Psikotes kerja ke luar negeri — Kita ketahui sekarang ini mencari kerja di Indonesia sangat sulit. Tidak berimbangnya antara pelamar dan lowongan kerja yang ada. Belum lagi semakin bertambahnya lulusan sekolah tinggi tiap tahunnya, baik S1, D3, S2, SMK, maupun S2 dan S3. Sehingga, persaingan semakin ketat. Membuat beberapa orang mencoba mencari peruntungan untuk bekerja ke luar negeri. Bekerja ke luar negeri selain berpeluang dengan gaji besar, rencana masa depan lebih terjamin untuk modal usaha, juga lebih bergengsi di mata tetangga atau orang sekitar.
Namun prosedur untuk bekerja ke luar negeri tidaklah mudah. Beberapa butuh pelatihan dan mengikuti paket kelas di LPK. Pembekalan yang standar untuk bekerja di luar negeri adalah pelatihan bahasa, pelatihan kelas kedisiplinan, dan pelatihan keahlian spesifik. Khusus di LPK atau lembaga pelatihan kerja, pembekalan disiapkan dari peserta mulai dari Nol sampai siap diterima kerja. Beberapa syarat dibutuhkan mulai dari batas maksimal usia, riwayat kesehatan, kondisi fisik, tinggi badan dan sebagainya. Setelah belajar dan persiapan berbulan-bulan, bahkan ada yang sampai hitungan tahun. Kemudian dirasa siswa didik LPK atau peserta pemagangan siap secara fisik dan administratif, tetapi ada persyaratan tambahan. Yaitu, melihat kesiapan mental calon TKI.
Kesiapan mental diperlukan untuk Calon TKI bekerja di Luar Negeri
Seperti kita ketahui bersama, bahwa untuk bekerja di luar negeri butuh penyesuaian diri yang besar. Karena akan berhadapan dengan lingkungan baru, bahasa baru, budaya berbeda, jauh dari sanak keluarga dan teman. Belum ditambah dengan jam kerja dan tekanan kerja yang berat, faktor iklim, susahnya mencari makanan halal, dan sebagainya. Sehingga harus dipastikan bahwa secara mental dan psikologis, calon TKI telah siap.
Pemerintah juga telah menetapkan regulasi untuk memastikan kesiapan kerja TKI sampai ke persiapan mental. Seperti yang tertuang pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesiadi Luar Negeri. Kemudian juga diatur dalam peraturan pemerintah RI no 4 tahun2013 tentang tata cara pelaksanaan penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri oleh pemerintah.
Metode untuk mengetahui kesiapan mental adalah dengan melakukan asesmen psikologi. Dan salah satu metode asesmen psikologi adalah dengan mengadakan tes psikologi atau psikotes. Psikotes sebagai serangkaian tes psikologi yang sudah dirangkai sedemikian agar dapat mengungkap seluruh aspek psikologis seseorang. Metode yang digunakan sesuai dengan standar keilmuan psikologi. Alat tes-alat tes yang digunakan juga sudah dibuat baku. Sehingga, jika alat tes, metode analisis, integrator, dan prosedur pelaksanaan psikotes sudah sesuai standar, maka gambaran diri seseorang bisa diungkap dengan menyeluruh.
Aspek mental apa saja yang diungkap melalui psikotes
Secara umum, tes psikologi mengungkap beberapa aspek dari psikologis seseorang seperti tingkat intelegensi, kepribadian, cara dan sikap kerja, leadership, dan performa diri.
Pada aspek intelegensi mengungkapkan kemampuan berfikir logis, analogis, dan mampu menguraikan dan memadukan berbagai hal untuk memecahkan masalah. Pada aspek intelegensi ini dapat diukur kualitas kognitifnya dalam skor nilai IQ.
Kemudian pada pengungkapan kemampuan khusus, dapat dilihat pada hal-hal seperti :
- Pemusatan perhatian dan daya untuk mengingat
- Kecepatan dan Ketelitian dalam bekerja
- Daya tangkap untuk pemahaman masalah
- Sistematika dalam bekerja
- Kemampuan membedakan obyek yang hampir sama
Psikotes mempersiapkan diri kerja ke luar negeri juga mengukur aspek kepribadian yang dapat dilihat pada hal-hal seperti :
- Cara membawakan diri dan cara berpakaian,
- Posisi sikap dan sigap tubuh untuk melihat postur tubuh, ketegasan, kepercayaan diri
- Melihat aspek kemandirian dan kematangan diri
- Penerimaan informasi secara lisan dan tanggungjawab pekerjaan
- Inisiatif dan penyesuaian pada situasi sosial
- Daya tahan menghadapi tekanan yang terkait dengan stabilitas emosi
- Ketahanan dan ketekunan dalam bekerja
- Kegigihan atau keuletan dalam bekerja
- Keinginan untuk mencapai prestasi
- Keinginan bekerjasama dengan orang lain
Serta beberapa hal lain yang bisa diungkap dari gambaran psikologis seseorang.
artikel terkait: psikotes calon tenaga kerja indonesia
Psikotes dibutuhkan oleh LPK dan perusahaan dari Luar Negeri
Mengetahui bahwa betapa pentingnya psikotes untuk mengungkap kesiapan mental. Maka, beberapa perusahaan di luar negeri yang bekerja sama dengan LPK di Indonesia juga mensyaratkan kriteria tertentu untuk para calon TKI. Seperti ambagn batas skor IQ, dan karakteristik kepribadian seperti kegigihan, penyesuaian diri, kedisiplinan yang harus dengan skor tertentu.
Hal ini karena dari perusahaan di luar negeri perlu memastikan bahwa karyawannya kelak mampu bekerja sesuai yang mereka harapkan. Dari pihak LPK juga perlu menjaga reputasi perusahaan sehingga lebih berhati-hati mengirimkan kandidatnya bekerja ke luar negeri. Juga LPK tidak mau rugi misalnya calon TKI baru bekerja sebentar di luar negeri tetapi tidak kerasan dan langsung pulang ke Indonesia. Tentu hal tersebut merugikan LPK yang telah menganggarkan budget untuk pembekalan kandidat.
Demikian adalah artikel singkat tentang Psikotes mempersiapkan diri kerja ke luar negeri. Semoga bermanfaat.