admin No Comments

Memahami Kepribadian Anak. Banyak pakar yang meyakini bahwa urutan kelahiran anak dapat menjadi factor utama yang dapat mempengaruhi kepribadian. Menjadi anak sulung, tengah atau bungsu tentu akan memberikan kontribusi terhadap sikap masing-masing anak. Hal ini penting untuk diketahui oleh orang tua agar dapat menemani tumbuh kembang anak dengan lebih baik serta memberikan perlakuan yang tepat.

Merujuk dari buku yang ditulis oleh T. Berry Brazelton dan Joshua D. Sparrow dengan judul Kakak – Adik Rukun, terdapat perbedaan kepribadian antarsaudara berdasarkan urutan lahirnya, berikut ini penjelasannya :

  1. Anak Sulung

Banyak orang yang mengharapkan anak sulung untuk tumbuh dewasa dengan cepat. Memberikannya tanggung jawab lebih dan diminta untuk mengerti banyak hal. Anak sulung ini diharapkan akan menjadi panutan bagi adik-adiknya nanti.

Jika dia anak perempuan, maka diharapkan akan menjadi pengganti ibunya dirumah. Sementara itu, jika dia anak laki-laki, maka diharapkan ia dapat menjadi pengganti ayah serta guru yang memberikan banyak pembelajaran pada adiknya.

Oleh karena itu, anak sulung biasanya akan menjadi pribadi yang lebih matang serta memiliki jiwa kepemimpinan. Ia lebih rajin karena terbiasa mengerjakan banyak hal. Selain itu ia juga ingin lebih unggul dalam segala bidang.

Baca artikel lainnya, Dampak toxic Parent

Webinar toxic parenting

  1. Anak Tengah

Dikarenakan sudah ada kakak dan adiknya, anak tengah ini biasanya kurang mendapatkan perhatian dari orang tua. Anak tengah biasanya merasa kesepian dan terabaikan karena perhatian orang tua lebih banyak tertuju pada adiknya yang masih kecil dan lucu atau kepada kakaknya yang lebih bisa diandalkan. Terkadang ada saja ulah yang dilakukannya sebagai upaya mencari-cari perhatian.

Dengan begitu, anak tengah terkadang mencoba mengatasi kesendirian mereka bersama teman, biasanya mereka memiliki lingkungan pertemanan yang luas sebagai upaya untuk mencari perhatian yang tidak ia dapatkan dari keluarganya.

Secara umum, anak tengah cenderung memiliki kepribadian yang menyenangkan karena ia tumbuh dalam persahabatan, memiliki lingkungan sosial yang luas, cinta damai serta mediator konflik.

 

  1. Anak Bungsu

Anak bungsu terbiasa dimanja, seluruh keluarga menyediakan diri baginya. Namun, ketika ia mulai tumbuh dewasa, ia harus siap menghadapi situasi sulit sehingga tidak bisa lagi merengek minta tolong seperti anak-anak.

Transisi dari anak kecil yang dimanja menjadi anak dewasa ini lebih sering menjadi beban terutama bagi anak laki-laki daripada anak perempuan, karena sifat manja pada anak perempuan masih mungkin untuk ditoleransi.

Anak bungsu, umumnya sedikit keras kepala, mereka memiliki cara tersendiri untuk mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Selain itu, mereka memiliki kemampuan alamiah untuk menarik perhatian dan cenderung ramah.

 

Baca artikel lainnya, Bunda, Sudah Pernah Coba Psikotes Anak Belum

dan Dampingi Permasalahan Anak

 Memahami Kepribadian Anak Melalui Urutan Kelahirannya

Bagaimana cara membantu anak sulung dalam menjalankan tanggung jawab ?

  1. Cobalah untuk tidak membebani anak sulung menjadi “terlalu” bertanggung jawab. Perhatikan jika ada tanda-tanda ia ingin bebas dari peran itu. Meskjpun jarak usianya jauh, jangan harapkan sepenuhnya anak yang lebih tua menjaga adik-adik
  2. Berilah pujian pada anak yang lebih tua atas tanggung jawab yang mungkin ia tunjukkan ketika ayah atau bunda tidak memintanya.
  3. Hargai anak yang lebih tua atas keunikannya dalam keluarga, bebas dari harapan menjadi “anak tertua dan paling bertanggung jawab”.
  4. Biarkan anak tertua menjadi manja juga, ketika ia membutuhkannya. Memaksa anak yang lebih tua melepaskan kebiasaan mengisap ibu jari terlalu cepat, atau membawa selimut ke mana pun, atau sikap “kekanak-kanakan” lainnya pasti seperti senjata makan tuan. Lambat laun ia akan hancur karena tekanan seperti ini, dan biarkan ia tahu bahwa sesekali berperilaku seperti itu, boleh saja.
  5. Pada anak yang lebih tua, berilah kebebasan dari saudara kandung secukupnya agar bisa mencari teman sendiri, di luar keluarga.

Bagaimana cara membantu anak tengah agar tetap merasa berharga ?

  1. Ingatkan anak tengah atas talentanya. Beri pujian aras kemampuannya dalam menyesuaikan dir dengoa adik dan kakaknya, dan menemukan perannya sendiri.
  2. Biarkan anak tengah merengek dan mengeluh bahkan meledak ketika merasakan betapa keras usahanya untuk menjadi anggota yang memberi kontribusi pada keluarga. Jika merasa didengar, ia akan belajar banyak tentang dirinya.
  3. Hadapi, betapa pun bias anggapan ayah – bunda pada anak tengah. Namun ingat, ayah – bunda telah memberinya keluarga untuk bisa diajak saling memerhatikan, bersaing, dan berbagi.
  4. Jangan mengasihani dia. Rasa kasihan hanya akan mendorong anak fokus pada aspek negative. Setiap posisi dalam keluarga punya karunia dan bebannya masing-masing. Kebutunan memberi dan menerima dari setiap anak adalah pondasi yang memperkuat keluarga.

Bagaimana cara membantu anak bungsu tumbuh dewasa ?

  1. Hargai perjuangannya untuk bekerja sama dengan saudara yang lebin tua.
  2. Tenangkan hatinya ketika dibutuhkan. Namun, ingatlah bahwa peran sebagai anak-anak tidak akan bertahan lama. Ia perlu menghargai kemampuan baru yang bisa dikembangkan, bahkan ketka ia tidak dapat menyamai kakaknya.
  3. Bersiaplah menghadapi tuduhannya: ”Bunda/Ayah selalu menganggapku seperti bayi”. Mungkin memang demikian. Mintalah maaf dan biarkan ia tahu bahwa ayah – bunda akan mencoba menghentikannya.

 

Sumber : Brazelton, Berry. T & Sparrow, Joshua D. 2009. Kakak – Adik Rukun. Jakarta. PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia

 

Baca artikel lainnya, Psikotes IQ Anak

dan Konsultan Psikologi SDIT dan TKIT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *