganggu. Orang seperti ini merupakan orang yang akan sangat marah jika terdapat seseorang yang mengganggunya.

Kemudian seseorang dengan jarak antar tulisan dekat. Orang tersebut menandakan bahwa ia suka menunggu. Dapat di artikan dengan kata lain, orang tersebut memiliki sifat telaten dan juga kesabaran tingkat tinggi. Karena akan sangat jarang di temui, orang-orang yang rela dan menyukai menunggu.

Baca Juga: 5 Perilaku Orang Tua yang Dapat Mengganggu Psikologi Anak

Tebal Tipisnya Tulisan Tangan

Selain ukuran tulisan dan jarak antar tulisan, tebal atau tipisnya tulisan juga dapat menentukan karakter dari seseorang. Orang yang memiliki gaya penulisan tebal akan cenderung memiliki sifat yang konsisten dalam segala hal. Orang dengan sifat tersebut tidak, akan goyah dalam prinsipnya. Sehingga seberapa banyak Anda memberikan pengaruh, orang tersebut tidak akan mudah untuk terpengaruh. Ia merupakan jenis orang yang mengatur segala hal dengan teliti dan konsisten sehingga segala hal akan terlaksana.

Seseorang dengan gaya tulisan tangan yang tipis akan cenderung sensitif dalam segala hal. Sehingga ia akan mudah tersinggung dan sakit hati. Meskipun hanya candaan, ia juga akan sakit hati. Jika Anda bertemu dengan seseorang seperti ini, maka hal yang perlu di lakukan adalah berhati-hati dalam berbicara dan usahakan tidak menyinggung hal-hal yang dapat menyinggung perasaannya.

Itulah pemaparan singkat terkait dengan tulisan tangan seseorang yang bisa menggambarkan karakter seseorang. Apabila Anda seseorang yang peka terhadap tulisan tangan, maka menebak karakter seseorang bukanlah sesuatu yang sulit. Selain itu, saat ini Anda dapat menganalisis gaya tulisan. Apakah tebal atau tipis, apakah besar atau kecil, apakah jauh atau dekat. Kemudian lakukan analisis, maka Anda akan mengetahui apa kepribadian yang dimiliki.

admin Tidak ada komentar

5 Perilaku Orang Tua yang Dapat Mengganggu Psikologi Anak

Konsultan Psikologi – Orang tua merupakan bagian pendidikan yang pertama kali anak rekam dalam otaknya. Sehingga seluruh pendidikan yang datang setelahnya akan mengikuti pendidikan yang pertama kali anak dapatkan. Anak akan mempelajari raut muka, perilaku hingga emosi dari orang tua.

Oleh karena itu, setiap orang tua harus memberikan gambaran awal yang baik bagi anak. Sebagai orang tua, Anda harus mengetahui beberapa perilaku yang membuat psikologi anak menjadi terganggu.

Tidak Memberikan Apresiasi pada Anak

Apresiasi merupakan hal penting yang harus orang tua lakukan jika anak mendapatkan hal yang baik. Tindakan ini merupakan bentuk penghargaan untuk anak. Jika orang tua terlalu banyak meremehkan kemampuan anak dan tidak pernah memberikan apresiasi, maka anak akan tumbuh dengan mental yang lemah dan sering putus asa. Hal ini akan mengkhawatirkan bagi kehidupan si anak di masa mendatang.

Kebiasaan Membentak dan Berbicara Kasar

Terkadang orang tua sering membentak anak apabila melakukan kesalahan. Tahukah bahwa membentak akan mengganggu psikologi anak dan mengakibatkan anak menjadi berperilaku buruk. Anak akan melakukan hal yang sama kepada temannya, yaitu akan cenderung menyalahkan hingga membentak teman saat bermain.

Kemudian berbicara kasar juga dapat mempengaruhi mental anak bahkan perilaku si anak. Anak akan merekam apa saja yang orang tua katakan, baik itu ucapan yang kasar atau tidak. Oleh karena itu, berbicara yang santun juga merupakan salah satu bentuk pengajaran yang di tujukan untuk sang anak.

Baca Juga: Kepribadian Ganda : Satu Orang Dengan Banyak Kepribadian

Sering Mengabaikan Sang Anak

Hal ini umumnya terjadi kepada orang tua yang di sibukkan dengan kariernya. Meskipun demikian, orang tua harus paham bahwa anak yang kurang perhatian akan memiliki gangguan psikologis yang tinggi.

