Jasa Assessment Psikologi — Setiap kajian keilmuan, selalu ada dasar teori dan standar penilaian. Begitu juga pada keilmuan psikologi. Ada standar-standar penilaian untuk melihat fenomena kejiwaan yang didasarkan pada keilmuan atau teori psikologi. Misalnya, dari kemampuan berpikir dan kecerdasan manusia, ada rentang nilai normal pada skor 90 sampai 110. Ada rentang dibawah itu untuk menunjukkan kecerdasan kurang dari normal dan di atas itu untuk menunjukkan kecerdasan di atas rata-rata. Begitu juga tentang kesehatan mental, gangguan jiwa atau permasalahan psikologis muncul jika ada rentang standar penilaian yang keluar dari batas normal. Baik itu dari rentang nilai standar stres, kecemasan, dan sebagainya.
Beberapa metode bisa digunakan untuk melakukan assessment psikologi
Dasar penilaian itulah yang dibutuhkan dalam segala kajian keilmuan, yang sering kita sebut dengan istilah assessment. Assessment sendiri merupakan cara salah satu kegiatan pengukuran. Asal dasar kata assessment dari bahasa inggris To Assess/Assessment yang artinya menaksir/taksiran. Sehingga dasar dari sifat atau cara kerja assessment adalah komprehensif, yaitu bekerja secara utuh dan menyeluruh.
Jadi, assessment psikologi merupakan kegiatan pengukuran yang berdasarkan kajian keilmuan psikologi. Namun, metode atau cara untuk mendapatkan data pengukuran psikologi ada banyak. Diantara cara yang paling banyak digunakan adalah dengan menggunakan tes psikologi atau dikenal dengan psikotes. Psikotes sebagai pemberian sejumlah alat tes psikologi oleh tester kepada peserta tes (testee) berisi banyak pernyataan dan pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menggali aspek-aspek psikologis. Alat-alat tes psikologi yang digunakan untuk psikotes dibuat dengan standarisasi dan berdasarkan kajian penelitian, hasil jurnal, dan telah diuji oleh riset dan pengambilan sampel penelitian.
Tahap yang dilakukan dalam melakukan Jasa Assessment Psikologi
Assesment Psikologi mempunyai pihak atau badan yang bertindak sebagai Jasa Assessment. Tugas jasa assessment melakukan pengujian dan pengumpulan informasi guna mendapatkan solusi dari permasalahan yang terjadi. Biasanya jasa assessment untuk memenuhi kebutuhan dan membantu menyelesaikan permasalahan klien. Namun, ada kaidah-kaidah yang harus dipenuhi sebagai penyelenggara jasa asemen agar kualitas laporan assessment dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Setidaknya ada 4 tahap yang akan ditempuh perusahaan/lembaga penyedia Jasa Assessment Psikologi dalam melakukan kegiatan assessment, yaitu:
- metode-metode pengumpulan data Assessment yang digunakan
- Cara penggalian dan pengumpulan data Assessment
- Bagaimana cara pemprosesan data Assessment
- Pelaporan hasil Assessment yang benar dan mudah dipahami oleh klien agar tidak terjadi ambigu atau salah tafsir.
Metode-metode dalam pengumpulan data Assessment
Ada beberapa metode yang harus ditetapkan dulu di awal. Tentang bagaimana data psikologis bisa didapatkan. Diantaranya yaitu dengan metode observasi, metode wawancara, metode pemberian serangkaian tes, metode riwayat hidup, metode penggalian hasil karya seperti gambar dan kerajinan tangan, dan sebagainya.
-
Metode observasi
Pada metode observasi, berdasarkan seting observasi bisa dibagi menjadi dua, yaitu secara alami atau dikondisikan. Seting observasi alami dapat memberikan gambaran yang relevan dan nyata dalam memahami perilaku target observasi dan hal-hal yang mempengaruhi tingkah lakunya. Sedangkan observasi dikondisikan memiliki prosedur dan pelaksanaan yang terbilang sangat ketat, terperinci, dan terkontrol. Observasi dikondisikan biasanya juga dibantu dengan alat-alat yang canggih.
Berdasarkan peran observer, dibagi menjadi dua yaitu observer partisipan dan observer non partisipan. Observer partisipan akan terlibat langsung dengan lingkungan dan situasi dimana persoalan terjadi. Sedangkan pada observer non-partisipan tidak melibatkan observer dengan lingkungan dan situasi dimana persoalan terjadi.
Beberapa contoh yang dapat dilihat dari proses observasi yaitu terlihat pada :
- Ciri yang nampak secara lahiriah, cara berpakaian, dan pembawaan diri
- Sikap selama jalannya proses assessment dan wawancara
- Kemampuan dalam memahami instruksi
- Sikap bagaimana berbicara
- Tanggapan atas sikap yang ditampilkan
- Vitalitas dalam penampilan fisik dan cara bertindak
- Perkiraan tingkat pengetahuan tentang tugas yang akan dikerjakan
- Kemungkinan sikap terhadap orang lain disekitarnya
- Tanggapan terhadap energi yang dimiliki
- Tanggapan terhadap daya pikat dan kemampuan negosiasi yang dimiliki
2. Metode wawancara
Pada metode wawancara, berdasarkan materi dan arah wawancara bisa dibagi menjadi dua, yaitu wawancara tidak terstruktur, wawancara terstruktur, dan wawancara semi terstruktur. Pada wawancara tidak terstruktur, pewawancara cenderung lebih aktif mendengarkan daripada berbicara. Pertanyaan berdasarkan pembicaraan yang mengalir selama tahapan wawancara. Pada wawancara terstruktur, pewawancara akan menggunakan sistem pertanyaan-jawaban yang sebelumnya sudah disiapkan pewawancara. Sedangkan pada wawancara semi terstruktur sebagai gabungan antara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Sehingga wawancara semi terstruktur akan bersifat lebih fleksibel namun bahasannya tidak lari kemana-mana.
