Kepuasan kerja karyawan ternyata menjadi topik yang menarik dan penting untuk dibahas, karena ternyata besar manfaatnya baik bagi kepentingan individu, industry maupun masyarakat. Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kepuasan hidup, karena sebagian besar waktu individu dewasa lebih banyak dihabiskan di tempat kerja.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan suatu hal yag bersifat subjektif. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda sesuai dengan system nilai-nilai yang ditanamkan serta berlaku pada dirinya.
Berikut ini beberapa pengertian kepuasan kerja Karyawan:
- Perasaan (emosi positif) seseorang mengenai pekerjaannya (Wexley & Yukl, 1964)
- Refleksi dari job attitude yang bernilai positif (Vroom, 1964)
- Merupakan penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya (Hoppeck)
- Kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan sesama karyawan (Tiffin, 1958)
- Sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap factor-faktor peerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individual di luar pekerjaan (Blum, 1956)
Baca Juga: Ragam Hal Tentang Psikotes Online yang Patut Diketahui
dan Manfaat yang Diberikan Konsultan Psikologi untuk Karyawan
Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja Karyawan
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Faktor-faktor itu sendiri dalam peranannya memberikan kepuasan kepada karyawan bergantung pada pribadi masing-masing karyawan. Faktor-faktor yang memberikan kepuasan menurut Blum (1956) adalah sebagai berikut :
1. Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, watak, dan harapan;
2. Faktor sosial,
Meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kesempatan bereaksi, kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan;
3. Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan, ketentraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju.
Baca Juga: Tips Memulai Jasa Konseling yang Baik
dan Trik Cerdas Hadapi Psikotes Online
Sementara itu, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Gilmer (1966) adalah sebagai berikut :
1. Kesempatan untuk maju.
Dalam hal ini, ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja.
2. Keamanan kerja.
Faktor ini disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi karyawan. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan karyawan selama kerja.
3. Gaji.
Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya.
4. Perusahaan dan manajemen.
Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil.
5. Pengawasan.
Sekaligus atasannya. Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turnover.
6. Faktor Intrinsik dari pekerjaan.
Atribut yang ada dalam pekerjaan mensyaratkan keterampilan tertentu. Sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas dapat meningkatkan atau mengurangi kepuasan.
7. Kondisi kerja.
Termasuk di sini kondisi kerja tempat, ventilasi, penyiaran, kantin dan tempat parkir.
8. Aspek sosial dalam pekerjaan.
Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak puas dalam bekerja.
9. Komunikasi.
Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.
10. Fasilitas.
Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.
Sumber Referensi :
As’ad, Muhammad. 2004. Psikologi Industri edisi keempat. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Demikian artikel tentang kepuasan kerja karyawan, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Persiapkan 10 Hal Ini Sebelum Menjalani Konsultasi Psikologi
dan 5 Tanda yang Menunjukkan Bahwa Anda Butuh Psikologi Konseling