Oleh karena itu, sesibuk apapun, orang tua harus tetap memberikan perhatian dan kasih sayang pada sang anak. Anak yang tumbuh dengan perhatian dan kasih sayang orang tua cenderung akan selalu bersikap positif dan memiliki keberanian.

Melakukan Tindakan yang Kasar

Banyak orang tua yang melakukan tindakan kasar saat si anak sedang melakukan kesalahan. Banyak orang tua yang beranggapan bahwa memberikan tindakan kasar merupakan bentuk ketegasan pada anak. Tetapi, yang terjadi malah sebaliknya, si anak akan mengalami gangguan psikologis dan juga cenderung untuk selalu meniru tingkah laku dari orang tua.

Menjadi orang tua yang tegas tidak selalu dengan cara membentak anak, memberikan arahan dengan tutur kata yang baik juga salah satu bentuk ketegasan yang di lakukan orang tua.

Melakukan Perbuatan Buruk

Anak akan selalu merekam perbuatan orang tua. Bahkan, perbuatan yang di lakukan yang di lakukan pada saat anak masih kecil akan dengan mudah terekam dalam memori ingatan. Oleh karena itu, setiap orang tua harus berupaya untuk tetap menampilkan segala perilaku yang baik demi pertumbuhan sang anak. Anak yang melihat perbuatan buruk orang tuanya, akan mengalami suatu gangguan psikologi yang nantinya akan membuat anak kesulitan untuk bergaul dan juga berteman pada saat remaja.

Itulah sedikit pemaparan terkait dengan perilaku orang tua yang dapat memberikan gangguan psikologis pada anak. Proses menjadi orang tua merupakan proses yang sulit, karena jika telah memiliki anak, maka anak akan langsung menjadikan orang tua sebagai idolanya dan meniru apapun yang di lakukan orang tua.

Sehingga, keberhasilan anak baik dalam pendidikan atau kesuksesan tak lepas dari pendidikan dan pengajaran yang di berikan oleh orang tua.

admin Tidak ada komentar

Kepribadian Ganda : Satu Orang Dengan Banyak Kepribadian

Konsultan Psikologi – Mungkin sebagian dari anda bertanya-tanya, apa itu kepribadian ganda?  Apakah kepribadian ganda berbahaya?. Sebelum penulis menjelaskan tentang kepribadian ganda, penulis akan mereview sebentar tentang film yang berjudul “Glass”.

Apakah ada hubungannya antara film Glass dengan kepribadian ganda? Jawabannya “ada. Film yang tayang pada Januari 2019 ini sendiri menceritakan tentang seseorang yang bernama Kevin Wendell Crumb yang memilki 20 kepribadian yang berbeda-beda dalam satu jiwa, yang tentunya bisa berubah menjadi seorang monster saat pribadinya yang bernama The Beast muncul.

Sekarang penulis akan menjelaskan tentang kepribadian ganda. Kepribadian ganda merupakan gangguan psikologis di mana seseorang memiliki 2 kepribadian atau bisa lebih yang terjadi dikarenakan kepribadian individu terpecah, sehingga muncul kepribadian yang lain.

Munculnya kepribadian yang lain bisa juga disebut dengan alter ego, yang bisa diartikan “diri kita yang lain”. Kemunculan alter ego ini bisa dipicu karena kepribadian utama tidak dapat mewujudkan hal yang ingin dilakukannya.

Pengidap gangguan ini sering mengalami kepribadian yang berubah-ubah tanpa disadarinya. Hal ini ditandai dengan gangguan memori, kesadaran atau kepribadian yang pada umunya dipicu oleh stres atau kejadian traumatis yang terjadi saat si pengidap saat masih kecil.

Terkadang pengidap tidak tidak mengetahui bahwa dia memiliki kepribadian ganda, dan yang lebih parah lagi terkadang masing-masing kepribadian saling bertolak belakang dengan kepribadian lainnya. Karena setiap kepribadian memiliki pola pikir, cara berbicara, perilaku, usia, bahkan jenis kelamin yang berbeda.

Masing-masing kepribadian memegang kendali penuh terhadap tubuh si pengidap kepribadian ganda secara bergantian. Karena hal itu kadang si pengidap merasa bahwa ada orang lain yang merasuki tubuhnya.

Baca Juga : Apa Itu Psikopat?

Hal ini seperti kejadian kerasukan yang sering terjadi di Indonesia, ketika dalam keadaan tidak sadar diri seseorang di rasuki oleh sesuatu yang tak kasat mata (mahkluk halus) dan makhluk halus itu memiliki kontrol penuh terhadap tubuh manusia yang dia rasuki.