3. Metode pemberian serangkaian tes
Metode ini sering disebut sebagai tes psikologi atau psikotes. Banyak dipakai untuk menyeleksi, rotasi, dan promosi jabatan di perusahaan. berisi serangkaian alat tes untuk mengungkap aspek-aspek psikologis, seperti intelegensi, kepribadian, cara sikap kerja, dan kepemimpinan.
Pengungkapan aspek intelektual dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu tes intelektual sebagai karakteristik general & tes intelektual sebagai fungsi spesifik. Beberapa yang bisa digali dari tes intelektual ini seperti kemampuan analisa sintesa, problem solving, kecerdasan umum, kemampuan konsentrasi, fleksibilitas berpikir, dan daya ingat.
Tahapan yang ditempuh Jasa Assessment Psikologi Dalam Melakukan Kegiatan Assessment
Pada tes kepribadian dibagi menjadi dua macam yaitu tes objektif dan tes proyektif. Pada tes objektif, sistem pertanyaan/ pernyataan pilihan jawaban dan responnya sudah disediakan. Sedangkan pada tes proyektif, berupa stimulus-stimulus yang ambigu dan tidak terstruktur. Subyek akan diminta mengartikan stimulus-stimulus tersebut dan memberikan respon. Beberapa hal yang bisa digali dari tes kepribadian ini seperti kepercayaan diri, kemandirian, penyesuaian diri, kemampuan kerja sama, stabilitas emosi. Aspek lain yang diungkap dari tes kepribadian adalah pengembangan diri, kemampuan mendengarkan, motivasi diri, dan inisiatif diri.
artikel terkait: psikotes online
jasa psikotes
4. Metode Riwayat Hidup
Life Record atau Riwayat hidup dapat berupa buku harian atau data-data lainnya yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang dialami klien. Dari situ psikolog atau terapis dapat menghubungkan peristiwa atau kejadian masa lalu klien yang saling terkait guna mendapat informasi yang dibutuhkan. Beberapa teori psikologi membahas bahwa masa lalu atau spesifiknya masa kecil seseorang akan mempengaruhi manusia dikehidupan dewasanya. Dasar pijakan teori ini yang membuat psikolog atau terapis perlu mengkaji pengalaman dan peristiwa masa lalu klien.
artikel terkait: layanan psikotes
5. Metode hasil karya
Dalam teori psikologi, diketahui bahwa segala perilaku dan hasil karya kita adalah manifestasi dari kejiwaan. Sehingga, dengan mengetahui perilaku dan hasil karya yang nampak, maka kita bisa membuat gambaran seperti apa diri orang tersebut. Beberapa hasil karya yang bisa diungkap melalui tulisan tangan, gambar, sulam, pahatan, dan hasil kesenian. Khusus untuk tulisan tangan dan gambar, digunakan untuk tes psikologi yang kita kenal dengan tes grafis. Di dalam pengungkapan tes hasil karya, kita bisa melihat ketebalan tulisan dan gambar untuk melihat vitalitas atau energi dalam diri seseorang. Penebalan, keragu-raguan, arsiran, atau pengulangan untuk melihat aspek kecemasan. Beberapa poin yang lebih ditonjolkan dibandingkan bagian lainnya yang bisa kita terjemahkan dalam value atau doktrin spesifik psikologi.
————-
Dari metode-metode diatas, sebagai lembaga Jasa penyedia layanan Assessment Psikologi biasanya akan memilih atau merencanakan metode yang dia rasa paling tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi kliennya. Penyedia Jasa layanan Assessment dapat menggunakan lebih dari satu metode apabila perlu.
Penggalian, pengumpulan, pemprosesan dan pelaporan data Assessment
Cara pengumpulan data yang digunakan ini setelah melakukan perencanaan atau pemilihan metode. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh biro psikologi atau penyedia jasa assessment psikologi. Seperti menggunakan metode langsung tatap muka, menggunakan kuesioner, lembar jawab, online, tertulis-tidak tertulis. Penggalian data juga bisa dilakukan dengan pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka.
Setelah data dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah memproses data assessment psikologi. Data atau informasi yang sudah terkumpul sebelumnya akan dipindahkan dari data kasar ke dalam format interpretatif. Pemrosesan data dalam menarik kesimpulan dapat dilakukan secara subjektif atau secara objektif. Proses data dapat dilakukan secara komputerisasi maupun dengan cara manual. Beberapa aplikasi untuk memproses data assessment psikologi seperti Excel dan SPSS.
Ditahap terakhir adalah bagaimana hasil laporan dan kesimpulan assessment psikologi dilaporankan ke klien. Laporan yang dibuat harus disesuaikan dengan hasil Assessment dan tujuan dilakukannya Assessment. Bahasa yang digunakan harus jelas dan tidak ambigu. Jika perlu, disertakan data grafis, chart, dan tabel. Hal ini karena, sebagian besar pemangku kebijakan di perusahaan atau klien memiliki background bukan dari psikologi. Sehingga, penjabaran laporan psikologi dibuat bisa dipahami oleh orang yang tidak pernah belajar psikologi.
Itulah beberapa Tahapan yang ditempuh jasa assessment psikologi dalam melakukan kegiatan assessment. Semoga bermanfaat