admin Tidak ada komentar

Agresi dalam Persepektif Psikologi

Agresi dalam Persepektif Psikologi. Secara umum, agresi adalah perilaku fisik atau lisan yang disengaja dengan maksud untuk menyakiti atau merugikan orang lain. Jadi, agresi bukan hanya meliputi perbuatan nyata yang ditujukan untuk menyakiti fisik, namun ketika dengan sengaja kita memaki-maki orang lain dengan maksud untuk melukai hati dan harga dirinya, itu juga termasuk kedalam agresi verbal/lisan.

Apa sih dampak agresi terhadap kesehatan mental manusia ?

Agresi yang dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama, apalagi jika terjadi pada anak-anak atau sejak masa kanak-kanak, hal tersebut anak mempunyai dampak pada perkembangan kepribadian. Misalnya, seorang wanita yang mengalami salah perlakuan fisik/seksual saat masa kanak-kanak, makai a akan tumbuh menjadi wanita dewasa yang rentan mengalami depresi, memiliki harga diri yang rendah, rentan menjadi korban pelecehan seksual serta rentan terlibat dalam penyalahgunaan obat (Fox & Gillbert, 1994).

Agresi ini seperti menjadi lingkaran setan. Ia dapat berlanjut dari generasi ke generasi. Seorang ayah yang agresif cenderung mempunyai anak yang agresif terhadap keturunannya kelak.

Agresi dalam Persepektif Psikologi

Aspek Perilaku Agresi

Menurut Buss dan Perry, tindakan agresi dapat dibagi menjadi empat, diantaranya ialah:

1. Agresi fisik, agresi yang dilakukan secara fisik untuk melukai orang lain, misalnya memukul, menendang, melukai orang lain.

2. Agresi verbal

Merupakan agresi yang dilakukan untuk menyakiti perasaan orang lain, mengganggu, menolak atau mengancam secara verbal, misalnya membentak, mengejek, mengumpat, mengancam.

3. Agresi kemarahan, merupakan emosi negatif sebagai bentuk ekspresi karena harapan yang tidak terpenuhi. Kemarahan dapat menyakiti orang lain dan diri sendiri, misalnya kesal, sebal, temperament, tidak bisa mengendalikan amarah.

4. Agresi Hostility, tindakan mengekspresikan kebencian, permusuhan dan kemarahan pada orang lain. Agresi ini sering tidak terlihat, namun dapat berakibat buruk bagi orang lain.

 

Teori-Teori Tentang Agresi

  1. Teori Bawaan

Teori bawaan terdiri dari teori naluri dan teori biologi. Menurut teori naluri, Freud dalam teori psikoanalisis klasiknya mengemukakan bahwa agresi adalah satu dari dua naluri dasar manusia. Naluri agresi atau tanatos merupakan pasangan dari naluri seksual atau eros. Jika naluri seks berfungsi untuk mlanjutkan keturunan, naluri agresi berfungsi untuk mempertahankan jenis.

Sementara menurut teori biologi, Moyer berpendapat bahwa perilaku agresif ditentukan oleh proses tertentu yang terjadi di otak dan susunan syaraf pusat. Demikian pula hormone laki-laki (testosterone) dipercaya sebagai pembawa sifat agresif.

  1. Teori Lingkungan

Teori lingkungan terdiri dari teori frustrasi – agresi klasik dan teori frustrasi – agresi baru. Menurut teori frustrasi – agresi klasik bahwa agresi dapat dipicu oleh frustrasi. Frustrasi sendiri merupakan hambatan yang terjadi ketika individu ingin mencapai suatu tujuan. Dengan demikian, agresi merupakan pelampian dari perasaan frustrasi.

Sementara itu, teori frustrasi – agresi baru merupakan modifikasi dari teori frustrasi- agresi klasik. Salah satunya adalah yang diungkapkan oleh Burnstein & Worchel yang membedakan antara frustrasi dan iritasi. Jika suatu hambatan terhadap pencapaian tujuan dapat dipahami dan dimengerti alasannya, yang terjadi adalah iritasi (rasa gelisah, kesal) bukan frustrasi (kecewa, putus asa).

Frustrasi lebih memicu agresi daripada iritasi. Hal tersebut dikarenakan frustrasi memicu kemarahan dan emosi marah inilah yang menimbulkan agresi.

Inti dari teori lingkungan adalah bahwa perilaku agresi merupakan reaksi terhadap peristiwa atau stimulus yang terjadi di lingkungan.

Pencegahan Dan Pengendalian Agresi

  1. Hukuman

Hukuman (punishment) yaitu pemberian konsekuensi yang menyakitkan untuk mengurangi perilaku tertentu. Dalam hal ini yaitu sebagai suatu teknik untuk mengurangi agresi.

Pertama-tama, kita harus perhatikan bahwa, dilihat secara keseluruhan, bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa hukuman dapat berhasil dalam mencegah individu untuk terlibat di banyak bentuk perilaku. Namun, dampak seperti ini tidak pasti dan tidak otomatis. Bila hukuman yang diberikan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar, maka hukuman dapat menjadi tidak efektif untuk tujuan ini. Kondisi-kondisi apa yang harus dipenuhi sehingga hukuman dapat berhasil ?  Empat hal yang penting adalah:

  1. Harus segera-harus mengikuti tindakan agresif secepat mungkin.
  2. Pasti-probabilitas bahwa hukuman akan menyertai agresi haruslah sangat tinggi.
  3. Harus kuat- cukup kuat untuk dirasa sangat tidak menyenangkan bagi penerimanya.
  4. Harus dipersepsikan oleh penerimanya sebagai justifikasi atau layak diterima.
  1. Katarsis

Hipotesis katarsis (chatarsis hypothesis) adalah pandangan bahwa jika individu mengekspresikan kemarahan dan hostilitymereka dalam cara yang relatif tidak berbahaya, tendensi mereka untuk terlibat dalam tipe agresi yang lebih berbahaya akan berkurang (Dollard dkk., 1939). dalam berbagai aktivitas yang tidak berbahaya untuk orang lain (misalnya, aktivitas olahraga keras, berteriak-teriak dalam ruangan kosong) dapat mengurangi keterangsangan emosional yang berasal dari frustasi atau provokasi (Zilmann, 1979). Sayangnya ternyata, efek seperti ini hanya sementara.

Keterangsangan emosi yang berasal dari provokasi dapat segera muncul kembali ketika individu mengingat kejadian yang membuat mereka marah (Caprara dkk, 1994). Dengan kata lain, faktor-faktor kognitif seringkali membuat dampak katarsis, jika ada hanya berumur pendek. Agresi terbuka tampaknya tidak berkurang dengan (1) melihat adegan kekerasan di media (Geen, 1998), (2) menyerang objek mati (Bushman, Baumeister, & Stack, 1999; Mallick & McCandless, 1966), atau (3) melakukan agresi verbal terhadap orang lain, bahkan beberapa temuan menyatakan bahwa agresi dapat ditingkatkan oleh aktivitas ini.

 

Baca Juga: Tips Memulai Jasa Konseling yang Baik

dan Ragam Hal tentang psikotes Online

 

  1. Intervensi kognitif : Permintaan maaf dan mengatasi defisit kognitif

Pengakuan kesalahan-kesalahan yang meliputi permintaan ampun/maaf sesungguhnya seringkali sangat bermanfaat untuk mengurangi agresi (Kameda, Ohbuchi & Agarie, 1989). Sama halnya, alasan-alasan yang baik (good excuses) yang merujuk pada faktor-faktor di luar kontrol pemberi alasan –  juga dapat efektif mengurangi marah dan agresi terbuka dari orang-orang yang telah diprovokasi dalam kadar tertentu (Baron, 1989b; Weiner dkk., 1987). Jadi jika Anda merasa bahwa Anda membuat orang lain marah, segeralah minta maaf. Masalah yang dapat Anda hindari membuat ucapan “saya menyesal” menjadi berharga.