Apakah kepribadian ganda berbahaya? Jawabannya tergantung seperti apa kepribadian ganda yang muncul. Contonya saja seperti penjelasan film Glass diawal artikel tadi. Bisa saja pengidap kepribadian ganda menjadi seseorang yang lembut atau lemah gemulai ketika yang muncul adalah kepribadian seorang wanita.

admin Tidak ada komentar

Apa Itu Psikopat?

Psikologi Konseling – Sebagian masyarakat pasti sudah sering mendengar kata “Psikopat”, apalagi pada Oktober tahun 2019 kemarin telah rilis film Joker yang menceritakan asal usul musuh bebuyutan utama Batman, yang bisa dikatakan adalah seseorang psikopat yang sangat keji.

Namun, apakah kalian tau apa itu psikopat? Dan apa saja ciri-ciri seorang psikopat?

Baiklah, disini penulis akan sedikit menjelaskan tentang psikopat dan apa saja ciri-ciri dari seseorang psikopat. Dalam ilmu kedokteran, psikopat adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan sikap tidak sensitif, kasar, manipulatif, mancari sensasi dan antisosial.

Seorang psikopat biasanya sering menggunakan kepribadian palsu untuk berinteraksi dengan orang lain, hal ini bertujuan agar orang-orang disekitarnya tidak menyadari tentang kepribadian aslinya.

Psikopat adalah orang yang tidak bisa ditebak, mungkin saja kita tidak pernah menyadari bahwa sebenarnya psikopat ada disekitar kita. Bisa saja di sekolah, kampus, tempat kerja, atau tetangga yang dinggal disebelah rumah kalian.

Berikut adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh seorang psikopat :

  1. Suka Berbohong

Berbeda dengan orang biasa yang kadang suka berbohong tanpa alasan yang jelas, pola berbohong seorang psikopat justru memiliki tujuan. Mereka biasanya berbohong demi tujuan tertentu.

Seorang psikopat sangat lihai dalam memutar balikan fakta. Mereka tidak peduli jika kebohongannya diketahui, karena seorang psikopat bisa berbohong lagi untuk menutupi kebohongan sebelumnya.

  1. Masa kecil yang suram

Kemungkinan besar seorang psikopat adalah para pelaku bullying ketika mereka masih kecil. Sebuah study yang dipublikasikan di The British Journal of Psychiatry menjelaskan bahwa  hiperaktif dan gangguan tingkah laku spesifik cenderung mengarah secara kuat pasa prilaku psikopat di usia dewasa.

Baca Juga : Kepribadian Introvert, Yuk Kenali Ciri-Cirinya

  1. Kepribadian yang tak bisa ditebak

Kepribadian seorang psikopat sangat sulit untuk ditebak, karena kepribadian mereka bisa berubah setiap saat tergantung dari situasinya. Mereka bisa saja berubah dari seseorang teman yang baik, menjadi seseorang yang sangat keji.

  1. Sangat mudah bosan

Seorang psikopat sering mengalami fase kebosanan dalam hidupnya. Itulah mengapa mereka sering melakukan hal-hal yang dianggap menyenangkan menurut mereka secara terus menerus untuk menghilangkan rasa bosan yang ada di dalam diri mereka. Walaupun terkadang hal yang mereka lakukan bertentangan dengan norma-norma yang berlaku ditempat tinggal mereka.

Meskipun ada orang disekitar kalian yang memiliki ciri-ciri seperti yang dijelaskan sebelumnya, itu belum bisa menjamin 100% bahwa orang tersebut adalah psikopat.

admin Tidak ada komentar

7 Tips Mengasuh Anak di Era Digital

Era digital merupakan era dimana perkembangan zaman terjadi semakin pesat dan maju. Perkembangan zaman yang cepat berbanding lurus terhadap perkembangan berbagai jenis teknologi. Dalam hal ini yang menjadi sasaran perkembangan zaman adalah anak-anak. Anak-anak yang mudah sekali terpengaruh mudah sekali mengambil sikap dalam berbagai perkembangan.

Oleh karena itu, orang tua harus memiliki metode yang tepat dalam melakukan pengasuhan anak. Sehingga orang tua memiliki peran yang penting. Berikut adalah hal yang dapat di ikuti atau yang bisa dilakukan oleh para orang tua dalam upaya mengasuh anak pada era digital seperti saat ini.

Tips Mengasuh Anak di Era Digital

1. Melakukan Monitoring Terhadap Kegiatan Sang Anak

Setiap orang tua hendaknya mengetahui apa saja kegiatan yang di lakukan sang anak baik pada saat di rumah atau saat di luar rumah. Hal ini merupakan bentuk kontrol dan kepedulian orang tua.

2. Menjadi Mentor Terbaik untuk Tumbuh Kembang Sang Anak

Orang tua selayaknya menjadi seorang panutan bagi sang anak. Sehingga dengan hal tersebut, anak akan lebih bergantung pada orang tua dan akan tyerhindar dari berbagai pengaruh hal-hal yang bisa di bilang negatif.

3. Menyediakan Waktu Berkualias dengan Kuantitas

Memberikan waktu lebih pada anak dan juga berkualitas. Hal tersebut di karenakan, anak pastinya memiliki banyak unek-unek dan juga keluhan baik di rumah atau di sekolah bahkan di lingkungan bermain. Orang tua harus meluangkan waktu terbaiknya untuk mendengarkan unek-unek tersebut. Sehingga sang anak akan merasakan kenyamanan bersama dengan orang tua.

4. Membangun Kerja Sama dan Hubungan Baik dengan Pihak Sekolah

Orang tua juga harus memiliki komunikasi yang baik dengan pihak sekolah. Sehingga orang tua dapat bekerja sama dengan pihak sekolah sebagai upaya untuk mengetahui perkembangan belajar sang anak.

Jadi, apabila terdapat suatu kendala, maka orang tua dapat dengan mudah mengidentifikasi masalah yang kemungkinan menjadi penyebabnya. Selain itu, hal ini juga menandakan bahwa orang tua sangat peduli terhadap pendidikan sang anak.

5. Memberikan Lingkungan yang Baik Pada Anak

Orang tua juga harus bisa menyediakan lingkungan yang baik untuk tumbuh kembang sang anak. Penyediaan lingkungan yang baik dapat berupa dari segi lingkungan bermain dan sebagainya. Karena teman akan memberikan pengaruh yang cepat terhadap perkembangan dari anak baik itu dalam aspek yang positif atau pun dalam aspek yang negatif.

6. Melakukan Pemberdayaan pada Anak

Orang tua harus mampu mengidentifikasi terkait dengan hobby dan minat dari sang anak. Sehingga setelah mengetahui hobby dan minat tersebut, maka orang tua bisa menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang dapat mendukung sang anak untuk merealisasikan hobby dan minat yang dimiliki. Hal ini merupakan aspek penting yang harus di pahami oleh para orang tua.

7. Membangun Komunikasi yang Baik dengan Anak

Komunikasi merupakan jalan terbaik bagi orang tua dan anak agar menjadi lebih dekat. Banyak orang tua yang tidak akur dengan sang anak, penyebab utamanya adalah komunikasi yang terjalin tidak lah baik. Orang tua yang kerap di sibuk kan oleh pekerjaan, seringkali mengabaikan keperluan sang anak. Meski hanya sebatas bercanda dan tertawa bersama. Karena anak amat perlu akan perhatian.

Baca Juga : Kepribadian Introvert, Yuk Kenali Ciri-Cirinya

Itulah beberapa tips yang di perlukan oleh orang tua dalam upaya mengasuh anak di era digital seperti saat ini. Sehingga anak bisa mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang positif dan juga memiliki kedekatan dengan orang tua.

admin Tidak ada komentar

Kepribadian Introvert, Yuk Kenali Ciri-Cirinya

Psikologi Konseling – Banyak yang berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kepribdaian introvert adalah orang yang tidak memiliki teman, dikarenakan mereka sering menutup diri dan cenderung lebih pendiam ketika berada di dalam keramaian. Tetapi itu adalah pendapat yang salah besar.

Seseorang dengan kepribadian introvert sebenarnya memiliki teman baik itu di dunia maya ataupun dunia nyata, hanya saja mereka lebih memilih dengan siapa mereka harus menjalin pertemanan yg lebih dekat.

Itu dikarenakan seseorang dengan kepribadian introvert mencari teman yang benar-benar mampu membuatnya nyaman dalam berbicara.

Introvert bisa dikatakan adalah kebalikan dari ekstrovert, yaitu seseorang yang  menyukai lingkungan yang interaktif, Mereka cukup antusias dalam hal baru dan senang bergaul.

Karena bagi orang dengan dengan kepribadian ekstrovert, aktivitas sosial, berinteraksi dengan orang lain, dan bertukar informasi dengan orang lain adalah hal yang menyenangkan.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri orang yang memiliki kepribadian introvert:

  1. Senang dengan kesendirian

Seseorang dengan kepribadian introvert biasanya lebih senang menghabiskan waktunya dengan menyendiri. Itu dikarenakan mereka merasa harus mengeluarkan banyak energi saat harus bersosialisasi dengan orang banyak.

Saat mengunjungi suatu tempat terdapat banyak orang, contohnya saja pesta. Setelah selesai dari pesta tersebut biasanya orang dengan kepribadian introvert akan merasa kelelahan dan setelah itu mereka cenderung perlu menyendiri untuk memulihkan kembali tenaga mereka.

  1. Lingkaran pertemanan yang kecil

Salah satu kesalahpahaman orang banyak terhadap orang dengan kepribadian introvert adalah, orang introvert dianggap tidak suka bergaul dengan orang lain atau antisosial.

Sebenernya orang dengan kepribadian introvert bukan orang yang antisosial atau tidak suka bergaul dengan orang lain, tetapi mereka lebih memilih dengan siapa mereka bergaul.

Inilah yang menyebabkan lingkaran perteman orang introvert lebih kecil, karena mereka tidak bisa asal berteman dengan siapa saja.

Baca Juga : Dampak Negatif Terhadap Korban Bullying

  1. Menulis adalah cara mereka untuk menyampaikan pendapat

Bagi orang yang memiliki kepribadian introvert, kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk menyampaikan isi kepalanya dengan melalui tulisan dibandingkan dengan kata-kata secara langsung.

Dengan menulis dapat memberi mereka waktu untuk menyusun kata-kata yang tepat, karena pada umumnya orang dengan kepribadian introvert lebih hati-hati dalam menyampaikan pendapatnya.

Itulah beberapa ciri-ciri dari orang yang memiliki kepribadian introvert. Meski demikian, introvert bukanlah sesuatu hal yang buruk. Tergantung bagaimana kita menyikapinya.

admin Tidak ada komentar

Dampak Negatif Terhadap Korban Bullying

Psikologi Konseling – Beberapa tahun belakangan marak terjadinya tindak perundungan atau lebih dikenal dengan bullying yang terjadi kepada anak-anak atau remaja, terutama dilingkungan sekolah.

Bullying bisa dikatakan adalah suatu tindakan yang di lakukan seseorang kepada orang lain seperti menghina, menyakiti baik dalam bentuk fisik atau mental.

Biasanya bullying muncul karena korban dianggap berbeda dengan kondisi di sekitarnya, ada hal-hal yang membuatnya tampak aneh dan tidak sesuai dengan sekitar. Hal semacam itu bisa menimbulkan ide bagi para pelaku untuk melakukan tindakan bullying.

Yang lebih disayangkan, baik dari pelaku maupun korban bullying kebanyakan adalah dari kalangan anak-anak yang masih berstatus sebagai siswa sekolah baik itu SD, SMP, maupun SMA. Yang dimana pada fase tersebut seharusnya mereka dididik agar menjadi pribadi yang lebih baik.

Tindakan bullying sendiri bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental korbannya. Berikut ini beberapa dampak negatif akibat bullying :

  1. Gangguan Kecemasan

Ketika seseorang menjadi korban bullying lebih dari 2 kali, biasanya korban akan terus-menerus dibayangi oleh ketakutan, dan pada akhirnya korban akan selalu merasa cemas.

Hal ini berakibat sang korban akan selalu merasa serba salah ketika ingin melakukan berbagai kegiatan, karena mereka akan mengira bahwa pembullyan adalah hasil akhirnya.

  1. Rasa Tidak Aman Saat Berada di Lingkungan Tertentu

Tindakan bullying sebagian besar terjadi di lingkunagn sekolah, karena di lingkungan sekolah anak terlepas  dari pengawasan orang tuanya. Sedangkan di sekolah, guru tidak bisa mengawasi 100% murid-muridnya.

Inilah yang menjadi kesempatan bagi para pelaku bullying untuk melakukan aksinya, karena kurangnya pengawasan dari pihak sekolah. Biasanya pelaku bullying adalah teman satu angkatan atau senior di sekolah.

Hal ini yang mengakibatkan korban bullying selalu merasa tidak aman, jika berada ditempat dimana mereka selalu mendapatkan tindakan pembullyan. Karena mereka merasa akan mendapatkan hal yang serupa jika kembali ketempat itu.

