admin Tidak ada komentar

Persona dan shadow — Carl Gustav Jung adalah salah satu tokoh psikoanalisis, yang secara teori sebenarnya tidak kalah dibandingkan dengan Freud, sahabatnya. Tetapi, karena pengaruh, relasi, gelar bangsawan dari Freud lah, yang membuat Jung tenggelam jauh dari popularitas. Padahal, dari teori-teori yang dikemukakan oleh Jung. Banyak hal yang bisa kita ambil untuk diaplikasikan dalam kehidupan. Pada artikel kali ini, akan kita bahas secara singkat. Beberapa teori yang dikemukakan Jung terkait Persona, dan Shadow. Beberapa bahasan lain pada teori Jung sudah kami bahas di artikel kami lainnya, di website Deepa psikologi. Berikut adalah bahasan singkatnya.

 Silahkan baca artikel kami lainnya, tes psikologi online

dan jasa psikologi

Video materi teori Jung

Persona

Persona digambarkan sebagai sisi kepribadian yang ingin ditunjukkan manusia kepada dunia. Sisi Persona digambarkan sebagai topeng yang dipakai oleh manusia. Dibalik topeng itu ada sisi dari orang tersebut yang tidak ingin diperlihatkan ke orang lain. Jung membuat konsep mengenai persona berawal dari pengalaman dengan pribadinya. Hal ini karena Jung setiap kali berinteraksi dengan dunia luar perlu dan harus membuat sejumlah akomodasi.

Walaupun persona adalah ‘topeng’ sisi baik seseorang yang perlu ditunjukkan ke orang lain. Tetapi, pada dasarnya, kepribadian yang sehat adalah kepribadian yang tetap membutuhkan adanya persona dalam diri kita. Tentu dengan kadar dan porsi yang sewajarnya. Tidak terlalu dihilangkan dan tidak juga terlalu di lebihkan. Hal ini karena persona merupakan sisi yang dibutuhkan oleh kepribadian kita namun. Alasan kenapa persona sangat diperlukan oleh kepribadian adalah karena kita tidak boleh mencampuradukkan wajah public kita dengan self  kita sebenarnya.

Kepribadian yang sehat adalah yang tidak mengganggu fungsi hidup kita. Jika kita tidak memiliki persona, maka, penerimaan lingkungan sosial, penghargaan, nama baik, pengakuan, kepercayaan dari orang lain akan susah kita dapatkan. Sehingga, jika tidak ada persona dalam diri kita, aktivitas hidup kita akan terganggu. Sebaliknya, jika kita terlalu hidup dalam persona, maka kita akan hidup dalam “topeng yang tebal”. Kita tidak menjadi diri kita sendiri. Hidup dalam kebohongan dan kecemasan. Semakin kita menggunakan persona, maka itu bisa di pahami sebagai bentuk pertahanan diri yang ingin kita sembunyikan terhadap lingkungan. Orang yang hidup dengan banyak persona, maka perlu kita curigai terkait apa yang benar-benar dia sembunyikan. Seperti kata pepatah. Too good to be true, artinya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Pasti ada sesuatu dibalik itu.

Di sisi lain, jika kita mengidentifikasikan diri terlalu dekat dengan persona,maka kita akan terhalang untuk meraih realisasi-diri. Serta menjadikan kita tidak menyadari individualitas kita.

 

Shadow

Silahkan follow sosial media instagram Deepa Psikologi untuk mendapatkan informasi terbaru terkait layanan dari Deepa Psikologi

Silahkan follow sosial media instagram Deepa Psikologi untuk mendapatkan informasi terbaru terkait layanan dari Deepa Psikologi

Shadow merupakan arketipe kegelapan dan kepribadian yang represi ke dalam diri kita. Sisi shadow mereprentasikan kualitas-kualitas atau hal-hal yang tidak ingin kita akui, ingin kita tutup-tutupi dan berusaha kita sembunyikan dari orang lain, bahkan dirinya sendiri. Shadow terdiri hal lain yang takut kita hadapi. Menurut Jung, bahwa kita semua harus terus bergumul untuk mengetahui shadow kita. Tugas pergumulan dengan sisi shadow ini adalah tes pertama bagi keberanian kita. Hal ini karena manusia tidak akan bisa lepas memahami shadow-nya. Dengan mengabaikan sisi shadow, seseorang akan jatuh didalam kekuasaan kegelapan dan menghasilkan hidup-hidup yang tragis.

Silahkan baca artikel kami lainnya, jasa psikotes online

dan konsultan psikologi

Dalam Buku Jung yang berjudul Memories,Dreams,reflections, (1961) menceritakan bahwa salah satu mimpinya yang terjadi ketika hubungannya dengan Freud terputus. Di mimpi tersebut shadownya adalah seorang budak berkulit cokelat yang membunuh seorang pahlawan bernama Siegfried. Dimana  Siegfried adalah seseorang yang melindungi masyarakat Jerman. Jung menginterprestasikan mimpi itu dengan kesimpulan bahwa dia tidak lagi memerlukan Sigmund Freud (sosok Siegfried dalam mimpi). Sehingga shadownya melakukan tugas kontruktif dengan menghilangkan kenangan terhadap pahlawannya ini dengan cara membunuhnya.

 

Demikian adalah artikel singkat kami untuk bahasan teori Mengenal Persona, dan shadow pada teori Jung. Semoga artikel singkat ini bermanfaat.

Silahkan baca artikel kami lainnya, jasa psikotes

dan tes asesmen psikologi