  1. Pemaparan terhadap model non-agresif: Pertahanan yang menular

Jika pemaparan terhadap tindakan agresif yang dilakukan orang lain di media atau secara langsung dapat meningkatkan agresi, tampaklah memungkinkan bahwa pemaparan terhadap perilaku non-agresif menghasilkan dampak yang sebaliknya. Bahkan, hasil dari beberapa penelitian, menunujukkan bahwa hal ini memang benar.

  1. Pelatihan dalam keterampilan sosial: Belajar untuk memiliki hubungan baik dengan orang lain

Salah satu alasan mengapa banyak orang yang terlibat dalam tanggapan agresif adalah karena mereka tidak memiliki keterampilan sosial dasar. Mereka tidak mengetahui bagaimana merespons provokasi dari orang lain dalam cara yang akan menenangkan orang lain ini alih-alih mengganggu mereka. Mereka tidak tahu bagaimana caranya untuk membuat permintaan atau bagaimana caranya untuk menolak permintaan orang lain tanpa membuat orang lain tersebut marah. Orang-orang yang tidak memiliki keterampilan sosial dasar tampak terlibat dalam kekerasan dengan proporsi yang cukup tinggi di banyak masyarakat (Toch, 1985), jadi membekali orang-orang ini dengan keterampilan sosial yang lebih baik dapat sangat bermanfaat untuk mengurangi agresi.

 

Baca artikel lainnya, Psikologi Konseling

dan Tips Memilih Jasa Konseling yang Tepat

  1. Respons yang tidak tepat. Sulit untuk tetap marah jika tersenyum

Bayangkan Anda berada dalam situasi dimana Anda merasa diri Anda marah dan kemudian seseorang menceritakan sebuah lelucon yang membuat Anda tertawa. Apakah Anda akan tetap marah ? Mungkin tidak. Kemungkinannya besar bahwa ketika Anda tertawa, Anda akan merasa kemarahan Anda berkurang. Mengapa ? Karena tertawa dan afek positif yang dibawanya tidak sesuai dengan perasaan marah dan tindakan agresi. Hal ini merupakan dasar dari pendekatan lain untuk mengurangi agresi, yang dikenal sebagai teknik respons yang tidak tepat (incompatible response techniques). Teknik menyatakan bahwa agresi akan berkurang jika individu dipaparkan pada kejadian atau stimulus yang menyebabkan mereka mengalami keadaan afeksi yang tidak tepat dengan kemarahan atau agresi.

Sumber Referensi : Sarlito Wirawan Sarwono. 2002. Psikologi Sosial; Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta : Balai Pustaka

Demikian artikel tentang Agresi dalam Persepektif Psikologi, semoga bermanfaat.

 

Baca artikel lainnya, Tanda Anda Butuh ke Psikologi Konseling

dan layanan psikologi

admin Tidak ada komentar

Tahukah Anda Cara Kerja Kegiatan Psikologi Konseling?

Psikologi Konseling – bagi seorang yang awam seperti kita tentu membahas sebuah persoalan psikologi tentu terasa asing. Hal ini dikarenakan lingkungan kita sangat jauh dari hal yang berbau psikologi. Untuk itu mulai sekarang kita harus mampu memahami dengan berbagai hal yang berkaitan erat dengan psikologi. Sebab konsultasi dengan psikolog tidak harus dilakukan oleh seorang yang memiliki gangguan jiwa ya. Namun seorang psikolog juga akan mampu kita jadikan tempat untuk berkonsultasi mengenai semua permasalahan hidup yang sedang terjadi. Untuk itu jika Anda sedang mengalami permasalahan yang rumit segera saja ya berkonsultasi ke psikolog pasti Anda akan mendapatkan penyelesaian yang terbaik atas permasalahan hidupmu. 

Jika kita masih belum begitu memahami tentang hal yang berbau psikologis Anda dapat segera membaca artikel di bawah ini dengan seksama ya. Karena disini akan saya hadirkan beberja cara kerja seorang psikolog dalam memahami sebuah problema yang sedang dihadapi oleh client nya. Yuk langsung saja ya:

Untuk memandu

Yang pertama adalah psikolog akan memberikan panduan kepada client untuk mencapai pemahaman bersama. Sehingga seorang client akan mampu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya. Selain itu juga akan membuat client mendapatkan keberhasilan yang terbaik dalam pencapaian hidupnya. Sebab seorang psikolog akan selalu memberikan solusi yang terbaik dari berbagai sudut pandang juga hal yang sangat tepat untuk menghadapi masalah hidup. Pastinya solusi terbaik akan Anda dapatkan jika Anda berkunjung ke psikolog. 

Tahukah Anda Cara Kerja Kegiatan Psikologi Konseling?

Untuk menyembuhkan

Cara kerja psikolog yang selanjutnya adalah untuk menyembuhkan ya. Jadi jangan khawatir jika Anda telah mengalami gangguan psikologis Anda pasti akan bisa mendapatkan solusi disini . Karena biasanya seorang psikolog akan menerapkan terapi hipnotis buat Anda yang sudah memiliki gangguan psikolog yang berat. Jangan khawatir atau malu karena disini Anda pasti akan sembuh ya. Untuk itu jangan pernah menunda pergi ke psikolog agar tidak terlalu parah. Sehingga tetapi akan lebih cepat dan berjalan lebih maksimal hasilnya dalam kurun waktu yang singkat. 

Baca Juga: Manfaat yang Diberikan Konsultan Psikologi untuk Karyawan

Untuk memfasilitasi

Selanjutnya yakni untuk memfasilitasi klien. Maksudnya disini psikolog akan mampu memberikan dorongan semangat kepada seorang klien untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan hidupnya. Wajib Anda ketahui disini psikolog akan memberikan atau menumbuhkan semangat didalam diri klien melalui pernyataan tersirat. Sehingga tidak diucapkan secara langsung seperti Anda mendapat pengarahan dari teman curhat mu. Ya. Jadi psikolog akan benar benar mampu menyentuh hatimu dari dalam yang akan membuatmu lebih semangat dan antusias yang lebih kuat. 

Untuk memodifikasi

Cara kerja seorang psikolog yang selanjutnya adalah untuk memodifikasi atau memberikan arahan kepada client. Sehingga akan membuat klien lebih memiliki perilaku yang sesuai dengan lingkungan dimana dia berada. Yang pastinya akan menghindarkan Anda memiliki perilaku buruk ketika menghadapi persoalan. Sebab banyak diantara mereka yang meluapkan permasalahannya ke dalam perilaku yang menyimpang norma norma kehidupan. 
Di atas adalah cara kerja seorang psikolog terhadap berbagai masalah yang dihadapi client nya. Pastinya akan benar benar membantu Anda jika Anda sedang memiliki permasalahan hidup. Maka dari dari itu Anda wajib memilih dan datang langsung ke deepa jasa psikologi dan konseling yang beralamat di perumahan Mahkota Regency blok K1 / nomor 18. Depan Kampus Universitas Singaperbangsa. Jl. Ronggowaluyo Kec. Teluk Jambe Timur Karawang.  Dengan menghubungi kontak person kami, Anda pasti akan mendapatkan solusi yang terbaik karena semua psikologinya adalah orang yang telah ahli dibidangnya.

admin Tidak ada komentar

Manfaat yang Diberikan Konsultan Psikologi untuk Karyawan

Konsultan Psikologi – Psikologi adalah sebuah ilmu pengetahuan yang membahas tentang perbuatan atau sifat sifat manusia. Disini sangat lengkap sekali berbagai macam hal baik yang mengatur pola tingkah manusia agar lebih baik lagi. Orang yang ahli dalam bidang ilmu psikologi sering disebut dengan psikolog. Untuk itu jika Anda sedang memiliki beberapa problem kehidupan yang Anda jalani saat ini Anda dapat berkonsultasi langsung dengan seorang psikolog. Disini dapat berupa sebuah permasalahan pribadi maupun permasalahan perusahaan atau kelompok tertentu ya. Jadi jangan ragu untuk berkonsultasi langsung ke seorang psikolog karena semua permasalahan Anda akan mendapatkan penyelesaian terbaik disini. 

Bertemu dengan seorang psikolog tidak selalu berurusan dengan gangguan kejiwaan ya. Jadi Anda jangan pernah merasa malu jika  akan bertemu dan berkonsultasi dengan psikolog. Untuk itu kali ini yang akan saya ulas adalah beberapa manfaat yang akan Anda dapatkan jika Anda berkonsultasi ke psikolog untuk  Anda yang memiliki sebuah peran sebagai karyawan pada perusahaan ya. Lebih jelasnya yuk segera baca artikel dibawah ini :

Menurunkan tingkat stres pekerjaan

Yang pertama adalah dapat menurunkan stress kerja. Ya tak dapat dipungkiri seorang karyawan pada sebuah perusahaan akan selalu mendapatkan tekanan dari seorang atasan. Terkadang jika pekerjaan sedang menumpuk pasti karyawan dituntut bekerja lebih giat lagi. Maka dari itu ini adalah saat yang tepat untuk Anda segera datang ke psikolog agar dapat membuat hatimu lebih merasa bahagia ketika bekerja. Selain itu juga mampu membuat kehidupan anda terasa lebih sejahtera dan menghilangkan rasa tertekan. Juga mampu mengatasi segala permasalahan hidup yang terasa sangat rumit.

Manfaat yang Diberikan Konsultan Psikologi untuk Karyawan

Mendapatkan cara pandang yang berbeda

Yang selanjutnya adalah dapat memberikan seorang karyawan memiliki cara pandang yang berbeda dalam lingkup perusahan. Ya seringkali memiliki pekerjaan yang menumpuk akan membuat seorang karyawan sulit untuk berpikir jernih. Jadi dengan hal ini adalah hal yang bagus jika Anda datang ke psikolog.  Sehingga akan memberimu sudut pandang yang berbeda ketika menghadapi sebuah permasalahan. Dengan begitu akan mampu mengubah cara berperilaku Anda menjadi lebih baik lagi dan menghindari pertikaian antar sesama karyawan dalam sebuah perusahaan.

Baca Juga: Ragam Hal Tentang Psikotes Online yang Patut Diketahui

Meningkatkan kualitas kerja

Banyak nya pekerjaan juga dapat membuat Anda menjadi bermasalah dalam hal fokus bekerja untuk menyelesaikan tugas tugas milikmu. Untuk itu seorang psikolog juga akan mampu membuat Anda menjadi karyawan yang memiliki kualitas kerja unggulan. Sebab disini akan menghindarkan kita dari proses berpikir yang terhambat juga dapat menghindarkan dari melemahnya produktivitas kerja Anda. 

Mencegah gangguan psikologis

Selanjutnya adalah hal yang sangat bagus sekali ya yaitu psikolog mampu mencegah gangguan psikologis terhadap seorang karyawan. Untuk itu jika seorang karyawan dirasa selalu tampak berbeda jangan pernah ragu membawa ke psikolog. Karena psikolog kampu mendeteksi dini dan mendiagnosis sejak awal jika seseorang mulai ada gangguan kejiwaan ya. 

Diatas adalah beberapa manfaat yang akan didapatkan seorang karyawan ketika mengeluarkan semua permasalahan kehidupannya terhadap seorang psikolog. Untuk itu bagi anda pimpinan perusahaan memberikan fasilitas inia dalah hal yang sangat baik demi kemajuan perusahaan anda menjadi lebih baik lagi. Untuk itu jangan lupa untuk memilih deepa jasa psikologi dan konseling yang sudah jelas semua psikolognya merupakan yang terbaik. Deepa psikologi ini beralamat di perumahan Mahkota Regency blok K1 / nomor 18. Depan Kampus Universitas Singaperbangsa. Jl. Ronggowaluyo Kec. Teluk Jambe Timur Karawang juga dapat Anda menghubungi mereka melalui kontak person ini.

admin Tidak ada komentar

Mengapa seseorang merasa Insecure?

  Mengapa seseorang merasa Insecure? Guys! Pernah gak sih ngerasa insecure? Setiap orang pasti memiliki titik lemah dimana jika orang lain mengungkap kelemahannya bisa saja menyebabkan seseorang merasa insecure atau merasa tidak aman. Munculnya perasaan tidak aman membuat seseorang menjadi tidak percaya diri, kecil hati dan takut untuk melakukan aktivitas yang bisa mengembangkan dirinya sehingga potensi yang ada di dalam dirinya tidak berkembang menjadi lebih baik.

 

Inilah beberapa penyebab seseorang menjadi insecure:

  1. Kurangnya penerimaan diri

Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda. Seringkali kita terlalu fokus pada kekurangan diri dan kurang menyadari betapa banyak kelebihan diri yang perlu kita hargai. Seseorang yang menganggap dirinya lemah, rendah, merasa tidak cantik secara fisik dan penampilan cenderung akan merasa kurang percaya diri. Tahukah kamu, seseorang yang kurang menerima dirinya disebabkan terlalu banyak memperhatikan orang lain dan membanding-bandingkan diri dengan orang lain. hal tersebut bisa menjadikan kita lupa akan kelebihan-kelebihan yang kita miliki, dimana bisa jadi kelebihan tersebut adalah hal yang diharapkan orang lain.

Baca artikel lainnya, Jasa Konseling Untuk Memperbaiki Kualitas Diri

dan Gunakan Jasa Psikologi Konseling Profesional

  1. Overthinking

Terlalu memikirkan apa kata orang adalah bagian dari overthinking. Semakin memikirkan pembicaraan negatif orang lain semakin mengikis rasa percaya diri yang kita miliki. Lambat laun kita akan merasa tidak aman dan nyaman berada di lingkungan tersebut. Komentar dari orang lain tentang diri kita tentu tidak akan pernah habis baik komentar negatif ataupun positif. Hanyasaja diri kita yang bisa memutuskan akan memberi respon yang seperti apa? Memikirkan secara mendalam atau menganggap sebagai angin lalu. cukuplah pembicaraan negatif menjadi pemicu diri kita agar berbuat lebih baik bukan sebaliknya.

Mengapa seseorang merasa Insecure?

Baca artikel lainnya, Tips Memilih Jasa Konseling yang Tepat

dan Tanda Anda Butuh ke Psikologi Konseling

  1. Cemas Berlebih

Setelah memikirkan apa kata orang secara mendalam, tentu yang akan muncul adalah perasaan cemas yang berlebihan. merasa takut kehilangan banyak orang, khawatir berlebihan karena merasa takut orang lain membenci diri kita yang lemah. Jika demikian, berhati-hatilah karena masalah diri kita akan semakin kompleks. Perasaan cemas akan menyebabkan diri kita tidak tenang, khawatir, gelisah dan sulit untuk berpikir positif dengan demikian kita akan semakin merasa insecure yang tentunya dapat mebahayakan kesehatan mental.

Sebetulnya, insecure dapat dihindari dengan “self love” yaitu mencintai diri kita dengan tulus dan apa adanya. Menerima setiap kekurangan dan kelebihan diri yang dimiliki. Dengan demikian diri kita akan banyak menyerap energy positif daripada energy negatif sehingga kita bisa terhindar dari insecure yang membahayakan kesehatan mental. Demikian artikel singkat dengan tema “Mengapa seseorang merasa Insecure?” Semoga bermanfaat. Bye-bye insecure!

 

Baca artikel lainnya, Kenapa Konseling dengan Psikolog Cuma Sebentar?

dan Konseling dengan psikolog

 

admin Tidak ada komentar

Ragam Hal Tentang Psikotes Online yang Patut Diketahui

Psikotes OnlinePsikotes merupakan rangkaian tes yang dilakukan ahli (psikolog) kepada orang yang membutuhkan (klien) atas permintaannya pihak klien. Tujuan dari psikotes adalah untuk menggambarkan dan mendeskripsikan aspek-aspek psikologis seseorang secara utuh sesuai dengan kebutuhannya. Seiring berkembangnya zaman, psikotes bukan hanya dilakukan secara langsung atau offline, namun juga dilakukan secara online. Psikotes secara online ini sering dicari oleh kebanyakan orang, sebab banyak sekali manfaatnya. Berikut ini adalah beberapa hal tentang psikotes online yang patut diketahui, yaitu:

Manfaat Psikotes Secara Online

Banyak sekali manfaat psikotes secara online diantaranya adalah mudah dan praktis, tidak perlu menghabiskan tenaga untuk mendatangi langsung tempat berlangsungnya psikotes. Selain itu, psikotes secara online juga bisa dijadikan sebagai ajang latihan psikotes sehingga nantinya bisa memperoleh hasil tes yang diinginkan. Psikotes secara online juga menjadi pilihan bagi orang-orang yang tidak memiliki banyak waktu luang. Sebab tes yang dilakukan secara online bisa dilakukan kapan saja, dimana saja hanya berbekal paket internet dan komputer/laptop serta smartphone. Manfaat lain dari psikotes diantaranya adalah:

  • Mudah mengetahui psychodynamic
  • Tahu sifat dan kepribadian seseorang, dan
  • Tahu kondisi kejiwaan seseorang.

Tujuan Psikotes

Berikut ini adalah beberapa tujuan dari psikotes yaitu:

  • Bagian dari proses
  • Mencari tahu kepribadian seseorang
  • Pertanyaan yang menjebak
  • Hasil psikotes bisa mempengaruhi pekerjaan

Macam-macam Psikotes

Pada dasarnya ada 4 macam psikotes, diantaranya adalah:

  • Tes logika dan Penalaran
  • Analog Verbal Test
  • Kraepelin atau Pauli
  • Army Alpha Intelegence Test
  • Menggambar

Baca Juga: Tips Memulai Jasa Konseling yang Baik

Persiapan Psikotes 

Psikotes adalah tes umum yang akan diberikan oleh perusahaan ketika akan menerima karyawan baru. Hasil psikotes Anda ini sangat berpengaruh pada hasil akhir apakah Anda diterima atau ditolak oleh perusahaan. Oleh karena itu, sangat perlu menyiapkan psikotes secara khusus. Berikut ini adalah tips lulus soal psikotes, yaitu:

  • Istirahat cukup, hindari begadang dan konsumsi makanan sehat. Sangat penting memiliki kondisi tubuh yang fit saat menjalankan psikotes.
  • Banyak membaca buku dengan soal-soal psikotes.
  • Fokus mendengar instruksi mengerjakan soal psikotes dengan seksama.
  • Menulis identitas Anda dengan jelas pada lembar jawaban 
  • Memperhatikan jatah waktu, jangan hanya fokus menyelesaikan soal, lompati soal yang sulit dan kerjakan yang mudah terlebih dahulu.
  • Koreksi jawaban Anda jika memiliki sisa waktu dalam mengerjakan psikotes.

Jenis-jenis Soal Psikotes

Di bawah ini adalah jenis-jenis soal psikotes, yaitu:

  • Soal psikotes antonim dan sinonim kata, yaitu berupa pertanyaan tentang lawan kata dan persamaan kata. Sebaiknya Anda memiliki banyak koleksi sinonim dan antonim supaya dalam mengerjakan mudah mengerjakan soal. 
  • Soal psikotes aritmatik, yaitu berupa tes matematika yang jawabannya berhubungan dengan penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian.
  • Soal psikotes deret angka, yaitu berisi pertanyaan yang akan mengecoh jawaban Anda. Oleh karena itu Anda harus menjawabnya dengan hati-hati.
  • Soal psikotes koran, yaitu tes yang harus dijawab dalam bentuk susunan sesuai permintaan.
  • Soal psikotes logika angka dan logika formil, yaitu berupa kumpulan pertanyaan logika.
  • Soal psikotes menggambar, jawaban dari tes ini akan menggambarkan karakter Anda.
  • Soal psikotes perdana hubungan, yaitu berupa butir-butir pertanyaan isinya berupa tantangan besar yang mana jawaban harus saling berhubungan.
  • Soal psikotes wartegg, yaitu seperti halnya soal menggambar, hanya saja pada soal ini berupa gambar yang belum selesai.

Nah, itu tadi hal-hal yang harus Anda ketahui tentang psikotes. Semoga bermanfaat dan tempat terbaik untuk melakukan psikotes online adalah dengan menghubungi Deepa Jasa Psikologi dan Konseling. Apabila Anda memiliki masalah terkait psikologi, Anda dapat menghubungi kontak person kami dan dapatkan berbagai solusi yang paling tepat.

admin Tidak ada komentar

Altruisme : Mengapa Kita Mau Menolong Orang Lain ?

Altruisme : Mengapa Kita Mau Menolong Orang Lain? Perbuatan menolong antar sesama manusia sejatinya merupakan hal yang positif. Dalam psikologi, perbuatan ingin menolong orang lain disebut sebagai altruisme. Menurut Myres, altruisme merupakan sifat atau hasrat untuk menolong orang lain tanpa memikirikan kepentingan diri sendiri.

Lalu, yang menjadi pertanyaan, mengapa kita mau menolong orang lain ?  Beberapa teori dalam psikologi sosial mencoba menjawab pertanyaan tersebut, diantaranya adalah :

Teori Altruisme berdasarkan aliran psikologi

  1. Teori Behaviorisme

Menurut teori behaviorisme, latar belakang seseorang ingin menolong orang lain karena dibiasakan oleh masyarakat untuk menolong dan bagi perbuatan tersebut biasanya masayarakat memberikan positive reward. Misalnya, pujian, ucapan terimakasih, dll.

  1. Social Exchange Theory

Social Exchange Theory pada dasarnya adalah teori sosial ekonomi. Jadi, tindakan menolong yang dilakukan seseorang sudah dipertimbangkan untung dan ruginya. Bukan hanya dalam arti material atau finansial tapi juga dalam bentuk psikologis seperti perhatian, pelayanan, status, penghargaan, kasih sayang, dll. Oleh karena itu, biasanya seseorang akan lebih tertarik untuk menolong orang yang disukai atau yang menarik bagi dirinya.

Altruisme : Mengapa Kita Mau Menolong Orang Lain ?

Baca artikel lainnya, Jasa Konseling Untuk Memperbaiki Kualitas Diri

dan Gunakan Jasa Psikologi Konseling Profesional

  1. Teori Empati

Seseorang dapat dikatakan memiliki empati ketika ia mampu ikut merasakan penderitaan orang lain sebagai penderitaannya sendiri. Dalam teori empati, focus usaha menolong terletak pada penderitaan orang lain, bukan pada penderitaannya sendiri, karena dengan terbebasnya orang lain dari penderitaan maka ia akan terbebas juga dari penderitaannya.

  1. Teori Norma Sosial

Menurut teori norma sosial, seseorang menolong karena diharuskan oleh norma-norma masyarakat. Dimana ketika kita sudah ditolong orang lain, maka kita seperti memiliki kewajiban untuk berbalas jasa. Tak hanya norma sosial, ekspektasi dari masyarakat juga berpengaruh dalam hal ini.

Baca artikel lainnya, Tips Memilih Jasa Konseling yang Tepat

dan Tanda Anda Butuh ke Psikologi Konseling

  1. Teori Evolusi

Menurut teori evolusi bahwa seseorang punya kecenderungan membantu saudara sendiri karena landasan hubungan genetik. Menurut teori ini, altruism terhadap kerabat dekat terjadi untuk memastikan keberlangsungan faktor genetik.

Meskipun orang dengan sifat altruisme tidak mengharapkan imbalan atau pamrih, namun secara kognitif ada ekspektasi yang ikut terlibat. Contohnya ketika seseorang melakukan tindakan altruisme untuk mengusir perasaan negatif atau merasa empati terhadap orang tertentu.

Para filsuf dan psikolog sejak dulu berdebat apakah ada sifat altruisme yang benar-benar tulus? Ternyata, di balik altruisme pun tetap ada “kepentingan” yang mendorong seseorang melakukan kebaikan untuk orang lain.

Contohnya banyak orang yang merasa perasaannya tidak enak, maka ia akan melihat ke luar dan membantu orang lain. Dengan fokus pada kebutuhan orang lain, maka perasaan cemas atau tidak enak tidak bisa perlahan menghilang.

Selain itu, tindakan altruisme terkadang juga dilakukan untuk memunculkan rasa bangga, puas, atau berharga. Artinya, tetap saja ada kepentingan yang mendasari mengapa seseorang ingin menolong orang lain. Hanya saja, caranya berlawanan dengan sifat egois.

Altruisme : Mengapa Kita Mau Menolong Orang Lain?

Demikian artikel singkat dengan tema ‘Altruisme : Mengapa Kita Mau Menolong Orang Lain ?’ Semoga bermanfaat.

Sumber Referensi : Sarlito Wirawan Sarwono. 2002. Psikologi Sosial; Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta : Balai Pustaka

Baca artikel lainnya, Kenapa Konseling dengan Psikolog Cuma Sebentar?

dan Konseling dengan psikolog

 

admin Tidak ada komentar

Tes Minat Bakat untuk Mengetahui Potensi Individu

Tes Minat Bakat. Tes minat bakat saat ini sudah cukup familiar di kalangan para pelajar. Namun, mungkin masih banyak kalangan yang masih awam dengan jenis tes satu ini. Apa itu tes minat bakat? Apa kegunaannya? Siapa yang perlu dihubungi jika ingin mengikuti tes minat dan bakat?

Tes minat dan bakat adalah rangkaian tes psikologis untuk mengetahui potensi individu dalam menemukan arah minat yang dimiliki. Dengan dilakukannya tes minat bakat, seseorang bisa mengetahui potensi intelektual, cara menyikapi studi (bagi pelajar), sikap kerja (bagi pekerja), kepribadian, gaya belajar, dan arah minat yang dimiliki. Dengan demikian, tes minat bakat bisa menjadi alternatif pencegahan terjadinya “salah jurusan” yang seringkali ramai dibicarakan kalangan pelajar di perguruan tinggi.

Meskipun demikian, tes minat dan bakat tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan pelajar, pekerja pun bisa mengikuti tes ini. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan individu menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat yang dimiliki. Individu yang mengetahui arah minat dan bakatnya akan lebih percaya diri untuk menghadapi studi ataupun pekerjaannya. Selain itu, bisa membantu individu dalam membuat jenjang karir di masa mendatang sehingga bisa lebih terencana dan terarah

Lalu, siapakah yang perlu dihubungi jika ingin mengikuti tes minat dan bakat?

Tentu saja yang perlu dihubungi adalah para ahli dibidangnya. Tes minat bakat merupakan rangkaian tes psikologis. Untuk itu, yang perlu dihubungi adalah para psikolog yang menyediakan jasa layanan psikotes seperti biro ataupun lembaga pengembangan psikologi.

Tes Minat Bakat untuk Mengetahui Potensi Individu

Silahkan baca artikel lainnya, biro psikologi

dan konsultan psikologi

 

Layanan Tes Minat Bakat Deepa Psikologi

Deepa Psikologi merupakan lembaga pengembangan psikologi yang menyediakan berbagai macam layanan psikotes, salah satunya adalah psikotes minat bakat. Hasil tes minat bakat akan ditandangani oleh psikolog yang memiliki lisensi berstandar nasional. Oleh karena itu, hasil tes dapat dipertanggung jawabkan dalam penggunaannya. Proses psikotes bisa dilakukan secara offline maupun online menyesuaikan keinginan individu dengan durasi 3-4 jam. Untuk informasi lebih detail silahkan hubungi admin deepa psikologi atau melalu instagram kami @deepapsikologi.

 

Demikian artikel singkat dengan tema ‘Tes Minat dan Bakat untuk Mengetahui Potensi Individu’, semoga bermanfaat.

 

Silahkan baca artikel lainnya, jasa psikologi

dan tes psikologi online

admin Tidak ada komentar

Keterampilan dan Tahapan Konseling yang Dibutuhkan Konselor Membantu Menyelesaikan Permasalahan Konseli

Keterampilan dan Tahapan Konseling. Proses konseling membutuhkan dasar-dasar keilmuan sehingga dapat membantu klien menyelesaikan masalahnya. Untuk menjadi konselor dibutuhkan keahlian teknis, bahkan secara legalitas dibutuhkan ijin praktik dan legalitas background pendidikan. Seperti lulusan Psikologi maupun sarjana pendidikan bimbingan konseling. Lantas apa saja jenis keterampilan yang dibutuhkan dalam konseling? Akan kita bahas dalam artikel kali ini.

 

Jenis Jenis Keterampilan yang Dibutuhkan dalam Konseling

1. Keahlian mengobservasi Klien

Dibutuhkan keterampilan konselor untuk mengamati konseli, terutama agar dapat menemukan ketidaksinkronan antara gesture dan isi percakapan. Konselor harus sangat memperhatikan bahasa non verbali klien. Tidak hanya memperhatikan bahasa verbal saja. Karena dengan memperhatikan bahasa non-verbal, maka banyak hal yang bisa digali dari diri konseli.

Hal yang tidak sinkron antara bahasa verbal dan non-verbal pada konseli akan mendapatkan perhatian yang serius oleh konselor. Juga konselor perlu memperhatikan penekanan dan sikap tidak wajar pada perilaku non verbal. Seperti, sikap tubuh, observasi nada suara, gerak gerik, tutur bahasa, salah ucap, pengulangan kata-kata, menahan diri, suasana hati dan perilaku berbeda. Konselor perlu mengobservasi klien dari awal proses konseling sampai tahap akhir sesi konseling.

 

2. Keahlian Attending Behaviour

Disebut juga perilaku menghampiri konseli mencakup komponen kontak mata, bahasa lisan, bahasa badan, dan mendengarkan klien. Attending yang baik dapat dapat meningkatkan harga diri konseli karena konseli merasa diterima dan dihargai. Attending behaviour merupakan awal dan proses komunikasi sehingga dapat menciptakan suasana aman, mempermudah ekspresi perasaan konseli secara bebas.

 

Baca artikel lainnya, Jasa Konseling Untuk Memperbaiki Kualitas Diri

dan Gunakan Jasa Psikologi Konseling Profesional

3. Questioning

Upaya untuk menggali permasalahan klien adalah dengan teknik bertanya. Pertanyaan yang diajukan konselor bisa dalam bentuk pertanyaan terbuka atau Open Questioning dan pertanyaan tertutup atau Close Questioning.

Pertanyaan terbuka menuntut jawaban secara terbuka oleh konseli. Jenis pertanyaan ini perlu digunakan jika menghadapi konseli dengan karakteristik tertutup atau pendiam. Kata awal yang mungkin membuka pertanyaan terbuka adalah dengan pertanyaan “mengapa, dapatkah, bolehkah, bagaimana, bisa dijelaskan” dan sebagainya. Teknik pertanyaan terbuka bertujuan agar konselor terampil menggunakan pertanyaan yang memungkinkan munculnya pernyataan-pertanyaan baru, memulai pembicaraan, meminta penjelasan lebih lanjut, memberikan contoh dan memusatkan perhatian kepada konseli. Dengan pertanyaan terbuka akan membuat proses konseling lebih dinamis dan menggali masalah konseli lebih dalam.

Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan terbuka:

  • Apa yang ingin Anda kemukakan sekarang?
  • Bagaimana keadaan Anda sesudah pertemuan kita yang terakhir?
  • Dapatkah Anda mengucapkan lebih banyak lagi hal itu kepada saya?
  • Mengapa Anda memutuskan hal tersebut?
  • Bagaimana perasaan Anda selanjutnya?
  • Bisa dijelaskan bagaimana caranya?

 

Sedangkan pertanyaan tertutup merupakan jawaban pasti dan biasanya bersifat faktual. Biasanya jawaban adalah ya atau tidak. Jenis pertanyaan tertutup diperlukan untuk mempertegas pernyataan, untuk melihat posisi dan pendirian konseli, melihat nilai, pengetahuan, dan hal lainya yang butuh penguatan. Contoh pertanyaan seperti :

  • Apakah Anda merasa kecewa?
  • Anda melakukan hal tersebut atau tidak ?
  • Anda yakin dengan pernyataan Anda tadi?

 

4. Mengklarifikasi

Keahlian mengklarifikasi merupakan upaya untuk mengajukan pertanyaan sampai diperoleh gambaran yang jelas. Klarifikasi bisa dalam bentuk menanyakan kembali ke konseli atau bisa dalam bentuk mengutarakan pernyataan yang bisa dijadikan klarifikasi konseli terkait suatu statementnya.

 

5. Paraphrasing

Keterampilan paraphrasing yaitu menyampaikan dengan kata-kata sendiri apa yang ditangkapnya dari pesan yang disampaikan oleh konseli. Dengan metode ini, klien akan merasa kata-katanya didengarkan dan dimengerti. Sehingga terbangun interaksi yang hangat dalam proses konseling.

 

6. Reflection

Berkaitan dengan bagaimana konselor mengekspresikan kembali perasaan, pikiran, sikap dan pengalaman konseli dalam usaha untuk membangun hubungan.

 

Baca artikel lainnya, Tips Memilih Jasa Konseling yang Tepat

dan Tanda Anda Butuh ke Psikologi Konseling

7. Kemampuan Empati

Kemampuan empati dibutuhkan dengan tujuan untuk menempatkan diri dalam pikiran dan perasaan orang lain (internal frame of preference). Seolah-olah konselor mampu merasakan dan memahami keadaan emosional konseli. Walaupun konselor diharuskan untuk melakukan empati kepada klien, tetapi tidak boleh untuk hanyut terbawa perasaan dan memunculkan subjektivitas sehingga hilang profesionalitas. Konselor dilarang menumbuhkan sikap simpati, dan hanya dalam tahapan empati saja. Agar konselor tetap bisa berpikir objektif dan ilmiah dalam membantu klien menyelesaikan masalah psikologis.

Dalam proses empati ada tahap-tahap yang dilalui yaitu primary empati, dan advanced accurate empathy.

Contoh primary empathy yaitu :

  • “Saya bisa merasakan betapa khawatirnya Anda saat ini”
  • “Saya bisa mengerti kalau Ibu bingung sekali…”
  • “Tampaknya Adi sedih sekali ya…”
  • “Kelihatannya Anda cemas sekali…”
  • “Saya dapat merasakan Anda sangat bingung saat ini…”

Sedangkan Contoh advanced accurate empathy yaitu, “ Seandainya saya jadi Santi….. Sayapun akan merasakan sedih-bingung-marah atas apa yang terjadi…”

 

8. Encouragement (dorongan)

Encouragement merupakan upaya utama konselor adalah agar konseli selalu terlibat dalam pembicaraan dan dirinya terbuka sehingga pembicaraan mencapai tujuan. Konselor memberikan dorongan ke konseli agar konseli bisa menyampaikan gagasan dan komunikasi lebih lanjut. Dorongan minimal sebagai suatu dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikatakan konseli. Respon yang diberikan oleh konselor sesedikit mungkin dengan tujuan memberikan kesempatan kepada konseli berbicara lebih lanjut.

Misalnya dengan mengatakan “terus , lalu , ya dan ., hemmm..” , dapat juga dengan isyarat anggukan.., dll.

 

9. Konfrontasi

Metode ini dilakukan ketika konselor menemukan pesan yang tidak kongruen antara pikiran, perasaan dan perilaku konseli. Bisa juga dari bahasa non-verbal dan bahasa verbal yang berlawanan. Sehingga konselor dapat menarik informasi yang benar dari dua pernyataan yang berbeda dari diri klien. Namun, metode konfrontrasi tidak boleh dilakukan konselor sebelum konselor membangun rapport yang baik dengan konseli. Jika tidak, maka konseli merasa tidak nyaman karena cenderung merasa diintrogasi. Konfrontasi juga punya dampak negatif yaitu membuat konseli tidak nyaman dan cenderung menutup diri, sehingga jangan dilakukan terlalu sering.

Konfrontasi dibutuhkan untuk meningkatkan self-awareness konseli. Misalnya, “Tadi Anda bilang kalau Anda tidak suka dengan kakak Anda tapi Anda masih juga sering keluar dan minta ditraktir nonton dengannya.”

 

10. Focusing

Fokus membantu konseli untuk memusatkan perhatian pada pokok pembicaraan. Sehingga proses konseling dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Fokus dibutuhkan agar bahasan konseling tidak melebar ke mana-mana. Walaupun dalam proses konseling ditemukan permasalahan-permasalahan baru, tetapi konselor perlu kembali ke tujuan awal konseling dilaksanakan. Konselor harus mampu membuat fokus melalui perhatiannya yang terseleksi terhadap pembicaraan dengan konseli. Fokus akan membantu konseli untuk memusatkan perhatiannya pada pokok pembicaraan. Konselor juga perlu memastikan untuk tegas mengarahkan konseli ke topik utama bahasan konseling.

 

11. Keterampilan Mempengaruhi Klien

Keterampilan konselor untuk mempengaruhi konseli dalam proses mengambil keputusan yang lebih adaptif, lebih sehat dan lebih baik. Konselor harus dapat membujuk/ mempersuasi konseli untuk memilih alternatif yang terbaik, karena konselor tidak memiliki wewenang untuk mendikte dan memaksakan perilaku konseli. Disisi lain konseli harus dengan kemauan sendiri untuk berpikir dan bersikap. Namun, disisi lain konselor perlu membawa konseli menuju perilaku dan pikiran baru yang lebih sehat dan dapat menyelesaikan masalah yang sedang dirasakannya.

Konselor mengajak konseli untuk mempertimbangkan seluruh alternatif dan memberikan penilaian, menunjukkan sudut pandang alternatif-alternatif baru berkaitan dengan masalah pribadinya.

 

12. Leading

Konselor adalah leader dari jalannya proses konseling. Peranan konselor mengarahkan pemikiran atau mendorong konseli kedalam ucapan konselor. Nilai dari leading adalah supaya konselor menaham atau mendelegasikan sejumlah tanggung jawab untuk membicarakan konselor-konseli dan untuk lebih membangkitkan respon konseli.

 

13. Memberikan Information

Konselor perlu memberikan informasi yang dapat membantu konseli. Misalnya tentang ketersediaan community support, social support, dan aktivitas-aktivitas yang lainnya. Pemberian informasi bersifat faktual sehingga meningkatkan keyakinan konseli bahwa ia mampu menjadi lebih baik/mengatasi permasalahannya. Tujuan pemberian informasi sebagai sumber pertimbangan bagi konseli untuk memilih alternatif penyelesaian masalah atau perilaku yang ada. Namun begitu, konseli tetaplah pihak yang mengambil keputusan terkait solusi yang ditawarkan oleh konselor.

 

14. Penggunaan Humor

Konselor dalam kondisi tertentu perlu menggunakan humor untuk menekan ketegangan dalam proses konseling. Fungsi humor dapat membantu menghidupkan percakapan, merilekskan konseli, dan mencoba mendekatkan antara konselor dan konseli. Pastikan humor tidak bersifat kasar atau menghina. Humor perlu disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan dan tidak terlalu sering dilakukan oleh konselor. Karena konselor perlu menjaga wibaya dan citra di depan konseli agar proses konselor dapat dileading.

 

15. Menyimpulkan (Summarize)

Keterampilan menyimpulkan mirip dengan dengan keterampilan paraphrasing namun intensitasnya lebih jarang dan biasanya pernyataannya lebih panjang. Tujuan menyimpulkan yaitu untuk merangkum apa yang disampaikan oleh konseli dan menyimpulkan inti sesi konseling. Biasanya, menyimpulkan dilakukan pada akhir sesi konseling.

 

Langkah-Langkah Konseling

Konseling dilakukan dengan beberapa tahapan atau langkah yang bisa dilakukan dalam beberapa sesi. Berikut adalah langkah-langkah proses konseling. Yaitu,

  1. Membangun hubungan
  2. Identifikasi dan penilaian masalah
  3. Menentukan sasaran dan intervensi konseling
  4. Evaluasi konseling
  5. Terminasi

 

  1. Membangun Hubungan

Membangun hubungan dengan klien ditujukan supaya konseli dapat terbuka dalam menjelaskan masalah-masalahnya dan menyampaikan keprihatinan yang dimilikinya. Konselor bisa mendapatkan informasi mengenai sampai sejauh mana konseli mengenali kebutuhan untuk mendapatkan bantuan dan kesedian konseli untuk melakukan komitmen. Proses membangun hubungan dikatakan berhasil jika tercipta suasana yang hangat dan menyenangkan, adanya rasa yang bersahabat dan rasa aman, konseli lebih terbuka dan mampu mengembalikan rasa  percaya diri konseli dalam menyelesaikan masalah.

Upaya membangun hubungan klien sehingga konseli bisa terbuka dan nyaman dikenal dengan istilah membangun rapport. Dalam kondisi ini, terdapat suatu iklim psikologis yang positif, yang mengandung kehangatan, dan penerimaan. Sehingga konseli tidak merasa terancam berhubungan dengan konselor. Walaupun tema-tema yang diangkat konseling merupakan isu sensitif dan terkadang bersinggungan dengan pelanggaran norma dan hukum. Seperti konseli yang akhirnya terbuka ke konselor tentang permasalahan kecanduan narkoba, free sex, perselingkuhan, pengguguran kandungan, dan sebagainya. Jika konselor bisa membuat konseli bercerita dan dan mengutarakan permasalahannya tersebut, tanpa perasaan terancam, maka konselor dikatakan berhasil membangun rapport.

Membangun hubungan merupakan proses yang harus dibangun konselor dari awal sesi konseling sampai tahap akhir atau terminasi konseling.

Hal – hal yang mempengaruhi pembentukan rapport yaitu:

  1. Kepribadian konselor
  • Mempunyai minat yang tinggi kepada orang lain
  • Mampu mengendalikan diri, emosi dan prasangka
  1. Keterampilan konselor
  • Mampu berkomunikasi secara efektif
  • Daya observasi yang tajam
  • Terbuka dengan pendapat orang lain
  • Empati yang tinggi
  • Mampu mengidentifikasi masalah psikologis-sosial-budaya
  1. Kualitas interaksi antara konselor dan konseli
  2. Faktor situasional

  1. Identifikasi dan Penilaian Masalah

Dalam tahapan ini, konselor mengajukan pertanyaan yang bersifat umum. Konselor memperhatikan setiap clue kecil maupun besar, bahasa verbal dan non-verbal konseli. Hindari pengambilan keputusan yang terlalu dini, namun gunakan setiap tanda yang muncul sebagai sesuatu yang butuh di verifikasi.

Konselor perlu mendiskusikan tentang apa yang ingin konseli dapatkan dari proses konseling. Konselor perlu memastikan agar konseli dapat menghindari harapan dan sasaran konseling yang tidak realistik.

Untuk  pengungkapan masalah yang samar-samar atau permasalahan yang bukan sumber penyebab masalah inti diperlukan adanya proses identifikasi yang mendalam. Sehingga yang diselesaikan konselor adalah memang masalah inti, bukan masalah yang muncul karena permasalahan inti.

  1. Menentukan Sasaran dan Intervensi Konseling

Proses ini harus melalui proses evaluasi dan identifikasi masalah terlebih dahulu. Sasaran konseling harus diinginkan oleh konseli. Konselor harus mau membantu konseli untuk mencapai sasaran ini dan konselor harus mampu menilai sejauh mana konseli sudah mencapai sasaran tersebut.

  1. Tahap Akhir: Evaluasi Konseling

Konselor perlu memutuskan perubahan sikap dan perilaku yang memadai dan terjadinya transfer of learning pada konseli. Disepakati bersama untuk menyusun rencana solusi/planning, serta konseli mau melaksanakan perubahan perilaku.

Hal yang perlu dipastikan dalam persiapan mengakhiri konseling yaitu:

  1. Apakah masalah dan gejalanya sudah hilang atau berkurang ?
  2. Sejauh apa pemahaman konseli terhadap diri sendiri maupun orang lain ?
  3. Apakah sudah mampu menjalin relasi dengan lebih baik ?
  4. Apakah konseli sudah mampu mengatasi masalahnya sendiri ?
  5. Masih adakah perasaan yang menimbulkan stres ?
  6. Apakah sudah mempunyai kemampuan membuat rencana dan dapat bekerja dengan lebih baik ?
  7. Apakah sudah lebih bisa menikmati hidup ?

 

Baca artikel lainnya, Kenapa Konseling dengan Psikolog Cuma Sebentar?

dan Konseling dengan psikolog

 

  1. Tahap Terminasi

Dalam tahapan terminasi merupakan tahapan untuk mengakhiri hubungan konseling. Pada tahap terminasi konseling, ada langkah-langkah yang dilakukan yaitu,

  • Melalui ucapan-ucapannya konselor mempersiapkan konseli bahwa konseling sudah akan segera berakhir. Ini disebut sebagai final summary statement.
  • Buka jalur kemungkinan follow up dengan memberikan kesempatan kepada konseli untuk kembali lagi apabila diperlukan. Namun perlu diwaspadai kemungkinan ketergantungan konseli kepada konselor.
  • Kemungkinan merujuk ke rekanan atau tenaga profesional lainnya. Rujukan diperlukan jika konselor menyadari “batas-batas”kemampuannya dalam menghadapi konseli dengan karakteristik dan masalah tertentu. Sebelum merujuk kepada psikolog, usahakan untuk mendiskusikan terlebih dahulu dengan konseli agar  konseli tidak merasa ‘dilempar’ dan ditolak.
  • Formal leave taking (“pamit” secara formal). Usahakan suasananya menyenangkan dan penuh kepercayaan.

Pada tahap akhir konseling ini, merupakan saat konselor harus mengakhiri konseling jika tanda-tanda berikut sudah muncul, yaitu:

  • Menurunnya kecemasan konseli.
  • Adanya perubahan perilaku konseli ke arah yang lebih positif, sehat, dan dinamis.
  • Adanya rencana hidup masa depan dengan program yang jelas.
  • Konseli telah mendapatkan insight dan mampu menyelesaikan masalahnya
  • konseli sudah merasa mampu menyelesaikan masalahnya sendiri
  • Bila sasaran / tujuan akhir dari “kontrak” telah tercapai
  • Bila konselor dan konseli merasa tidak mendapat manfaat dari sesi konseling yang berlangsung
  • Konteks awal ketika konseling dimulai, mengalami perubahan

Keterampilan dan Tahapan Konseling yang Dibutuhkan Konselor Membantu Menyelesaikan Permasalahan Konseli

Demikian artikel terkait Keterampilan dan Tahapan Konseling yang Dibutuhkan Konselor Membantu Menyelesaikan Permasalahan Konseli. Semoga memberikan pemahaman tentang dasar-dasar ilmu konseling.

admin Tidak ada komentar

Motivasi Bagi Karyawan: Intrinsik dan Ekstrinsik

 

Motivasi Bagi Karyawan. Kinerja perusahaan dan pertumbuhan pendapatan sangat berkaitan dengan faktor internal dan eksternal perusahaan. Semua hal termasuk sumber daya manusia, retensi dan produksi harus dikelola dengan baik untuk mencapai produktivitas perusahaan.

Produktivitas merupakan aset berharga yang dihasilkan oleh karyawan yang termotivasi untuk memberikan nilai besar bagi perusahaan. Motivasi dari karyawan ini berguna untuk tetap menjalankan dan mempertahankan eksistensi perusahaan. Setiap perusahaan akan merugi jika tidak memperhatikan topik mengenai pengaruh motivasi kerja dengan kinerja karyawan ini.

Fungsi Motivasi Bagi Kayawan

Fungsi motivasi bagi kayawan adalah sebagai berikut :

  1. Motivasi ibarat bensin sebuah kendaraan. Jika tidak ada bensin, kendaraan tidak dapat beroperasi dengan baik.
  2. Memotivasi karyawan untuk menjadi lebih produktif.
  3. Karyawan yang termotivasi akan dapat mengatur arah atau tujuan dalam melakukan aktivitas.
  4. Karyawan yang memiliki motivasi biasanya dapat menyampaikan pendapatnya mengenai apa yang harus dia dan timnya lakukan tanpa perlu instruksi terlebih dulu.

Motivasi Bagi Karyawan: Intrinsik dan Ekstrinsik

Dua Bentuk Motivasi Bagi Karyawan

Sehubungan dengan uraian-uraian di atas, secara sederhana dapat dibedakan dua bentuk motivasi bagi karyawan. Kedua bentuk tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Motivasi Intrinsik.

Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri pekerja sebagai individu, berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaat/makna pekerjaan yang dilaksanakannya. Dengan kata lain motivasi ini bersumber dari pekerjaan yang dikerjakan, baik karena mampu memenuhi kebutuhan, atau menyenangkan, atau memungkinkan mencapai suatu tujuan, maupun karena memberikan harapan tertentu yang positif di masa depan. Misalnya pekerja yang bekerja secara berdedikasi semata-mata karena merasa memperoleh kesempatan untuk mengaktualisasikan atau mewujudkan realisasi dirinya secara maksimal.

 

Baca artikel lainnya, Psikologi Konseling

dan Tips Memilih Jasa Konseling yang Tepat

  1. Motivasi Ekstrinsik.

Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja sebagai individu, berupa suatu kondisi yang mengharuskannya melaksanakan pekerjaan secara maksimal. Misalnya berdedikasi tinggi dalam bekerja karena upah/gaji yang tinggi, jahatan/posisi yang terhormat atau memiliki kekuasaan yang bcsar, pujian, hukuman dan lain-lain.

Di lingkungan suatu organisasi/perusahaan terlihat kecenderungan penggunaan motivasi ekstrinsik lebih dominan daripada motivasi intrinsik. Kondisi itu terutama disebabkan tidak mudah untuk menumbuhkan kesadaran dari dalam diri pekerja, sementara kondisi kerja di sekitarnya lebih banyak menggiringnya pada mendapatkan kepuasan kerja yang hanya dapat dipenuhi dari luar dirinya.

Dalam kondisi seperti tersebut di atas, maka diperlukan usaha mengintegrasikan teori-teori motivasi, untuk dipergunakan secara operasional dilingkungan organisasi/perusahaan. Bagi para manajer yang penting adalah cara memberikan makna semua teori yang telah diuraikan di atas, agar dapat dipergunakan secara operasional/praktis dalam memotivasi para bawahannya. Di antaranya adalah dalam bentuk pemberian ganjaran yang cenderung paling banyak dipergunakan.

 

Baca artikel lainnya, Tanda Anda Butuh ke Psikologi Konseling

dan layanan psikologi

Tiga Tanggung Jawab Utama Manager

Dalam rangka memotivasi bagi karyawan, setidak-tidaknya terdapat 3 tanggung jawab utama seorang manajer. Ketiga tanggung jawab itu adalah:

  1. Merumuskan batasan pelaksanaan pekerjaan bawahannya. Dalam rumusan tersebut harus jelas jenis/jumlah (kuantitatif) dan bobot (kualitatif) tugas-tugas yang menjadi wewenang dan tanggung jawab setiap bawahannya.
  2. Menyediakan dan melengkapi fasilitas untuk pelaksanaan pekerjaannya, agar bagi pekerja yang memiliki motivasi kerja tinggi tidak menjadi hambatan untuk melaksanakannya secara maksimal.
  3. Memilih dan melaksanakan cara terbaik dalam mendorong atau memotivasi pelaksanaan pekerjaan para bawahannya.

Demikian artikel singkat tentang Motivasi Bagi Karyawan, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik, Semoga artikel singkat ini bermanfaat.

 

Sumber Referensi :

Priyono dan Marnis. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Zifatama Publisher

 

Baca artikel lainnya, biro psikologi

dan jasa psikotes online

admin Tidak ada komentar

Tips Memulai Jasa Konseling yang Baik

Jasa KonselingJasa konseling sering dicari oleh orang-orang yang sedang mengalami masalah berat seputar kesehatan mental. Namun, tidak semua orang yang menggunakan jasa konseling adalah orang-orang yang sedang sakit mentalnya. Pada kondisi kekinian ini banyak orang yang membutuhkan jasa seorang konselor sebagai wadah atau tempat mencurahkan isi hati atas masalah yang tengah dihadapi. Berikut ini adalah tips memulai jasa konseling yang baik, yaitu:

  • Memiliki Kompetensi yang Mumpuni

Modal utama saat memulai jasa konseling adalah menjadi seorang konselor yang baik. Berikut ini adalah tips menjadi konselor yang baik, yaitu:

  • Memiliki Kemampuan Komunikasi Baik

Seorang konselor harus memiliki komunikasi yang baik, faktor ini adalah faktor penunjang utama untuk menjadi konselor yang baik. Sebab, konselor harus memberikan saran dan masukan kepada kliennya. Misalnya apabila konselor mendapatkan klien yang pemarah, maka konselor harus mampu menghadapinya dan menjalin komunikasi dengan baik. Hal ini hanya bisa dilakukan jika konselor memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

  • Memiliki Kesabaran dan Bisa Menjaga Rahasia

Sabar serta tidak mudah emosi adalah kunci utama seorang konselor, sifat ini sangat dibutuhkan oleh seorang konselor. Sifat lainnya yang harus dimiliki oleh konselor adalah bisa menjaga rahasia. Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa pekerjaan konselor adalah mendengarkan masalah-masalah kliennya. Oleh sebab itu, wajib hukumnya untuk menjaga privasi dan rahasia klien.

  • Memiliki Mindset dan Anggapan Terhadap Klien

Konselor tidak boleh menganggap klien sebagai penderita, namun tetap harus beranggapan dan memiliki mindset bahwa pasien adalah manusia. Manusia biasa yang juga memiliki kebangsaan, harga diri serta keinginan tertentu.

  • Bermoral, berintegritas dan suka mendengar

Ketiga sifat ini juga harus dimiliki oleh seorang konselor yang baik. Moral dan integritas konselor dapat dinilai dari kejujurannya, sedangkan suka mendengar tentu saja merupakan pekerjaan utama konselor.

  • Fokus dan memiliki empati

Fokus pada saat konseling harus dilakukan oleh konselor dan seorang konselor juga harus memiliki empati yang tinggi. Kedua hal ini merupakan salah satu modal dasar yang harus dimiliki oleh konselor.

Baca Juga: 5 Tanda yang Menunjukkan Bahwa Anda Butuh Psikologi Konseling

  • Memiliki Izin Praktek Psikologi

Saat membuka jasa konseling Anda harus izin terlebih dahulu pada lembaga negara yang bersangkutan. Lembaga tersebut adalah Himpunan Psikologi Indonesia atau HIMPSI.Sebab dengan begitu, lembaga konseling yang Anda dirikan akan memiliki nilai dan kualitas yang baik. 

  • Memiliki Program Layanan yang Jelas

Lembaga konseling yang berkualitas dan profesional tentu saja memiliki program layanan yang jelas. Oleh karena itu, sebelum membuka jasa konseling, sebaiknya Anda memiliki rencana program layanan yang jelas. Program layanan dapat tercermin dari visi dan misi. Sehingga sebaiknya buatlah visi dan misi lembaga yang jelas dan meyakinkan. 

  • Memiliki Kantor Jelas

Anda harus memiliki alamat kantor yang jelas untuk menunjukkan jasa konseling Anda profesional.

  • Mengikuti Perkembangan Zaman

Apapun di era digital ini selalu dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Manfaatkan kemudahan internet untuk berbagai hal yang mendukung jasa konseling kian dikenal. Salah satunya dengan membuat halaman website, penjadwalan konseling via online, adanya program psikotes online dan sebagainya.

Nah itu tadi tips memulai layanan jasa konseling yang baik. Jika Anda sedang mencari jasa konsultasi yang baik, jangan pernah ragu untuk mendatangi Deepa Psikologi ya! Untuk info lebih lanjut Anda bisa menghubungi halaman website, seluruh informasi tentang Deepa Psikologi ada di sana kok! Mulai dari alamat kantor, hingga kontak WA yang ada di halaman ini.