Baca Juga : Anak Sering Dimarahi, Bagaimanakah Dampak Psikologisnya?

  1. Keinginan untuk Bunuh Diri

Dan ini adalah dampak yang paling berbahaya akibat bullying, yaitu keinginan untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri. Sudah banyak beredar berita seseorang memilih untuk mengakhiri hidupnya karena tidak kuat terhadap pembullyan yang dilakukan oleh teman-temannya.

Itulah beberapa dampak yang diakibatkan oleh tindakan bullying. Dampak psikologis bullying tidak bisa dianggap remeh. karena saat luka fisik sembuh, trauma yang dirasakan bisa jadi akan menghantuinya seumur hidup.

admin Tidak ada komentar

Anak Sering Dimarahi, Bagaimanakah Dampak Psikologisnya?

Jasa Konseling – Banyak dari orang tua yang gemas melihat tingkah laku anak-anaknya, apalagi bagi anak-anak  yang masih berumur kisaran 3-6 tahun. Itu adalah moment dimana sang anak belajar banyak dari orang tua.

Tetapi sering kali ada beberapa tingkah anak yang kadang sampai membuat orang tua marah, bahkan sampai memukul sang anak. Apakah hal tersebut akan mempengaruhi psikologis sang anak?

Dikutip dari buku Don’t Be Angry Mom karya Dr. Nurul Afifah, terdapat beberapa dampak negatif bagi psikologis anak yang sering dimarahi. Berikut ini ulasannya:

  1. Berkurangnya kepercayaan terhadap orang tua

Akibat terlalu sering dimarahi oleh orang tua akan membuat anak menjadi tidak peduli dan malas untuk mendengar hal-hal yang disampaikan oleh orang tuanya sendiri, walaupun apa yang disampaikan oleh orang tua adalah hal yang baik.

Itu terjadi karena kepercayaan anak terhadap orang tua sudah berkurang, hal itulah yang membuat sang anak perfikir bahwa apa yang dilakukannya akan selalu salah dimata orang tuanya.

 

  1. Anak menjadi pemarah

Biasanya anak-anak akan meniru apa yang sering dilakukan oleh orang tuanya, termasuk menjadi pemarah kepada orang lain. Karena sering dimarahi orang tua ketika melakukan sebuah kesalahan, maka kemungkian sang anak juga akan melakukan hal yang sama terhadap orang lain, entah itu terhadap adik atau teman-temannya.

Baca juga: Apa Pengertian Psikologi dari Berbagai Pakar 

  1. Anak menjadi tidak percaya diri

Salah satu efek dari terlalu sering memarahi anak adalah munculnya perasaan takut salah, sehingga anak cenderung menjadi tidak percaya diri. Hal ini mengakibatkan anak kurang berinisiatif untuk melakukan hal-hal baru, karena takut apa yang akan dilakukannya itu salah dan akan berujung kemarahan orang tua.

 

Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk selalu menjaga emosinya ketika berhadapan dengan anak, apalagi bila sang anak melakukan hal-hal yang salah. Disitulah peran penting orang tua untuk membimbing sang anak.

Jika orang tua mengajarkan kepada sang anak terhadap hal-hal yang baik, pasti anak juga akan melakukan hal itu kepada orang lain.

Tetapi bila orang tua membimbing anak dengan cara kurang tepat dan selalu memarahi anak ketika mereka melakukan kesalahan, maka kemungkinan besar anak juga akan melakukan hal serupa terhadap orang lain.

admin Tidak ada komentar

Konseling Pengasuhan Anak sebagai Evaluasi Diri Menghadapi Permasalahan Keluarga

Deepapsikologi.com — Keluarga memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Kita dibesarkan dari keluarga. Dan masing-masing dari kita diharapkan dapat membangun keluarga yang baik, yang sehat. Bekerja mencari nafkah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sehingga, dengan bekerja yang baik akan mendapati keluarganya tercukupi kebutuhannya. Bisa mendapatkan keluarga yang mapan finansial. Tetapi, yang patut kita perhatikan tidak hanya fisik dari keluarga seperti sandang, pangan, dan papan. Ada hal yang tidak kalah penting, yaitu kebahagiaan dan ketenangan anggota keluarga. Tidak ada konflik yang besar dan lama, hubungan harmonis. Dapat menjadikan rumah sebagai tempat melepas penat dan beban hidup. Itulah harapannya.

Namun, kenyataannya.. banyak permasalahan terjadi di keluarga. Ada konflik berkepanjangan. Banyak terjadi perceraian. Korban dari konflik keluarga adalah pihak yang paling lemah, yaitu anak-anak. Sehingga, jika kita ingin mempunyai anak yang kuat mental, fisik dan psikologisnya. Perlu kita didik dengan cara yang benar. Kita perlu melakukan proses evaluasi diri. Sudah tepatkah kita dalam mendidik anak? Berikut cara cek pola asuh kita kepada anak di rumah…

  • Bagaimana cara kita menegur perilaku anak yang menurut kita salah?
  • Menanamkan nilai seperti apa pada anak-anak kita?
  • Bagaimana cara kita merespons pertanyaan anak?
  • Bagaimana cara kita menyelesaikan konflik dengan anak kita?

 

Tipe pengasuhan Anak dan jenis mana yang paling baik

Bicara tentang pengasuhan perlu kita ketahui ada beberapa jenis pola asuh. Berikut adalah tipe-tipe pola asuh:

  • Pola asuh Otoriter. Pola asuh jenis ini, ada unsur memaksa pada anak untuk mengikuti kehendak orang tua. Aturan yang diterapkan di rumah harus dipatuhi.
  • Demokratis: Pola asuh demokratis, adalah pola asuh yang menghargai kepentingan anak, tapi juga memberi rambu mana boleh dan mana tidak boleh.Pola asuh demokratias, biasanya membuat orang tua terjebak dalam hal kompromi. Anak yang biasa menyampaikan pendapat, relatif mudah minta toleransi atas kesalahan dengan argumen versi anak.
  • Pola asuh Permisif. Semua dilonggarkan nyaris tidak ada aturan. Orang tua tidak menerapkan batasan, cenderung memberi kebebasan anak mengerjakan apapun semaunya.

Dari ketiga pola pengasuhan ini. Manakah yang paling baik? Sebenarnya tidak bisa dibilang pola asuh permisif lebih baik dari otoriter, atau sebaliknya. Juga demokratis lebih baik dari otoriter. Pola asuh yang baik adalah kombinasi dari ketiga pola asuh di atas. Disesuaikan dengan situasi dan waktu yang tepat. Jika dalam kondisi yang wajar, demokratis bisa dibilang adalah pola asuh yang lebih baik. Tetapi tidak baik juga jika demokratis dilakukan sepanjang waktu. Ada saat kita sebagai orangtua, melakukan pengasuhan tipe permisif, dan tipe otoriter.

Misalnya, ketika anak kita yang masih kecil ketahuan mengakses situs porno. Tidak bisa kita bersifat demokratis dan permisif. Kita perlu menggunakan segala kekuasaan kita sebagai orangtua untuk mengatur anak agar tidak melakukan hal tersebut lagi. Perlu ketegasan, aturan perlu diberikan tanpa ada secuil pun negosiasi. Pelanggaran aturan disertai dengan sanksi.

Bagaimana sih pengasuhan yang tepat?

 

Ada peribahasa yang berbunyi:

“Berikan aku seekor ikan, maka aku akan kenyang hari itu; 

Ajari aku cara memancing, maka aku akan kenyang seumur hidup”

Pengasuhan yang sehat berarti memahami kapan memberi dan kapan tidak memberi, kapan menolong dan kapan mendorong agar mandiri. Orangtua dapat memberikan ketiga pola pengasuhan yang kami sebutkan di atas, secara tepat waktu dan situasi. Juga berlaku dengan pertolongan dan pemberian kepada anak. Menyesuaikan situasi kondisi dan waktu yang tepat. Berikut adalah contohnya:

  • Orang tua memberikan ekspresi cinta kasih ketika bermain dengan anak
  • Orang tua memperlihatkan penerimaan kepada anak mereka
  • Bukan berarti selalu mengijinkan mereka untuk melakukan semua hal, tetapi anak-anak memahami bahwa mereka berarti bagi orang tua mereka
  • Anak-anak diterima tanpa syarat, dengan segala keunikannya dan kemampuan yang dimilikinya
  • Fleksibel dan memahami dengan tepat kapan menerapkan tiga jenis pola asuh (otoriter, demokratis, dan permisif)

Namun, hal tersebut hanya bisa dilakukan bila diri kita berada dalam kondisi perasaan yang stabil.

Perasaan yang stabil akan membuat kita dapat berpikir jernih dan mengambil tindakan secara tepat dan efektif. Jangan menghukum anak jika kondisi kita sedang marah. Jika kita sedang marah, dan kita menghukum anak. Seringkali yang keluar adalah ucapan dan perilaku yang berlebihan. Jika ucapan, yang keluar adalah ucapan kasar ke anak, dan jika perilaku bisa bentuk kekerasan fisik.

Artikel terkait: Kelas Parenting

Konseling pengasuhan anak --- butuh ilmu agar bisa menjadi orangtua yang baik bagi anak

Konseling pengasuhan anak — butuh ilmu agar bisa menjadi orangtua yang baik bagi anak

Bagaimana kita bisa lebih stabil emosi dalam menghadapi anak

Ada tips dari kami terkait membentuk perasaan yang lebih stabil dalam bersikap kepada anak. Berikut adalah upaya yang perlu kita lakukan:

  • Menyadari bahwa kita mungkin belum dewasa
  • Akui bahwa kita masih perlu banyak belajar untuk jadi (tambah) dewasa
  • Membuka diri dengan pengalaman baru
  • Bersedia untuk belajar

 

Perasaan yang lebih stabil ini akan membuat kita bersikap wajar dalam menghadapi anak. Tidak meledak-ledak. Tidak menghukum anak berlebihan. Bisa bersikap dengan kepala dingin, memberikan otak kemampuan berpikir dalam bersikap. Agar dapat memberikan pengasuhan yang tepat walaupun kita sedang dalam kondisi marah. Kemarahan yang perlu diredakan dahulu. Berikut ada lima langkah membuat perasaan lebih stabil:

  1. Asah kecerdasan intrapersonal: Ngobrol dengan diri sendiri tentang apa yang sedang dirasakan, dipikirkan, dan diinginkan…
  1. Peluk dan dengarkan
  • Letakkan tangan di pundak, dan bilang “gak apa-apa”
  • Katakan pada diri kita bahwa semua akan baik-baik saja
  • Dengarkan hati kita yang sedang berbicara
  1. Jangan abaikan, tapi hormati dan hargai setiap perasaan yang muncul

Seringkali kita bicara:

  • Aku gak boleh marah
  • Gak sopan, membenci seseorang
  • Aku bukan iri
  • Kenapa sih harus punya perasaan negative?
  • Harus positif, harus positif à tapi malah gak pernah bisa positif J

Ganti dengan:

  • Betul, aku sedang marah
  • Adakalanya mereka tidak memahami aku, dan rasanya ini tidak nyaman
  • Aku iri, karena aku ingin lebih baik
  • Ok, ini memang kondisi emosi lagi gak stabil
  1. Mengapresiasi dan menyayangi diri sendiri
  • Hebat sudah beradaptasi menjadi ibu
  • Keren sudah bisa multitasking
  • Mantul! Sudah belajar
  1. Ucapkan terima kasih pada diri sendiri
    • Terima kasih karena telah berjuang sejauh ini
    • Mengucapkan terima kasih karena telah kuat
    • Terima kasih karena telah tersenyum hari ini
    • Terima kasih karena telah menjadi ibu/ayah yang baik

 

Deepa Psikologi Memberikan Layanan Konseling Pengasuhan Anak Bagi Orangtua

Mengingat bahwa keluarga merupakan titik pusat dimana kesehatan mental dibangun. Maka, kami sebagai biro psikologi sadar bahwa konseling perlu diaplikasikan dalam konseling pengasuhan. Deepa psikologi memberikan layanan konseling pasangan, konseling pranikah, dan konseling hubungan orangtua dan anak. Untuk membantu proses konseling dan psikoterapi, jika membutuhkan data interaksi keluarga. Kami ada beberapa tes psikologi, seperti tes kepribadian dan tes relasi keluarga. Terkadang, dalam menghadapi konflik rumah tangga, dibutuhkan penengah yang netral. Bukan anggota keluarga yang cenderung memihak dan menyalahkan pihak lainnya. pihak netral dan terlatih dalam menangani konflik pasangan diantaranya adalah psikolog. Anda bisa mendatangi biro psikologi di daerah Anda. Untuk membantu menyelesaikan permasalahan keluarga atau masalah konseling pengasuhan anak. Jika lokasi Anda dekat dengan tempat kami, bisa datang ke tempat kami di Karawang. Jika Anda, membutuhkan layanan konseling online. Bisa menghubungi tim kami. Semoga biro psikologi Deepa bisa menjadi salah satu alternatif Anda untuk mendapatkan layanan psikologi kebutuhan keluarga.